ElangJalanan.NET – Assalamu’alaikum sobat biker, setelah menunggu sekian bulan momen yang ditunggu-tunggu untuk bisa merasakan langsung impresi riding di atas Suzuki NEX II, akhirnya kesempatan itu datang juga. Boleh dibilang untuk Blogger Jabodetabek ini adalah termasuk yang paling telat alias batch terakhir setelah sebelumnya blogger dan media dari daerah lain seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bandung sudah lebih dulu jajal. Namun batch terakhir bukan berarti menjadi hambar, tetap seru abis loh.
Jadi ceritanya Kamis kemarin (12/07) Elang bersama rekan blogger lain mendapat kesempatan khusus untuk merasakan mini touring jajal Suzuki NEX II dalam tema city riding. Yap skutik andalan baru Suzuki ini memang punya bentuk compact, posisi riding cukup nyaman dan handling lincah cocok banget dipakai buat sarana commuter harian dalam kota sob.
Tiba di lokasi Foodism Kemang jam setengah 8, disana sudah hadir duluan blogger lainnya seperti Aditya Imotorium, Apipotoblog, Heru TB, dll. Langsung aja santap menu sarapan ringan di cafe yang punya desain interior cukup Instagrammable.
Jam setengah 9, mas Ghani dari PT. SIS mulai membuka acara, Pak Yohan selaku Sales & Marketing 2W Dept. Head PT. SIS memberikan sambutan, tak lupa pesan supaya aman di jalan disampaikan.
Singkat cerita rombongan Blogger pun mulai dilepas jam setengah 10, Elang mendapatkan unit test Suzuki NEX II standar warna putih. Jaket helm disediakan oleh PT. SIS, tapi karena Elang pengen ngevlog jadi request pake helm sendiri yang sudah ada mountingnya.
Impresi Riding Suzuki NEX II dipakai City Riding
Nah langsung aja nih sambing fun city riding Elang ulas hal-hal yang didapat selama perjalanan yang menempuh jarak kurang lebih 50 km rute Kemang – Alam Sutera via Pamulang.
Impresi awal saat menyalakan mesin NEX II, skutik ini starternya terdengar masih bletak, cukup keras 😀 Namun setelah mesin menyala suara mesin terdengar halus bro, odometer di dashboard baru menyentuh 114 km, alias masih masa inreyen nih.
Begitu rombongan dilepas, Elang langsung coba atur posisi duduk cari posisi senyaman mungkin. Alhamdulillah ruang dek yang disediakan NEX II ini boleh dibilang cukup luas gak sempit, terbukti kaki Elang masih lega gak kepentok tebeng dek.
Coba rasakan tarikannya, wew akselerasi dari putaran bawahnya termasuk delay alias gak langsung responsif, ini mirip seperti skutik Suzuki lainnya misal Suzuki Address, dll. Tarikan awalnya terkenal lembut, tapi begitu masuk putaran tengah ke atas performa mesinnya mulai terasa enak dipakai.
Karakter seperti ini mungkin buat sebagian pengguna yang doyan tarikan responsif kurang menyukai, namun tetap sebagian pengguna lainnya ada yang suka karakter smooth begini. Ibu-ibu atau kaum wanita yang baru belajar atau mulai beralih ke penggunaan motor matic, Elang rasa akan pas dengan Suzuki NEX II karena tarikannya bersahabat, lebih aman.
Sepanjang jalan Elang coba rasa-rasakan jok dari skutik yang dibanderol mulai 13 jutaan ini, joknya empuk tidak keras juga tidak terlalu empuk sebetulnya, kalau untuk jarak jauh sedikit mulai terasa pegal karena ukuran jok yang lebih kecil dibanding Address.
Begitu sampai di Pamulang, jalanan mulai didominasi jalan beton yang bergelombang. Elang coba rasakan bantingan suspensinya, kinerja suspensi depan dan belakang menurut Elang kategori moderate alias masih nyaman. Dan ketika ketemu polisi tidur pun bantingannya pas gak sampai ngejeduk apalagi sampai mental hajar polisi tidur di kecepatan 20km/jam.
Pamulang mulai disuguhi jalanan padat sebelum memasuki area Serpong, disini matic compact Suzuki ini diuji kelincahan handlingnya. Dan sesuai ekspetasi Elang, matic ini enak banget dibuat selap selip diantara kemacetan, wheelbase pendek adalah faktor yang menyumbang handling si skutik sangat lincah.
Nah begitu masuk BSD kita mulai ketemu jalanan lebar nan mulus, disinilah rasa penasaran akan performa mesin Suzuki NEX II dari tadi ingin Elang jajal. Percobaan pertama adalah test kestabilan menghadapi tikungan, Elang yang doyan miring-miring langsung bisa klop melibas tikungan panjang di salah satu spot jalanan BSD merasakan motor ini stabil. Saat ketemu putaran balik pun Suzuki NEX II enak aja dipakai nikung sedikit lebih cepat, hihihi.
Sebelum kita sampai di Alam Sutera, di salah satu spot jalanan lurus dan lowong, masih di BSD kita diberikan kesempatan untuk jajal top speed dengan bertahap 2 motor 2 motor. Di momen inilah Elang gak sia-siakan untuk langsung geber, hasilnya on speedo berhasil meraih kecepatan puncak 100kpj, harus disudahi karena di depan sudah ketemu jalanan ramai kembali.
Namun yang istimewa dari percobaan test top speed tadi, 100kpj itu gas masih tersisa sedikit sebetulnya sob, Elang yakin kalau di jalanan luar kota yang lowong dan panjang NEX II masih mampu lari 105kpj. Satu lagi yang Elang kasih jempol buat si NEX, lari 80 kpj cukup mudah diraih dan anteng pula, hanya saja dengan catetan tadi tarikan awalnya smooth gak langsung responsif. Kalau sobat biker mau pake nyalip kendaraan besar misal truk di jalanan, throtle NEX II kudu dibejek dalam sob jangan diurut 😀
Kurang lebih itu dulu sob review ala Elang Jalanan soal performa dan kenyamanan Suzuki NEX II dalam City Riding kemarin bareng temen-temen Blogger. Insyaallah akan menyusul review lanjutan yang lebih detail dalam tema review harian, Elang lagi nunggu giliran Suzuki NEX II masuk garasi newsroom.
Tunggu juga Vlog dan keseruan City Riding kemarin di video channel @ElangJalanan sob.
Baca juga artikel pilihan ElangJalanan.NET
- Masih belum dikatakan “keren” jika bawa motornya masih seperti ini
- Catatan Perpanjang STNK 5 tahun dan Ganti Plat di SAMSAT Jakarta Timur
- Review Ban Corsa Platinum R99, memang ajib buat cornering
- Apresiasi untuk bengkel resmi yang buka hari Minggu
- Masih bingung dengan aki kering New Jupiter MX, awet bener..
- Cairan Anti Bocor di Ban Tubeless? Lebih baik enggak deh..
- Jawaban tentang kontra kenapa jari tidak boleh standby di rem depan
- New Honda BeAT Street eSP hadir, cocok nih buat anak muda yang ekspresif
- Mencoba belanja ban di PROBAN Motoparts, harganya lebih murah dari sebelah ternyata
- Pembenaran kebiasaan melipat kaca spion di motor fairing? Bisa jadi karena…
Leave a Reply