Assalamualaikum sobat biker, sedikit sharing seputar riding habit ala Elang Jalanan untuk keselamatan selama berkendara di jalanan. Kali ini Elang menyoroti pengendara motor yang kurang terampil dalam menggunakan lampu sein di motornya.
Pernah liat motor yang lagi jalan lurus tapi seinnya terus kedap-kedip lupa dimatikan? Atau pasti pernah lihat sebagian kaum Ibu-ibu yang nyalakan seinnya kemana beloknya kemana?
Nah Elang sering banget ketemu tipikal pemotor yang seperti ini, lalu gimana menyikapinya, apakah dibiarkan saja? Bagi Elang momen-momen seperti ini adalah momen yang pas untuk memberikan edukasi sambil jalan, sesama pengguna jalan saling mengingatkan jika ada pengendara lain yang entah karena lupa atau ketidaktahuannya, kondisi kendaraan maupun caranya berkendara berpotensi mengundang bahaya.
Saat ketemu pemotor yang menyalakan sein terus menerus di jalanan lurus Elang yang kebetulan berada di posisi di belakangnya suka kasih klakson sekali, lalu kasih jedah waktu apakahnya orangnya ngeh apa enggak. Kebanyakan sih kurang ngeh dengan kode klakson pertama, kalau demikian Elang akan klakson lagi sambil mendahului tak lupa kasih kode tangan yang mengartikan bahwa lampu seinnya masih nyala, bapak mau kemana sebenernya 🙂 Setelah itu sambil berlalu Elang coba cek spion liat apakah lampu seinnya sudah mati apa masih tetap sama.
Begitupun saat ketemu (mayoritas) emak-emak yang pasang sein kemana beloknya kemana, dari jauh Elang sudah antisipasi manuver si Ibu. Lagi-lagi ini adalah momen yang pas buat edukasi sambil jalan. Ada Ibu pasang sein ke kanan padahal Ia mau belok ke kiri masuk gang. Nah Elang biasanya posisikan di belakang spion kirinya agar terlihat oleh si Ibu, sambil klakson satu atau dua kali (tin-tin). Dengan diklakson begini untuk memberi kode ke Ibu bahwa ada kendaraan di belakangnya, secara otomatis Ibu akan menoleh ke spion dengan begini. Kode klakson ini juga untuk memastikan apakah Ibu benar-benar akan belok atau tidak, biasanya setelah diklakson sekali si Ibu akan melihat ke spion. Sip deh kalau si Ibu ngeh dan Elang pun mendahului melanjutkan perjalanan.
Namanya edukasi sambil jalan, hal-hal sepele begini satu-satunya alat komunikasi untuk memberitahukan kekeliruan pengendara di jalan hanya bisa dilakukan dengan komunikasi klakson dan kode tangan. Kalau pengendara yang diingetin mudeng ya syukur kalau tetap gak mudeng ya ora opo-opo, namanya edukasi sambil jalan yang prosesnya sekelebat.
Baca Juga..
- Masih belum dikatakan “keren” jika bawa motornya masih seperti ini
- Catatan Perpanjang STNK 5 tahun dan Ganti Plat di SAMSAT Jakarta Timur
- Review Ban Corsa Platinum R99, memang ajib buat cornering
- Apresiasi untuk bengkel resmi yang buka hari Minggu
- Masih bingung dengan aki kering New Jupiter MX, awet bener..
- Cairan Anti Bocor di Ban Tubeless? Lebih baik enggak deh..
- Jawaban tentang kontra kenapa jari tidak boleh standby di rem depan
- New Honda BeAT Street eSP hadir, cocok nih buat anak muda yang ekspresif
- Mencoba belanja ban di PROBAN Motoparts, harganya lebih murah dari sebelah ternyata
- Pembenaran kebiasaan melipat kaca spion di motor fairing? Bisa jadi karena…
Kadang banyak yg ga ngeh di kasih kode”… Sering saya nemuin teteh”, mbak”, ibu” yg jln ditengah.. Bingung mau nyalip.. Udah dikasih kode klakson berkali”, blayer” gas tetap az ga pengaruh seolah jln milik mereka sendiri… Hiks ?
Skrg persoalannya bukan cuma ibu2 saja kang, anak dibawah umur jg yg seharusnya dilarang bawa motor udah bawa motor, kejalan raya, ber3, kg pake helem pula, gmna nih kira2 ngingetin nya, perlu di stop trs di tabokin aja yak? Ekekekeke….
klakson kalaw di bunyikan di sa’at2 tertentu dengan bijak tentunya (kaya contoh artikel mas Elang) akan menjadi sarana edukasi yang baik & meng-educated mereka2 yang masih belum aware akan keterampilan membawa motor. Saya dalam sehari2 jua masih berusaha membunyikan klakson dengan mereka2 ini dengan sangat hati2 (di atur iramanya) & menjauhi kesan meng-intimidasi pengendara lain supaya pesan kita mudah2an sampai ke mereka. … entah supaya mereka kalaw speed rendah tapi ditengah jalan supaya agak minggir ke tepi memberikan jalan ke kita yang speednya normal/lebih cepat dr mereka, … atau ada ibu2 metic supaya aware kalaw saya mau mendahului … atau di sudut2 blind spot (cekungan / perempatan gang ketutup tembok rumah) supaya keberada’an saya diketahui oleh pengendara lain (jika ada) supaya tidak crash di tengah (biasanya kalaw pengendara lain itu ngerti, dia juga akan memberikan tanda klaksonnya jua, padahal motornya belum keliatan masih ketutupan tembok .. he2). Kira2 seperti itu pemahaman saya tentang fungsi klakson jika di fungsikan secara tepat sasaran. CMIIW … btw suka banget artikel2 mas Elang tentang safety ridng ataupun artikel2 lainnya yang sederhana & sehari2 banget .. jadi bisa langsung dipakai di kehidupan kita saban hari di jalan ….Keep writing mas Elang … =)
Suwun kang atensinya, do’akan bisa istiqomah nulis terus