Balada Helm Branded, pengen sih tapi ini yang membuat berpikir 2x untuk memilikinya

Distributor Resmi Helm Nolan Group
Helm Nolan

Halo Biker, siapa sih yang gak demen punya helm berkelas dan bermerek yang berstandar internasional. Begitu disodorkan helm-helm branded pikiran langsung terbayang akan bobotnya yang super ringan, visornya yang jernih dan juga jaminan perlindungan terhadap kepala yang di atas rata-rata. Ohya tulisan ini sebenarnya sudah pengen Elang tulis beberapa minggu lalu, kebetulan gegara baca artikel mas Vandra MMBlog disini, nampaknya momennya pas nih buat dipublish.

Kembali ke soal helm branded yang katakanlah tafsiran harga mulai 3 jutaan ke atas, ada keinginan yang kuat untuk memilikinya, apalagi kesadaran memakai helm full face sudah lama terbentuk sejak 2013, pengen rasanya upgrade euy.

Namun dikala budget ada untuk sebuah helm branded, kadang melihat history ke belakang bagaimana tipikal penggunaan dan perawatan helm selama ini masih ada rasa sayang mengeluarkan uang lebih mahal untuk membeli sebuah helm branded , ini diluar pertimbangan sisi safety ya, kalau untuk alasan safety tentu Elang merekomendasikan helm-helm branded berstandar internasional ini. Tapi ada alasan lain..

Pernahkah helm sobat jatuh saat ditaruh diparkiran? Duh rasanya itu nyesek di hati walau helm cuman kelas 500 ribuan. Bukan hanya karena lecet atau visor tergores, tapi lebih ke fungsi helm itu sendiri yang sudah berkurang drastis paska jatuh untuk perlindungan kepala selanjutnya, singkat kata helm yang sudah pernah jatuh sudah masuk kategori gak aman, nyesek bukan.

Walau Elang sudah antisipasi dengan menggunakan tali pengunci helm di motor, tapi selalu ada saja momen-momen singkat dimana kita hanya numpang mampir sebentar misal ke ATM, helm sudah diposisikan benar di motor, eh malah penjaga parkir yang main geser motor seenaknya dan helm jatuh tanpa sengaja, gedubrak!! Asyem.

Belum lagi kebiasaan Elang meninggalkan helm di motor untuk jangka waktu lama di parkiran, kemungkinan helm kehujanan sangat sering banget. Ya karena berpikir helmnya gak seberapa, gak terlalu masalah diperlakukan layaknya helm operasional yang tahan banting dan pekerja keras.

Fun Race CBR250RR Sentul

Nah disinilah masalah menjadi timbul jika sosok helm yang digunakan adalah helm branded, dengan perlakuan yang sama kok rasa-rasanya sayang banget ya keluar duit 3-4 juta hanya untuk membeli helm yang kebayang pemakaiannya nanti seperti apa.

Lah mas helm mahal perlakuannya harus beda donk.. Justru disinilah masalahnya, helm branded mengkebiri sisi kepraktisan dalam bermotor. Contoh, lagi nge-Mall atau ada aktivitas peliputan misalnya, mas helmnya jangan ditinggal di motor donk (walau sudah dikunci) ampun masa iya harus menenteng-nenteng helm ke dalam Mall atau ikut dibawa ke dalam acara, walaupun bisa dititipkan ke penitipan helm tapi kok rasa trust Elang agak kurang ya, bukan apa-apa lebih takut visor tergores, etc.

Style Elang kalau kemana-kemana, khususnya ke acara indoor, lebih pengen tampil simpel dalam berpakaian, real biker tapi tak ingin terlihat seperti seorang biker ketika sudah tidak di atas motor. Makanya box motor bagi Elang adalah piranti wajib untuk menyimpan segala perangkat lenong riding.

Nah via tulisan ini mungkin ada pembaca yang sudah berpengalaman lama pakai helm-helm branded. Elang mau dishare donk kiat-kiat perlakuannya terhadap helm mahal tersebut ketika dipakai riding, harapannya bisa mencerahkan Elang untuk bisa menggeser mindset selama ini bahwa helm branded itu membawa ribet. Suwun jika ada yang mau berbagi pengalamannya sob.

20 Komentar

  1. Kalau helm bagus, memang lebih baik di bawa masuk. Kalau bisa mesti masuk ke box, atau di kasih ke tempat penitipan, atau di kasih rantai yang bagus.

    Tapi memang helm lokal pun bukan berarti nggak ada yang ngambil … Belum lagi kalau ditinggal, kemudian jatuhlah atau terbalik kemudian nampung air saat hujan.

    Memang merepotkan, tapi harusnya proteksinya juga lebih baik, ini masalah nyawa, kepala kan? Tentunya kalau di debat, apakah helm lokal nggak ada yang berkualitas bagus? Jadi panjang … he he he. Ya semahal2xnya helm, harusnya tidak sia-sia untuk melindungi kepala yang nggak ternilai.

    Helm luar jadi mahal juga karena ada biaya promosi, sponsor sana sini, tim balap kelas 1, meningkatkan image dan trust ke helm.

    Sama tetep, 5 tahun sekali, lokal – import, lebih baik diganti

    Intinya sih, kalau ada budget, ya silahkan beli aja ndrik.

  2. apalah saya yang masih pake helm bawaan suzuki hiks..

    Kalau ane sih baru mau ganti ke helm full face merk lokal aja, under 1000K.. Nanti-nanti kalau kondisi ekonomi udh lebih mapan baru dipertimbangkan helm branded.. Tapi sama kaya mas Endrik, males perawatan dan bawa-bawanya.. -____-

  3. Saya sih beli tas helm yang bagusan (bukan promo nih beli tas helm di juragan helm yg 80rb an, awalnya dapet free karena beli helm branded SH##I dan H#C, terus beli buat manual buat helm yang lain), lumayan ngelindungin helm kalo di titip di penitipan helm, kalao gak ada penitipan jadiin selempang aja bawa masuk mall, kalau ditinggal di parkiran riskan kebanting, biar kata parkir di depan mall khusus motor >= 250cc tetep gak jaminan helm aman.
    Helm branded diatas 3jt pastilah beda dengan helm lokal, dibawa kenceng, slow nyaman bgt, ujan gak perlu buka kaca karena dah ada anti fog nya. Gak punya duit cash bisa nyicil 12x di tokopedia. Karena kepala cuma atu jadi wajib dilindungin dengan sempurna .

  4. helem branded berbahan super siap untuk balap moge kecepatan tinggi dan mampu melindungi ketika crash.
    untuk penggunaan harian dg motor cc kecil, ya beli yg sewajarnya saja sesuai situasi.
    toh yg beli helm branded pun alasan utamanya kebanyakan “keren” doang, bukan karena fungsinya.

  5. hehe.. helm branded luar yaa… aku ga pernah beli sih… maklum golongan dhuafa… jutaan hanya dipakai 1-2 tahun kayanya gimana gitu… maklum aku orangnya bosenan kalo masalah helm jadi tiap 1-2 tahun pasti beli helm baru, yah walaupun mds dan kyt mampunya… jadi enak aja ditinggal di motor, kalo rusak ato ilang ya beli lagi paling cuma 300-400ribu..

  6. Dengan tidak bermaksud merendahkan nilai perlindungan thd kepala satu2nya, maka saya punya opini yg berbeda.

    Orang spt Om Endrik yg riding skill dan kontrol emosi di jalan sudah tergolong baik, dan ditambah dg kesadaran safety yg tinggi, maka helm “branded” seharga diatas 3 jt tsb jadi masuk kategori “keinginan”, dan bukan “kebutuhan”.

    Perlu diingat, ada sebagian orang yg blm bisa membedakan kebutuhan dan keinginan, padahal budget pas2an.

    Saat budget tidak menjadi kendala, dan kita ingin masuk wilayah “keinginan”, maka kita juga harus siap “naik kelas” di sisi operasional dan perawatannya juga, termasuk konsekuensi resiko terburuknya. Mental kita juga harus siap naik kelas.

    Simpelnya, dari sudut pandang saya, Orang seperti Om Endrik pake helm SNI aja sudah cukup safe kok (sorry ya, ini bisa multi tafsir, tapi saya tidak bermaksud apa2)

  7. Kalau lihat dari penilaian SHARP ala UK sih, helm yang safety itu ga harus mahal…disitu ada rating dari bintang 1 sampai bintang 5. Beberapa helm yang murah justru dapet rate diatas helm mahal

    Selama ini masih jadi pedebatan emang antara penilaian SNELL sama SHARP ini, soalnya beberapa helm branded mahal kayak H*C dapet rate jelek untuk helm highend nya

    yang mau ngecek bisa dibuka https://sharp.dft.gov.uk/

  8. kepala itu vital. helm hilang bisa beli lagi.
    kalo yg bilang helm2 murah lokal bagus dll. ya saya no comment.
    yang penting bener aja bagus, udha ada buktinya gak?

  9. Kalo ane sih taro di atas jok boncenger, pake tali kunci trus pake jaring biar gak jatoh, tutup deh pake kresek ?

  10. Kembali pakai box yg nyusahin, pakai tas yang membatasi aktifitas, beli helm tiap 2 tahun? Walau helm dicuci tiap kehujanan, atau tidak tetap ada batas waktu pakai untuk 2 tahun sepertinya ngak ada riset nya

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*