ElangJalanan.NET – Halo sobat biker, kali ini Elang mau bahas soal penggunaan knalpot bising, namun bukan soal review pemakaian karena Elang bukan tipikal yang suka dengan knalpot bising.
Tulisan ini hanya mengulas sedikit 3 alasan kenapa Elang dari dulu sejak menggunakan sepeda motor pertama kali tidak pernah atau tertarik menggunakan knalpot bising di motor harian.
Setidaknya ada 3 hal yang menjadi alasan kuat bagi Elang untuk tetap istiqomah menggunakan knalpot standar bawaan dibanding knalpot bising. Apa saja itu?
Pertama adalah soal kebisingan, itu sudah jelas. Peruntukan knalpot bising aslinya adalah untuk di sirkuit dengan beberapa settingan untuk meningkatkan performa. Dalam konteks jalan raya, penggunaan knalpot bising tanpa pengaplikasian DB Killer jelas sebuah tindakan zholim.
Berapa banyak pengguna jalan yang terganggu pendengarannya akibat suara bising knalpot brong? Namun sayangnya hal ini sangat sedikit disadari penggunanya, dikiranya rider yang di belakangnya baik-baik saja dengan kebisingan yang ditimbulkan knalpot.
Yang kedua, efek penggunaan knalpot bising lebih ke mesin untuk jangka panjang. Selain membuat konsumsi BBM lebih boros, penggunaan knalpot bising juga meningkatkan getaran yang dalam jangka waktu lama bisa membuat baut-baut mesin dan body pada kendor.
Efek yang terakhir adalah dengan kebisingan yang ditimbulkan, pemilik jadi kurang peka dengan gejala suara-suara lain di motor yang biasanya indikasi dari sebuah kerusakan tertentu.
Seiring waktu pemakaian biasanya kerusakan part atau bagian dalam mesin umumnya menimbulkan suara-suara khas, bagi yang sensitif telinganya langsung tau oh bagian ini mulai kena nih, bagian itu mulai aus, dll.
Nah kalau pakai knalpot bising sudah pasti hal-hal sensitif ini sulit kepantau karena suara gelaja kerusakan tenggelam oleh suara brong.
Kurang lebih itulah 3 alasan kenapa Elang sampai sekarang gak doyan menggunakan knalpot bising di motor.
Masih doyan pakai knalpot bising di jalan?
Leave a Reply