ElangJalanan.NET – Assalamu’alaikum sobat biker, alhamdulillah agenda touring dalam tema Fun Rally yang digelar Wahana bersama media, Blogger dan Vlogger sukses digelar. Selain seru penuh cerita, ini adalah touring terjauh bareng media yang pernah dilakukan Wahana Honda, 560 kilometer bo..dan terpenting zero accident.
Dari touring Jakarta – Dieng kemarin alhamdulillah banyak bahan cerita yang mau Elang share ke sobat pembaca blog setia sekalian. Ya dari review motornya Honda ADV 150, rutenya, pesona wisata dieng hingga kepoin bisnis usaha Wahana Artha yang juga kita nikmati semua layanannya dalam perjalanan kemarin. Bener-bener perjalanan komplit all in one ala Wahana, pokoknya the best trip lah.
Nah di artikel pertama ini Elang akan bagi cerita dulu soal gimana motornya dipakai jarak jauh Jakarta – Dieng, enak gak, dan lain sebagainya Insyaallah Elang jabarkan dalam bentuk full review.
Motor yang dipakai rekan jurnalis, blogger dan vlogger sejumlah 21 unit kemarin adalah milik Wahana Artha Ritelindo, salah satu anak usaha dalam Wahana Artha Group yang bergerak dalaam bidang bisnis ritel sepeda motor Honda.
Aji mumpung motor baru dan bukan motor sendiri, inilah momen untuk bisa mereview habis Honda ADV 150 dalam perjalanan jauh 550km. Ibaratnya kalau motor sendiri ada rasa gak tega menyiksa dengan gaspoll dan hajar jalur jahanam, tapi kemarin itulah kesempatan untuk menyiksa motor skutik terbaru Honda yang lagi hits itu.
Jalur rute yang dipakai melewati Cikampek – Pantura – Tegal – Kajen – Linggosari – Wanaraja – Batur – Dieng. Lalu esoknya lanjut geber ke tujuan akhir Pekalongan via Tlagaabang – Bandar Batur – Forest Coffee – Jembatan Sibiting – Batang – Pekalongan.
Dari rute yang itu sob, performa yang berkesan selama bawa ADV ada di 3 spot, yaitu Pantura (Cikampek – Cirebon), hutan Kajen – Linggosari, tanjakan dataran tinggi Dieng dan turunan terjal penuh bebatuan di Bandar Batur turun ke Pekalongan.
Aerodinamika Honda ADV 150 melibas angin Pantura
Saat Elang mulai masuk Pantura sepanjang jalur Cikampek – Cirebon, disinilah Elang merasakan sesuatu yang istimewa dari ADV. Ternyata aerodinamika Honda ADV 150 begitu baik membelah hempasan angin yang terkenal keras di sepanjang Pantura. Elang punya pengalaman dengan motor lain saat lewat Pantura rasanya agak berat ketika angin menerjang baik dari depan maupun samping.
Tapi di ADV ini angin seperti terbelah sempurna oleh body dan windshield yang terkesan minimalis tapi ternyata it works. Terbukti saat angin begitu kuat menghempas, skutik ini masih bisa Elang geber 110kpj, kuncinya kaki rapat masuk ke dalam. Sementara top speed yang berhasil Elang coba di jalur ini dapet 115km/jam, luar biasa.
Seperti biasa keistimewaan mesin Honda ADV 150 ini adalah kehalusannya sob, makin digeber di kecepatan tinggi suara mesinnya tetap halus dan minim getaran di setang, ini yang paling Elang suka.
Performa menanjak Honda ADV 150
Sebelumnya Elang pernah review kemampuan menanjak skutik ini di Puncak Bogor dalam mode riding tandem berboncengan. Nah di trip kali ini Elang coba gali lagi gimana saat riding sendiri.
Tanjakan itu dimulai dari kawasan Kajen – Linggosari, kita masuk sini saat hari sudah mulai larut malam jam 8pm. Wih bener-bener gelap gak ada penerangan jalan, dan ngerinya lagi beberapa spot kanan kirinya adalah jurang yang gak keliatan saat malam, kudu ekstra hati-hati.
Nah di trek tanjakan sini, ADV mampu melahap tanjakan lumayan curam dalam kecepatan 50kpj, not bad lah. Hanya saja karakter mesinnya udah ketauan soal nanjak-nanjak begini, kudu tarik gas dalam-dalam. Namun performanya di mata Elang masih lebih baik dari PCX soal nanjak.
Di spot kedua adalah saat kita tiba di kawasan Dieng setelah melewati Batur, disini kontur jalannya naik turun seperti gelombang yang sayang banget sampai sini dalam kondisi gelap. Andai saja pagi-pagi pasti panorama keindahan alam Dieng terlihat jelas mengagumkan. Nah karena jalannya cenderung naik turun, di beberapa tanjakan ADV bisa nanjak lebih enteng hingga 60kpj karena dibantu awalan meluncur dari turunan sebelumnya 😀
Pengereman Honda ADV 150
Kebetulan tipe unit yang Elang pakai adalah warna hitam tipe CBS. Untuk pengereman yang Elang rasakan sedikit berbeda dengan tipe ABS yang telah Elang review harian sebelumnya disini. Di jalur Pantura saat lebih sering ritme high speed 80-100 kpj. Rem depan terasa kurang pakem saat kecepatan di atas 60kpj kudu dibantu rem belakang baru nget (pakem). Begitu juga ketika mengerem di turunan kalau pakai rem depan saja auto masih ngeluyur, jadi harus dibantu rem belakang secara bersamaan.
Kenyamanan Jarak Jauh 550 kilometer
Mungkin banyak yang penasaran dengan bagaimana rasa kenyamanan berkendara di atas ADV 150 ratusan kilometer. Nah di sesi ini Elang coba share pengalaman setelah riding 470 kilometer Jakarta – Dieng (hari pertama) dan 90 kilometer Dieng – Pekalongan (hari kedua).
Intinya untuk jarak jauh ternyata kenyamanan masih dipegang oleh Honda PCX bro. Entah kenapa buat Elang pribadi ergonomi ADV begitu unik, dari luar terlihat seolah motornya relax berkat setang lebar dan dek selonjorannya. Namun setelah dipakai di atas 100 kilometer mulai sedikit pegel di pergelangan tangan kanan kaki, nah loh.
Yup setelah Elang perhatikan sepertinya lekukan joknya terlalu dekat kurang munduran sehingga ketika kita butuh untuk selonjoran manja, bokong gak bisa mundur karena mentok dengan lekukan jok. So selonjorannya terkesan nanggung.
Untuk mendapatkan kenyamanan di ratusan kilometer selanjutnya kebetulan Elang punya trik. Perlakukan ergonomi ADV ini seperti skutik biasa model Vario atau Aerox, yakni posisi sigap dimana kedua kaki diposisikan seperti kuda-kuda sob. Jadi kaki kanan agak maju sementara kaki kiri mundur, posisi bisa bergantian ketika mulai pegal.
Lalu gimana joknya dipakai riding jauh? Buat Elang no complain dengan sektor ini, sampai tujuan akhir di Pekalongan alhamdulillah bokong aman gak ada rasa sakit atau pegal.
Gimana dengan suspensi, inilah yang istimewa khususnya ketika dipakai high speed di jalur Pantura dan juga terabas di jalanan bebatuan kerikil di Bandar Batu. Di jalan aspal Pantura, kombinasi suspensi empuk dan suspensi agak stiff di belakang ternyata mendukung banget kestabilan ADV di kecepatan tinggi. Begitu juga dipakai cornering di perbukitan tidak ada semacam limbung, emang juara dah suspensinya.
Saat melibas jalanan keriting bebatuan, Elang lihat bro Reza dan Heru TeBe terlihat asyik aja tuh geber kencang di group terdepan saat turunan. Emang bener sih walau rim roda khas skutik cuman 13″ belakang dan 14″ depan akan berasa banget guncang, namun sekali lagi berkat kerja suspensi yang juara cukup membantu meredam guncangan.
Handling Super Honda ADV 150
Ngomongin kemampuan handling, sebetulnya tak perlu jarak jauh untuk merasakan impresinya, waktu test ride di sesi world premier di BSD bulan Juli lalu juga Elang sudah tau feelnya. Ditambah saat sesi review harian beberapa waktu lalu Elang makin kenal dengan kemampuan handlingnya.
Nah di fun rally kemarin Elang coba gali lagi kemampuan handlingnya saat menikung cepat di tanjakan Dieng. Ternyata handling ADV memang asyik sekaligus unik, untuk speed cornering asyik skutik jangkung ini caranya cukup gampang, tinggal rebahkan aja secara natural tanpa teknik-teknik counter steering. Saat nikung ke kiri tarik ke dalam setang kiri sambil ngegas, berkat profil ban lebar jadi ngebantu motor stabil saat direbahkan.
Konsumsi BBM ADV 150 Touring AKAP
Di bagian akhir Elang coba review konsumsi BBM dari Honda ADV 150 setelah dipakai riding jarak jauh 560 kilometer. Setelah puas digeber mentok top speed, kena macet-macetan di awal keberangkatan Gunung Sahari – Salemba dan Bekasi, dipakai nanjak kawasan hutan Kajen dan Dieng Honda ADV 150 konsumsi BBM rata-rata tercatat di MID display 49,2km/liter. Saat masih di jalur Pantura ADV 150 yang Elang tunggangi sempat dapet 52km/liter juga lho, emang irit banget nih skutik Honda.
Sekian dulu full review Elang Jalanan untuk impresi berkendara Honda ADV dipakai touring jarak jauh. Kesimpulan yang Elang rasakan dari perjalanan kemarin adalah, walau AHM menyatakan ADV artinya Advance, tapi bagi Elang ADV 150 adalah skutik crossover touring, terbaik dikelasnya yang bisa melibas 2 medan tanpa kendala.
Tak terasa artikel sudah 1200 kata euy untuk menggambarkan impresi ADV 150 jarak jauh seperti apa. Last terima kasih Elang haturkan ke Wahana Honda Gunung Sahari yang sudah menyelenggarakan event fun rally seru ini. Bagi Elang dalam sejarah pengalaman ikut group touring, inilah the best manajemen touring yang pernah dilakoni. Sukses Wahana, Salam SATU HATI.
Tunggu artikel selanjutnya review objek wisata Dieng dengan content motovlog ala Elang Jalanan 🙂
Leave a Reply