Lagi, Elang Jalanan ikut Latihan Safety Riding bareng Blogger dan Vlogger oleh Wahana Honda

Assalamualaikum sobat biker, ini adalah kali kedua Elang merasakan langsung edukasi safety riding ala Honda di trek safety riding milik Wahana di Jatake Tangerang pada hari Sabtu (23/12). Sebelumnya di tahun lalu juga Elang diajak untuk berkenalan dengan referensi safety riding ala Honda bareng temen-temen Blogger, bedanya waktu itu Vlogger belum join. Lalu apa yang spesial dan menjadi beda di pelatihan safety riding kedua ini bagi Elang?

Tentunya namanya yang kedua sudah pasti lebih mengenal lintasan trek di area Safety Riding Wahana Jatake ini, Elang paling demen latihan di trek beraspal mulus seperti ini, bikin lebih pede dan maksimal saat meliuk-liuk mengasah skill.

Pelatihan dimulai dari pagi hari jam 9.30wib, Pak Siswanto yang sudah senior dan sering ketemu di berbagai event Wahana membawakan materi teori tentang keselamatan berkendara, mulai dari cerita pengalamannya yang getol menyebarkan virus keselamatan berkendara mulai dari tingkat dini di PAUD hingga cerita padatnya kegiatan safety riding Wahana ini yang jumlahnya melebihi jumlah hari dalam setahun. Elang yang punya pengalaman mengajar safety riding ojek online selama setahun cukup bisa merasakan gimana padatnya dan lelahnya waktu dan tenaga yang dikerahkan, tapi bagi Pak Sis yang sudah lebih dari 50 tahun ini tetap enjoy menjalankannya.

Sesi teori seperti biasa mengajarkan beberapa hal yang umum sering menjadi penyebab kecelakaan pengendara awam. Salah satu contohnya adalah posisi jari-jari kanan yang sering standby di rem depan, ini berbahaya bro. Sekalinya kaget karena sesuatu di depan, jari akan otomatis reflek membejek rem sejadi-jadinya dan berakibat crash. Ingat bro rem depan punya porsi yang paling kuat dalam pengereman dibanding rem belakang, jadi sekalinya ditekan kuat sudah pasti roda depan mengunci dan hilang kendali.

Tak lupa Pak Sis memaparkan riding gear yang disarankan untuk kelengkapan berkendara. Hal yang paling sering menjadi kebiasaan buruk kita adalah kitanya lengkap tapi membiarkan anak atau teman yang dibonceng tidak diberikan helm. Sebagai pengendara yang bertanggung jawab, mindsetnya jangan hanya cari aman untuk diri sendiri tapi juga memikirkan keselamatan orang lainnya sob.

Oke sesi teori selesai kita lanjut ke sesi praktik, tak lupa perlengkapan safety gear dikenakan terlebih dahulu, pake knee protector dan protector siku, helm bebas boleh pakai helm sendiri selama layak.

Setidaknya di undangan safety riding kedua ini bagi Elang ada 2 ilmu baru yang Elang dapatkan, cukup berbeda dengan referensi Defensive Riding yang Elang dapatkan sebelumnya. Kalau safety riding Honda ini lebih kearah kompetisi ketangkasan atau ala gymkhana. Wah menarik nih nambah lagi ilmunya.

Yang pertama adalah tentang slalom course, yakni teknik manuver cepat zig zag melewati cone-cone yang disusun. Disini Elang mendapatkan pemahaman baru bagaimana teknik membuka gas dan kapan menutup gas ketika melewati cone. Jadi tekniknya adalah gas ketika keluar dari cone, begitu roda depan sampai ke cone selanjutnya tutup gas dan motor seperti ditarik ke arah tikungan selanjutnya. Disini sama sekali gak perlu ngerem bro apalagi rem depan haram hukumnya. Dan kopling pun sama sekali gak perlu dipegang atau standby, pure disini hanya memanfaatkan momentum mesin dengan gigi 1 dari awal hingga akhir. Ohya ketinggalan sob, kenapa motor di area safety riding ini gak pake kaca spion, penjelasannya adalah agar peserta selalu membiasakan tengok/menoleh sekilas ke belakang sebelum mulai jalan. Jadi ketika turun ke jalan raya yang kendaraan otomatis sudah punya spion, pengendara akan menjadi terbiasa selalu menoleh sekilas setiap akan bermanuver.

Yang istimewa di latihan kali ini adalah Wahana menyediakan 2 motor Big Bike buat Blogger dan Vlogger. Elang puas banget jajal Honda CMX500 Rebel dan CB500X, akhirnya bisa meresapi ilmu yang diajarkan mas Adi Jotos tentang teknik U-Turn pake Big Bike. Intinya di Honda teknik menikung adalah posisi pengendara dan motor sejajar, tidak berlebihan ala motogp atau berlawanan ala motorcross. Terbukti dengan teknik kemiringan yang sejajar dengan motor Big Bike CMX500 Rebel bisa melakukan U-Turn dengan cepat, ini yang bikin Elang penasaran pengen terus berlatih teknik yang ini.

Modul kedua yang gak kalah bikin Elang penasaran sampai sekarang adalah modul narrow plank-nya Honda sob. Ini berbeda dengan referensi narrow plank yang Elang dapatkan sebelumnya. Kalau di RDL lebar papan hanya 15 cm ini bertujuan agar pengendara bisa fokus pasang pandangan jauh kedepan untuk mendapatkan keseimbangan dan posisi riding yang benar untuk bisa melewati narrow plank. Nah kalau di Honda ini seperti tadi Elang bilang, selain untuk melatih keseimbangan juga disini diuji untuk kompetisi ala gymkhana, jadi dicari waktu terlama melewati papan narrow plank yang punya lebar 30 cm dan panjangnya 15 meteran.

Jujur di modul ini Elang benar-benar kesulitan melakukan penyesuaian dengan modul baru ini, sebagai gambaran kalau Elang pake cara referensi yang sudah Elang dapat sebelumnya, untuk sekedar lewat sih bisa, mungkin rekor waktu terlama bisanya hanya 15 detik yang artinya setiap lewat 1 detik berjalan 1 meter 😀 Ini mah masih jauh bingit dari yang sudah terbiasa latihan pake referensi Honda, minimal 30 detik kalau mereka mah.

Ini yang bikin Elang penasaran dan pengen latihan terus dengan referensi baru ini, apalagi tahun depan Wahana Honda berencana menggelar kompetisi Safety Riding Blogger dan Vlogger yang lebih serius, jadi kudu asah terus sob skillnya.

Berikut adalah sambutan dari Corcom Wahana Pak Taryudin dan Adinda terkait gelaran akhir tahun Kampanye #Cari_Aman Safety Riding untuk Blogger dan Vlogger.

“Selain mengkampanyekan slogan #Cari_Aman Honda, pada kesempatan ini Wahana berikan pengetahuan terkait berkendara aman dengan sepeda motor Honda berkapasitas mesin besar,” jelas Pak Taryudin selaku Group Head of Corporate Communication Wahana. Dijelaskan lebih lanjut pada kesempatan ini juga diisi dengan diskusi tentang safety riding yang baik dengan Honda Big Bike dengan instruktur riding Wahana yang telah memiliki sertifikat nasional.

Sementara itu mba Adinda selaku PIC yang akrab dengan Blogger Vlogger dari Wahana mengatakan, “Selain menjadi ajang kampanye berkendara aman, pada ajang tutup tahun ini juga menjadi sarana mengakrabkan diri antara Wahana dan blogger dan vlogger yang selama ini senantiasa membuat product review berbagai produk Honda.”

Sekali lagi terima kasih buat tim Safety Riding Wahana, semoga ilmu yang diajarkan kepada Blogger dan Vlogger bermanfaat dan bisa membuka wawasan tentang aman berkendara di jalan.