(DIY) Catatan Lampu sein mati, coba ganti flasher NJMX dengan aftermarket sementara

Halo Biker, sudah 2 hari ini sejak Kamis kemarin lampu sein MX Strada tiba-tiba enggan berkedip bahkan lama kelamaan malah mati gak menyala sama sekali. Tapi kalau digaspol rpm tinggi kadang lampu sein mau menyala sedikit sambil berkedip tak beraturan akhirnya mati lagi. Hm..karena lampu sinyal begitu urgen buat berkendara aman di jalan raya, maka gak pake lama begitu ada waktu lumayan senggang di Minggu pagi, Elang coba putuskan bongkar dan periksa ada apa.

Setau Elang bagian kelistrikan ini (lampu sinyal) adalah yang paling awet jarang rewel bahkan dengan bohlamnya sendiri bisa diitung jari berapa kali putusnya dalam 5 setengah tahun pemakaian ini. Tapi mungkin kemarin karena Elang ada otak-atik rangkaian kabel klakson Hella sebelum touring ke Ujung Genteng, ada kesenggol atau gimana, jadi analisa awal coba pengen cek perkabelannya aja.

ganti flasher sein mx — flasher sein ori NJMX

Letak Flasher Jupiter MX 135

Namanya juga MX, mau memeriksa bagian kelistrikan lampu sein yang tersembunyi di balik tebeng depan (front cowl) gak bisa hanya buka area yang dimaksud, kudu bongkar juga fairing kiri dan kanan (tebeng sayap), karena ada 1 baut milik front cowl yang letaknya di bagian samping dalam ketindih ama fairing samping kiri dan kanan. Apes deh udah bisa ketebak waktu bongkar pasang bakalan lama nih, sabar, tetap jalani 🙂

Setelah terbongkar semua, mulai fokus cek jalur-jalur kabel sapa tau ada yang renggang untuk rangkaian berhubungan dengan lampu sein ini. Setelah copot dan pasang kembali beberapa konektor, tes operasikan saklar sein kiri dan kanan kok masih sama ya, mati. Seinget Elang dalam kondisi normal ketika sein dioperasikan akan bunyi klik-klik di kotak kecil yang berfungsi sebagai relay sein (flasher), tapi ini enggak. Hm..ya udah deh, dugaan sementara sepertinya flashernya yang rusak minta diganti. Melihat umur pemakaiannya yang sudah 5 tahun setengah nampaknya wajar minta diganti.

Sebelumnya Elang coba konfirmasi tanya-tanya dulu dengan rekan blogger Mas Imam Budiharjo yang jagoan mesin perihal analisa Elang tentang flasher ini. Setelah dapet masukan dan yakin yo wis Elang eksekusi lari ke bengkel resmi Yamaha terdekat untuk cari part yang dimaksud pinjem motor adik ipar.

Sampai di TKP, sedikit kecewa karena part yang memang bukan termasuk fast moving ini gak distok oleh dealer dan kudu inden. Hm..merasa bengkel yang ini kurang besar, Elang lari lagi ke bengkel resmi Yamaha lainnya yang lebih besar berharap part ini ada.

Sesampainya disana, hadeuh podo mawon, tetep harus inden. Karena Elang butuh dan gak bisa membayangkan berkendara tanpa sein gak enaknya seperti apa, Elang putuskan inden, katanya semingguanlah baru bisa diambil barangnya.

Yo wis pasrah, ditengah perjalanan pulang terbesit pikiran mungkin flasher persamaan (aftermarket) ada kali ya di bengkel-bengkel biasa. Coba melipir di salah satu bengkel deket pertigaan Cikeas eh bener, ternyata ada toh, merek ASH, coba bandingkan dengan yang ori Yamaha (merek Mitsuba) yang aftermarket lebih ringan sob, harganya pun murah 25 ribu, sedangkan ori Yamaha yang Elang inden harganya 57 ribu. Yo wis Elang pikir it’s okelah, buat backup sementara dulu yang penting jalan. Posisi dudukan konektor dan slot jepitan ke body yang sama persis dengan part ori yang Elang bawa, meyakinkan Elang untuk membayar dan langsung cus pulang ke motor.

Sampai di rumah, langsung colok ke konektor kabel body dan jreng-jreng, beneran euy, nyala lagi seinnya, tapi kedipannya agak beda, sedikit lebih lambat.

Karena inti masalah sudah selesai, tinggal sholat Zuhur dan makan siang dulu, pasang casing nanti-nanti dulu deh (bakalan lama) sekalian cuci motor, maklum sehabis touring dari Ujung Genteng kemarin belum disteam sama sekali.