Review Helm KYT R10, cocok nih buat helm harian

Assalamualaikum sobat biker, sudah lama nih Elang gak ulas review helm di blog. Harap dimaklumi karena bukan tipikal pengoleksi helm aka helmet lovers, tapi pure beli helm buat dipakai harian sampai rusak, dan momen pergantian helm itu pun akhirnya tiba.

Helm harian yang Elang gunakan sebelumnya adalah INK CL-1, kalau liat dari tahun produksinya nampaknya umur helm sudah mendekati expired, produksi tahun 2013. Kebetulan di bulan April 2017 lalu Elang mendapat helm gratis saat ikut event touring GSX-S150 T4KLUKAN BA7ASAN bareng Suzuki, sebuah helm KYT R10 warna hitam mengkilap dengan visor berwarna hitam.

Helm yang Elang peroleh ukurannya L, cukup sempit untuk masuk ke kepala Elang yang biasanya selalu pake ukuran busa XL. Namun pada saat touring lalu karena kebawa nuansa fun riding bareng GSX-S150 Elang sampai gak mempermasalahkan helm yang super sempit riding sepanjang 350 km. Mulai berasa sempitnya sepulangnya dari touring ketika pengen coba helm ini dipake buat harian di rumah, weleh ngepress banget nih ke pipi dan kuping, bikin gak nyaman.

Akhirnya beberapa minggu kemarin Elang putuskan untuk papas busa bawaan helm KYT R10 ini ke bengkel helm di Depok, sekalian ganti visornya ke tipe bening.

Fyi, jika sobat beli helm yang dibanderol 480 ribu ini, visor bawaannya memang warna hitam. Kalau buat dipake siang hari sih nyaman mata gak silau, tapi begitu dipake malam hari kurang recomended, apalagi ditambah hujan malam hari rasanya seperti mati lampu, gelap banget. Karena itulah karena helm ini bakal Elang jadikan helm harian seterusnya, perlu penyesuaian di busa dan visornya, serahkan saja ke ahlinya di bengkel helm.

Elang cuman perlu merogoh kocek 100 ribu untuk biaya papas busa + ganti kaca visor bening ori KYT. Setelah di-fitting, yeah helm berubah jadi lebih nyaman sob.

Oke cerita review bisa dimulai dari sini, helm langsung Elang pakai beberapa hari dan dicoba riding agak jauhan waktu ikut touring Suzuki Bike Meet Cibodas Sabtu lalu (25/11).

Helm ini dibilang ringan ya enggak, dibilang berat juga enggak, berat KYT R10 sekitar 1450 gram, maklum helm murmer yang masih berbahan ABS. Dengan berat segini kalau dipake dibawah 2 jam sih masih oke, tapi setelahnya mulai terasa gak nyaman nih kepala.

Untuk busanya sendiri termasuk lembut di pipi, entah apa karena masih faktor baru masih terasa nyaman. Visor ori KYT yang Elang beli juga termasuk kategori clear, tidak ada perbedaan pandangan saat visor dibuka dan ditutup.

Gimana kedap suaranya? Sudah Elang test saat dibawa lari 80 kpj, suara angin tidak ada yang masuk ke dalam, dan suara-suara bising kendaraan lain diluar mampu diredam sangat baik di helm ini.

Gimana dipake saat hujan? Jujur pasca ganti visor bening ini Elang belum pake lagi ketika hujan, namun seingat Elang waktu touring GSX-S150 dulu, air hujan tidak ada yang masuk ke dalam helm sob, karetnya bekerja baik menutup rapatcelah visor.

Untuk ventilasi, helm KYT R10 menyediakan 1 vent di depan mulut dan 2 vent di bagian atas. Elang sih jarang utak-atik sistem ventilasi helm saat riding, karena menurut Elang gak pengaruh signifikan, kecuali mungkin saat hujan atau berembun saja baru sesekali ventilasi helm diaktifkan.

Menurut Elang helm ini cukup worth untuk dijadikan helm harian sobat biker, untuk yang mau beralih dari helm half face ke full face nampaknya saat ini, helm KYT R10 bisa dijadikan pilihan. Namun ada tapinya nih sob, pertama visor bawaan nampaknya harus dilengserkan ganti visor tipe bening, biar gak kelagepan kalau riding malam. Dan satu hal yang membuat helm ini kurang istimewa adalah model kunci tali helmnya yang konvensional banget, masih tipe Quick Release yang khas dengan suara ‘klik’ nya itu loh, coba pake yang agak mendingan seperti sistem microlock yang bergerigi pasti lebih berasa safe.

Sekian sob review singkat helm KYT R10 dari Elang, dan info terbaru KYT baru saja mengeluarkan KYT R10 dengan flat visor, harganya juga tergolong terjangkau, selisih 100 rb dengan R10 biasa, monggo diserbu.