Riding Tips: Touring Tetap Sholat Tepat Waktu Berjama'ah

ElangJalanan.NET – Assalamu’alaikum sobat biker, sudah lama Elang tidak sharing tips-tips riding, kali ini coba Elang share riding tips dari rekan senior Elang Kang Dadang Widhaswara (KDW) dari komunitas KOMBI Subang. Beliau ini hobi riding antar kota antar provinsi, menarik buat Elang sharing ulang catatan beliau di GROUP KOMBI, karena ini soal sholat, gimana dalam kondisi touring rombongan bisa tetap sholat tepat waktu. Simak catatan beliau nih sob.

“Gimana tips dan triknya supaya tetap bisa sholat tepat waktu disaat perjalanan jauh kang?”, tanya seorang sahabat saat secara tidak sengaja bertemu usai sholat Dzuhur di Masjid Al-Falah, Cigadung hari Sabtu (21/04) kemarin.

Hanya satu, TEKAD YANG KUAT, inshaa Allah akan selalu dimudahkan oleh-NYA. Diawali dengan adanya kesepakatan bersama teman satu rombongan. Waktu sholat dijadikan sebagai waktunya rehat, 10 menit sebelum masuk waktu sholat (adzan) kami harus sudah mencari Masjid. Mampir ke Masjid yang ditemui di jalur yang dilewati. Di jeda Maghrib ke Isya kita tidak riding karena waktunya sempit, tapi dimanfaatkan untuk istirahat (rebahan) dan makan.

Tidak ada rencana khusus kita mau berhenti di Masjid mana, sedapatnya saja. Tapi alhamdulillah selalu ada keajaiban, Allah selalu memudahkan. Terkadang di 5 menit terakhir kita masih ‘harap-harap cemas’, disaat itu saya selalu berdoa, “Ya Allah, Masjid… Masjid…” Dan langsung terlihat bangunan mirip Masjid di depan. Di daerah Gunung Kidul saya sempat putus asa dan pasrah malah, kala itu masuk area hutan dan diselingi beberapa desa, tapi sepanjang jalan sulit sekali mendapatkan Masjid. Beberapa kali terkecoh dengan atap khas Jawa, dikira Masjid ternyata cuma rumah atau Kantor Desa. Diakhir keputusasaan, membentang hutan cukup panjang. Alhamdulillah, semenit sebelum adzan ada pemukiman dan menemukan Masjid di pinggir jalan. Banyak cerita lainnya… Subhanallah pak.

Rehat disesuaikan dengan jadwal sholat justru membuat kami selalu bugar. Mungkin karena aliran darah lancar, setelah beberapa lama duduk berkendara, diselingi bergerak rukuk dan sujud. Sepulang touring selama 70 jam, sejauh 1243 km (pp), melintasi 4 provinsi dan 27 kabupaten / kota TIDAK PERLU KEROKAN seperti touring saya sebelumnya, padahal jaraknya lebih pendek.

Sholat tepat waktu disini adalah melakukan sholat wajib 5 waktu dengan berjama’ah tanpa masbuk, bahkan tidak boleh tertinggal takbiratul ihram awal sang Imam. Ini adalah sunnah, yang selalu diamalkan Rasulullah SAW dan para sahabat. Bahkan ada keutamaan khusus bagi yang bisa mengamalkannya selama 40 hari tanpa putus. Kami bukannya mengabaikan keringanan bolehnya sholat jamak dsn qoshor disaat melakukan perjalanan (safar). Tapi selagi mampu, kenapa tidak? Karena sholat itu bukan semata-mata menggugurkan kewajiban, tapi sholat adalah moment bertemunya seorang makhluk dengan Tuhannya.

Jangan sepelekan / abaikan sholat. Ajal datang itu tidak pandang umur, tidak pernah pilih tempat dan terkadang datangnya tiba-tiba. Siapa pun, umur berapa pun, kapan pun, dimana pun. Bisa MATI tiba-tiba. Coba bayangkan, sedang asyik ‘ngebut’ tiba-tiba ajal menjemput. INGAT SHOLAT SEBELUM TERLAMBAT.

Dadang Widhaswara
<Orang yang bangga menjadi biker, juga bangga sebagai muslim>

#TouringTetapSholatTepatWaktu
#SelaluDzikirSaatBerkendara