Restorasi motor lawas? Cukuplah MX Strada layak dijadikan koleksi kelak

Halo Biker, beberapa minggu terakhir Elang banyak mendapat info teman-teman blogger lagi demen melakukan restorasi motor-motor lawas yang usianya sudah 20 tahunan lebih. Dimulai dari bro Vandra yang memilih Honda Win sebagai motor koleksi, mang Kobayogas dengan FIZR Caltexnya dan kang Taufik yang memutuskan untuk merestore Honda Astrea Grand Impresa, yang terakhir Elang sebut nih memang pantes banget potongannya naik Astrea Grand riding ke kampung-kampung 😀

Kalau Elang sendiri kira-kira lebih milih motor apa yang pengen direstorasi. Ada sih, dari dulu itu Elang ngidam Yamaha RX King. Bahkan sejak SMP (belum boleh bawa motor) keinginan untuk meminang si RX King sudah muncul, sekitar tahun 1995-1997 Elang langsung terpesona setiap melihat si King lewat. Di zamannya RX King termasuk motor yang disegani, punya tagline “Fighting Spirit”.

Namun keinginan tersebut hingga artikel ini ditulis belum pernah kesampaian, mungkin belum rezeki atau belum serius meluangkan waktu dan tenaga untuk mencari RX King 97 sebagai bahan restorasi, tiba-tiba ketika melihat segala potensi yang ada di MX Strada justru terbesit ide suatu saat nanti ingin merestorasi MX Strada gress seperti barunya lagi, kinclong seperti baru keluar dari dealer.

Kenapa harus MX Strada? Mungkin mindset motor jadul adalah motor yang sudah memiliki usia 20 tahun lebih, nah sedangkan MX Strada masih seumur jagung 6 tahun. Ya memang bukan untuk saat ini, Elang berpikir suatu saat nanti setelah 10 tahun kemudian misalnya, sepertinya New Jupiter MX series, MX Strada khususnya akan menjadi motor legenda yang dicari ditengah kemajuan motor-motor terbaru saat itu.

Salah satu alasannya adalah, NJMX termasuk salah satu motor yang masih mengadopsi teknologi manual, orang sih biasanya demen kembali ke sesuatu yang manual dikala saat nanti teknologi sudah dimanjakan dengan serba elektronik. Generasi MX Strada khususnya, masih menggunakan karburator, fitur lampu masih manual belum AHO, masih pake bohlam biasa, masih pake starter engkol, plus tambahan kopling manual pula, wis komplit sensasi mendapatkan citarasa motor manual masih kental di generasi ini.

Ditambah dizamannya (untuk saat ini) NJMX terkenal sebagai bebek super yang kencang, dibekali mesin SOHC advanced 4 valve dengan berpendingin cairan, dan dengan penampilan yang paling ganteng dikelasnya, proporsional gak lekang dimakan zaman. Monggo yang gak sepakat dengan Elang perihal desain NJMX adalah yang terganteng, karena masalah desain memang selalu beda-beda penilaian masing-masing orang.

Nah motor calon legenda yang Elang sebutkan tadi kebetulan saat ini sudah ditangan, gak perlu dimasanya nanti cari-cari motor NJMX untuk direstorasi, kenapa gak MX Strada saja yang dirawat bener buat bahan restorasi di masanya nanti?

NJMX didiskontinue di tahun 2015 lalu, sesuai janji pabrikan, motor yang telah didiskontinue akan tetap tersedia produksi spare partnya 10 tahun kedepan, artinya kalau mau restorasi dengan spart part orisinil Yamaha masih aman hingga 2025, 8 tahun lagi dari sekarang. Wait 2025? Saat itu generasi MX berarti sudah berumur 20 tahun loh, dihitung dari gen awal Jupiter MX yang dirilis tahun 2005 silam.

Wis gak salah lagi memantapkan niat untuk terus memelihara dan merawat MX Strada dengan sebaik-baiknya untuk bekal jadi motor lawas yang melegenda yang layak dikoleksi. Bagi Elang pribadi selain sudah kenal betul karakter motor ini sejak pakai gen awal 2006 lalu, motor ini bagi Elang adalah motor “akhir zaman” dimana semua teknologi nanti akan kembali ke zaman manual.