Coba hidupkan mesin, raihan kunci kontak memang agak jauh kedepan. Begitu dinyalakan terdengar suara mesin cukup halus layaknya CB150R, tuas kopling pun terasa ringan.
Oke giliran start, Elang mendapat jatah 5 kali putaran di sirkuit safety riding AHM Deltamas.
Tarikan bawah yang Elang rasakan tergolong flat tidak nonjok seperti halnya CB150R, tapi di putaran tengah terasa kuatnya akselerasi ada disini.
Yang menarik dan mengejutkan Elang adalah soal kelincahan dan handlingnya melibas tikungan. Walau motor adventure ini jangkung ternyata ketika melahap tikungan sempit motor enak banget ditekuk-tekuk.
Ketemu tikungan lebar, Elang coba kemampuan handlingnya sambil high speed cornering. Asyem motor tetap stabil dipakai cornering, mantep juga nih suspensi Showa.
Lanjut ke kaki-kaki, karakter suspensi depan Honda CB150X termasuk empuk, masih nyaman dipakai melewati jalan bumpy yang ada di track safety riding AHM.
Tapi percayalah, disinilah letak perbedaan feel keempukan shockbreaker CB150X dengan motor-motor naked umumnya, milik si CB150X karena punya panjang travel lebih, sera kenyot-kenyot suspensi depannya.
Namun untuk suspensi belakang cenderung masih keras seperti milik CB150R, tapi akan terasa empuknya kalau ada pembonceng.
Kemudian untuk performa mesin, di trek lurus yang disediakan Elang coba gas poll dan memang terasa powernya ada di tengah paling kuat. Hingga ujung lintasan, speedometer sempat meraih 100kpj.
Untuk cengkraman ban yang Elang rasakan masih licin walau di trek kering, beberapa kali coba hard braking ban belakang langsung berdecit. Elang yakin nanti sobat pasti banyak yang ganti dengan ban semi dual purpose biar makin proper lah.
Leave a Reply