Assalamualaikum sobat biker, akhirnya kesempatan untuk merasakan sesi daily use bersama salah satu big bike Honda kesampaian juga nih, Honda CMX 500 Rebel yang merupakan salah satu varian cruiser bike dari CB500 series. Pinjaman unit dari Wahana Artha gak begitu lama sih, namun waktu 2 hari dirasakan cukup untuk mengenal lebih dekat dengan si Bobber bermesin dua silinder ini.
Review Fitur-fitur Honda CMX 500 Rebel
Sebelum Elang ulas impresi riding ala harian bersama Honda Rebel di artikel terpisah nanti, Elang ingin ajak sobat terlebih dulu untuk mengenal lebih dekat fitur-fitur dan life style yang ditawarkan.
Kita mulai dari depan, menurut Elang sisi terganteng dari paket Honda Rebel 500 ini ada di bagian iconic headlampnya dengan lampu bulatnya ditemani dua lampu sein yang terpasang manis di inner tube suspensi teleskopik, boleh dibilang desain pemasangan sein seperti ini lain dari yang lain, unik.
Beranjak ke area tangki, desain tangkinya yang menjulang tinggi kedepan juga menjadi point iconic desain ciri khas dari motor bergenre Bobber style. Pure paket big bike Honda Rebel 500 ini menawarkan kesederhanaan dalam baluran life style yang dibawanya.
Lihat saja desain console dashboardnya yang membulat, walau sudah full digital tadinya Elang pikir menyajikan informasi yang komplit ke rider. Ternyata informasi yang tersaji so simpel bingit sob, hanya ada pengukur kecepatan, trip meter, odometer, jam, fuel bar dan indikator sein dan lampu jauh. Informasi takometer putaran RPM nihil membuat berkendara di atas Honda Rebel bener-bener main feeling, informasi MID buat tau konsumsi BBM juga nihil jadi infonya bener-bener simpel banget, seolah ingin berbicara ini motor life style yang sederhana, pokoknya tinggal gas dan jalan menikmati jalan.
Di Honda Rebel 500 terdapat dua rumah kunci, rumah kunci yang disamping kanan khusus untuk kunci setang, sedangkan rumah kunci di sebelah kiri dipakai buat kunci kontak menghidupkan mesin. Untuk mengunci setang, belokkan setang ke kiri lalu putar kunci ke kanan. Sedangkan untuk menyalakan mesin putar kunci kontak ke sebelah kanan, posisi gigi harus Netral baru mesin bisa menyala, semua dilakukan dengan satu anak kunci yang sama.
Berbicara ergonomi yang ditawarkan, posisi duduk Honda Rebel ini cukup unik gak seperti motor-motor cruiser pada umumnya, dimana posisi footstep sejajar dengan lutut sehingga terbentuk posisi ergonomi yang tegak, ya ini juga menjadi ciri khas motor aliran Bobber, kalau real cruiser layaknya HD umumnya footstep diposisikan lebih maju kedepan sehingga kaki bisa selonjoran. Setang motor Rebel mirip model fatbar tapi tidak terlalu lebar, saat dicoba jangkauan tangan Elang untuk meraih setang cukup jauh sehingga posisi tangan menjadi lurus, bener-bener gagah kesannya. Seandainya style bawa motor ini cuman modal kaos oblong doank dipastikan ‘ketek’ rider akan semriwing kering karena terbuka terus, hehehe.
Menilik lampu belakangnya desainnya classic, berbentuk kotak dengan mika merahnya. Desain lampu sein belakang sama plek dengan lampu sein depan, terlihat cukup manis.
Beranjak ke bagian mesin, kesan padat mesin dua silinder yang berkapasitas murni 471cc ini begitu menonjol terekspos menambah kesan macho duduk diatas Rebel, gagah. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 47.2 HP pada 8500 rpm dan torsi maksimum 45.8 Nm pada 5.500 rpm. Dengan perbandingan kompresi 10,7:1 mesin Rebel cukup minum BBM Pertamax. Dari klaim pabrikan Honda CMX 500 Rebel mampu meraih fuel consumption 27km/liter, ini yang Elang suka, moge tapi iritnya hampir 11-12 dengan motor sport 250cc dua silinder. Ohya untuk kapasitas penggantian oli rutin Honda Rebel hanya membutuhkan 2.5 liter oli, sedangkan kapasitas tangki BBM 11,2 liter.
Beranjak ke kaki-kaki Honda Rebel mengaplikasikan ban dengan rim berbeda dengan motor kebanyakan, diameter rimnya 16″ sob dimana ban depan cukup lebar dengan ukuran 130/90-16 dan ban belakang tidak selebar moge kebanyakan hanya 150/80-16. Ban bawaannya menggunakan Dunlop, Elang lupa tipenya. Untuk sektor pengereman Honda Rebel 500 sudah menganut sistem ABS dual channel, ini yang bikin nyaman pengalaman berkendara di jalanan yang tak terduga.
Untuk suspensi, depan menggunakan suspensi teleskopik 41 mm dari SHOWA dan suspensi belakang menggunakan SHOWA 95 mm Twin Tube dengan 2 step Preload Adjuster. Impresinya nanti Elang ceritakan di artikel impresi riding.
Fitur penerangan headlampnya menggunakan bohlam Halogen HS1 sebesar 55 watt, sudah lebih dari cukup sewaktu Elang jajal riding di malam hari kemarin. Sementara lampu belakang menggunakan bohlam biasa 8.3 Watt. Untuk Aki menggunakan aki kering dengan kapasitas 12V 7Ah.
Dimensi Honda CMX 500 Rebel sendiri gak terlalu mengintimidasi, dengan aliran Bobber yang dianutnya menawarkan seat height hanya 69 cm sob, artinya orang dengan tinggi dibawah 160cm pun dijamin langsung klik dan langsung pede saat duduk di atas Rebel, hanya saja karena bobotnya yang lumayan berat 190kg dan distribusi bobotnya cenderung ke bagian depan butuh teknik khusus saat mau berbelok biar gak tekor di tikungan.
Next Elang akan share feel impresi riding bersama Honda Rebel selama 2 hari kemarin di artikel selanjutnya, sesuai dengan taglinenya “Urban Cruiser with Low Riding Style” Honda Rebel ini memang menyajikan pengalaman berkendara yang berbeda, lebih santai, lebih menikmati jalan dan mengejar sisi life style. Cocoklah buat kaum yang sudah mature yang gak neko-neko lagi ketika riding. Stay tuned.
Baca juga artikel pilihan ElangJalanan.NET
- Masih belum dikatakan “keren” jika bawa motornya masih seperti ini
- Catatan Perpanjang STNK 5 tahun dan Ganti Plat di SAMSAT Jakarta Timur
- Review Ban Corsa Platinum R99, memang ajib buat cornering
- Apresiasi untuk bengkel resmi yang buka hari Minggu
- Masih bingung dengan aki kering New Jupiter MX, awet bener..
- Cairan Anti Bocor di Ban Tubeless? Lebih baik enggak deh..
- Jawaban tentang kontra kenapa jari tidak boleh standby di rem depan
- New Honda BeAT Street eSP hadir, cocok nih buat anak muda yang ekspresif
- Mencoba belanja ban di PROBAN Motoparts, harganya lebih murah dari sebelah ternyata
- Pembenaran kebiasaan melipat kaca spion di motor fairing? Bisa jadi karena…
mantep deh