Kalau katanya KTM worth it, ya beli aja! Part 2 (END)

arantan-ambil-stnk

Part ini sambungan dari bagian pertama di sini dan juga tulisan saya sebelumnya di sini. Saya infokan lagi ini di post berdasarkan pengalaman saya, Arantan Saranto yang pernah punya si KTM Duke 200 selama kurang lebih 6 bulanan. Posting ini adalah bagian terakhir, semoga berikutnya saya tidak usah posting lagi tentang KTM.

Intinya sih saya sudah ungkapkan kemungkinan kesulitan kalau menggunakan Duke sebagai motor transportasi sehari-hari.

Supaya jelas saya ceritakan aja ya, mau tahu aja atau mau tahu banget? 🙂

Suatu hari si Duke sering Over Heat, sampai akhirnya harus di bawa ke KTM Center di Taman Tekno BSD. Jarak dari rumah ke KTM Center sekitar 30 KM. Saya harus bawa si motor dalam keadaan overheat dan stop-stop sepanjang jalan.

Tidak ada pilihan lain, karena satu-satunya bengkel resmi KTM ya cuman di BSD (waktu itu setidaknya). Saya tinggal di Jakarta Barat, jarak ke BSD walaupun jauh masih mending, bagaimana kalau yang punya Duke tinggal di Jakarta Timur?

Sampai di bengkel resmi KTM, motor di colok dengan alat diagnosa, juga ada mekanik dari Austria langsung yang memeriksa. Alat diagnosa dan si bule menyatakan motornya sehat saja, silahkan bawa pulang.

Selesai service, perjalanan dari KTM Center menuju rumah, motor kembali lagi over heat, kira-kira 2 kali.

Sampai akhirnya waktu di bawa kekantor Duke sampai mogok dan air hijau dari radiator muncrat. Saya tidak mau lagi bawa ke KTM Center, untuk apa? Mereka tidak mengerti. Setelah dingin, si motor saya bawa pelan-pelan sambil berhenti-berhenti sampai ke bengkel Performa Tomang. Di situ oleh Leo diketahui bahwa perputaran kipas ternyata pelan.

Duke saya tinggal di performa Tomang, saya baru sampai ke kantor mendekati jam makan siang.

Singkat cerita akhirnya motor di storing, kemudian di bawa ke suatu bengkel rahasia yang saya tidak boleh di foto. Fan kemudian di ganti copotan dari fan motor Duke lainnya. Kira-kira motor di bengkel selama 4 harian. Effort saya bolak-balik ke bengkel begitu besar.

arantan-duke-6044 arantan-duke-6045

Bayangkan saja, sampai mekanik dari Austria sendiri pun pada waktu itu tidak tahu problemnya apa. Yap, memang konon Indonesia kaya akan kemampuan coba-coba atau bahasa kerennya “ngakalin” para mekanik, beberapa parts Duke juga konon bisa diganti, kalau saya bilang sih … but why? Buat apa juga saya beli motor yang tidak didukung dengan baik? Dimana kemampuan bengkel resmi?

Waktu, tenaga dan duit saya lebih berharga daripada harus ngurusin motor, saya tidak mau diperbudak oleh motor! Bagi saya, harusnya si motor yang menjadi alat saya, bukan sebaliknya. Kok jadi ngerepotin amat? Sama Mio atau bebek aja kalah tangguh! Malu-maluin. Setelah itu pun saya otomatis jadi was-was, besok-besok apa lagi yang kena? Pengalaman air radiator panas, berwarna hijau dari tengah selangkangan tidak akan pernah terlupa.

Belum lagi bini saya … “mogok (lagi?)”
Mesti ngomong apa juga ke atasan? Telat melulu gara-gara motor?

Haduh!!! Cukup sudah …

arantan-duke-6048

Memang sulit dan rasanya tidak adil membandingkan KTM dengan motor Jepang yang sudah sekitar 40 tahun lebih di Indonesia. Motor-motor Jepang terasa jauh lebih reliable, after sales juga terjamin.  Lha walau KTM jadi murah, tapi ini bukan motor murahan! Harusnya, harusnya, boleh dong konsumen menuntut after sales yang lebih baik?

Kok kerewelan motor malah jadi fitur andalan?

Mungkin-mungkin saja suatu hari si KTM punya kemampuan yang on par dengan motor-motor Jepang, tapi jangan sampai si pembeli lah (anda?) yang jadi kelinci percobaan!

Tapi … saya juga tidak bisa menahan kalau keputusan membeli dari hati.

Dimana berakhirnya nanti
Permainan sandiwaramu kasih
Sesungguhnya aku tak mengerti

Jika benar cinta itu buta
Butakah hatiku
Berkali terluka masih juga kumenunggu
Hanya satu pintaku
Ketulusan hati dan kesetiaanmu

Jika itu tiada apalah artinya
Penantian ini hanya untuk luka …

Petikan Lirik lagu UKS – Cinta itu Buta

POPULER

28 Komentar

  1. parah men…raja overheat..raja mogok.
    saya juga kapok miara kendaraan non jepang…rewel.
    mungkin gak cocok dengan iklim tropis.
    jadinya malah diperbudak motor.

  2. Mungkin sekali lagi mungkin, karena riset duke tidak dilakukan di indonesia yg notabene iklim tropis yg begitu panas beda dengan iklim di austria yg cenderung dingin. Mungkin sekali lagi mungkin. CMIW

  3. Kurang lebih masalahnya sama dengan Jules (KTM 990 SUPERMOTO) milik saya..
    Yg banyak masalah dan berakhir tragis krn di jual bini di ebay waktu saya lg di Rig T.T
    Katanya motor banyak masalah masih aja di piara ?

  4. Saya pengguna ktm 450 exc yg trail enduro belum pernah ada masalah overheat padahal penggunaan jauh lebih extreme/jarang terhembus angin saat ngetrail. Aman aman saja. Perlu diketahui ktm yg tipe trail sudah kompresi tinggi daripada duke 200 yg notabene bukan mesin kompetisi. Alhamdulillah gak ada masalah. Oh ya BBM harus MINIMAL oktan 95 kalau enggak bakalan kepanasan karena missfire di oktan rendah.

  5. Lho, om Arantan to ini? Seinget saya omnya anti mainstream dan saya salut utk waktu yg disediakan atas nama passion. Dimana ada masalah pasti ada solusinya. Mgkn perasaan saya saja kl artikel om Arantan diblog ini terasa berbeda. Welcome back om.

  6. Quote:
    ” Waktu, tenaga dan duit saya lebih berharga daripada harus ngurusin motor, saya tidak mau diperbudak oleh motor! Bagi saya, harusnya si motor yang menjadi alat saya, bukan sebaliknya. ”

    Realistis.
    Dugaan saya, 80% populasi biker di Indonesia (termasuk saya) juga punya idealisme spt kalimat diatas (meski ada juga yg idealisme itu cuma tersimpan jauh didalam hati, karena kepincut dg desain dan performa)

    • jujur aja sih saya kepincut sama desain, performa mah nomer sekian, cuma pengen ni motor buat keluyuran iseng aja kali ya, ga nyari reliabilitas.

  7. KaTeeM story

    iklasnya hati sering kali disalah arti
    tulusnya cinta tidak pernah engkau hargai
    berlalu pergi dengan kelukaan ini
    ku mengalah ku bersalah

  8. Coba aja pake produk XADO Revitalizant EX120 dan oil XADO 4T-MA. Mesin jadi dingin. Terakhir dicoba Des 2016 di event Pokoke Ngetrail di Pandaan -Jatim. Tarikan enteng, mesin dingin, dan lebih bertenaga. Lebih jelas langsung saja ke web resminya xado.co.id, di bukalapak dan toped juga ada.

1 Trackback / Pingback

  1. Pengalaman Pengguna KTM Duke 200, Cuma Kuat Bertahan 6 Bulan Aja - roda2blog

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*