Halo Biker, weekend kemarin adalah jadwal Elang bersama temen-temen dari tempat kerja lama (Masterweb) untuk jalan-jalan pake motor ke Ujung Genteng. Sejak 2011 ini adalah aktivitas rutin tahunan yang sempet vakum 2 tahun dari grup yang menamakan dirinya sebagai “Geng Pengembara” di anak-anak kantoran Masterweb ini. So atas kevakuman ini, boleh dibilang aktivitas weekend kali ini adalah sebagai “Geng Pengembara Reborn” 😀
Penggagas touring kali ini adalah temen Elang si Puput yang pehobi Drone yang kebetulan ingin merekam pantai-pantai di Ujung Genteng memakai Drone. Ya seperti biasa kalau ada ajakan touring pake motor Insyaallah Elang selalu “easy going” dan setelah melakukan beberapa persiapan sebelum hari H, akhirnya berangkatlah kita tengah malam dari Mess Masterweb di Mampang.
Ngomong-ngomong soal jalan malam, sebelumnya di group WA dipolling juga opsinya dengan berangkat Subuh atau malam, namun akhirnya berangkat malamlah suara terbanyak, yo wis jadilah kesepakatan. Elang sendiri yang gak pernah jalan tengah malam hingga dini hari menyuarakan berangkat Subuh, alasannya lebih ke keamanan, namun karena sudah jadi kesepakatan bersama, it’s time to try the challenge, yang penting berhati-hati dan selalu berdoa.
Setelah breefing dan berdoa, group riding yang terdiri dari 8 motor dan 9 orang start berangkat pukul 00.32wib. Ngomong-ngomong Ujung Genteng Elang belum pernah kesana, baru mentok taunya jalur ke Pelabuhan Ratu aja, tapi Glendy dan Puput meminta Elang jadi leader di depan, okelah kalau sampai Pelabuhan Ratu Elang masih ngartos jalurnya, berangkat!
Berkendara dengan kecepatan santai 50-60 kpj karena dinginnya malam dengan sesekali rajin cek spion untuk melihat jarak dengan rider di belakang dan demi kewaspadaan. Kami melewati rute Mampang – TB. Simatupang – Cijantung – Raya Bogor. Kecepatan masih konstan 60 kpj hingga sampai lampu merah Pemda Cibinong. Si Glendy yang di posisi paling belakang kasih kode untuk menambah kecepatan saja biar yang lain gak terlalu jauh jaraknya, temen-temen memang jaraknya terlalu jauh nih mestinya lebih rapat. Yo wis begitu lampu hijau, Elang kembangi kecepatan konstan 80 kpj, cek spion hadeuh tetep aja masih jaraknya pada jauh-jauhan, gak mau nempel, bahaya nih kalau jalan malam jauh-jauhan.
Kondisi jalanan Raya Bogor hingga berbelok ke Caringin Sukabumi cukup kosong, jarang-jarang nih riding di Sukabumi kosong begini :p siang hari tau sendirilah dari Caringin sampai Sukabumi jalurnya kayak apa. Sebelum berbelok ke arah Cikidang kita mampir dulu di SPBU untuk isi BBM full, antisipasi jangan sampai ada yang kehabisan bensin di jalur Cikidang. Terlihat banyak juga rombongan motor lain yang istirahat di SPBU ini, mungkin kecapean atau mungkin menunggu pagi berangkatnya.
Jam sudah menunjukkan jam 2 dini hari Masuk ke Cikidang, bah ini nih jarang-jarang tengah malam riding ditengah hutan. Tapi karena rame-rame Insyaallah amanlah yang penting selalu berdoa dan berzikir. Nah dalam gelapnya malam, ternyata dengan modal lampu standar di NJMX masih mumpuni buat membelah pekatnya malam di Cikidang yang jarang ada lampu di sepanjang jalan. Ditambah sorotan lampu LED standar Vario 150 yang berada di belakang Elang sudah cukup membantu penerangan. Kebetulan posisi Elang masih di group leader, jadi bener-bener ngandelin performa lampu motor buat menerangi jalan, tapi kalau berpapasan dengan kendaraan lain dari lawan arah memang penerangannya jadi kalah dan perlu memejamkan mata sedikit biar gak kena efek buta sesaat.
Kondisi Cikidang dini hari buta memang iseng kalau sendiri dan Elang sendiri gak bakalan mungkin mau riding kalau sendirian, cukup high risk, bener-bener sepi euy. Jalanan memang bagus disini tapi tetap lebih nikmat melibas kawasan sini di siang hari, asli banyaknya spot-spot cornerning memang selalu ngangenin untuk pengen balik kesini.
Menjelang adzan Subuh sekitar jam 4 akhirnya sampai juga kita di Pelabuhan Ratu, di pertigaan kita ambil kiri setelah keluar dari Cikidang via jalan Ahmad Yani. Ketemu pertigaan mentok jalan Nasional III ambil kiri lagi, ketemu pertigaan lagi ambil ke kanan. Gak jauh dari situ ada masjid, kita putuskan untuk istirahat sembari menunggu sholat Subuh, nama masjidnya Masjid Misbahul Huda ada di sebelah kanan.
Sekitar jam 5 kurang kita melanjutkan perjalanan menuju Ujung Genteng via Cigaru, nama jalan utama yang kita lewati adalah Jl. Pelabuhan Ratu. Karena Elang belum pernah melewati sini, maka minta Glendy yang sudah pernah untuk pindah posisi ke depan. Ternyata tetep si Glendy minta Elang tetap di depan, lurus aja kok katanya. Yo wis geber santai lagi, dan benar saja ternyata gampang banget kok akses menuju Ujung Genteng, lurus terus, setiap ketemu pertigaan sudah ada plang hijau yang kasih arah menuju Ujung Genteng.
Kondisi jalanannya? Nah ini nih lompat-lompat sob kondisinya, beberapa kilo kadang bagus eh beberapa kilo di depan ketemu lagi jalanan mulai agak rusak, terus begitu bahkan sampai kecamatan Surade yang notebene sudah masuk kawasan Ujung Genteng. Tapi jangan khawatir sob, kerusakan jalannya masih kategori ringan bisa ditolerir, motor matic temen-temen aja tidak ada kesulitan berarti melibas jalanan rusak ini.
Yang cukup excited bagi Elang adalah jalur di daerah Cigaru menuju Surade, beuh pagi-pagi setelah Subuh melewati jalanan sini viewnya begitu menantang sob, setiap pinggir jalan langsung berhadapan dengan jurang-jurang hutan yang terjal, ngeri-ngeri sedaplah kalau pas hujan lewat sini, tapi viewnya keren banget buat foto-foto. Ohya jalurnya lewat mana aja gak usah Elang jelasin detail ya soalnya Elang gak tau persis nama desa/tempat di setiap pertigaan yang dilewati, pokoknya Elang yakin kalau sobat mencoba datang kesini, dari Cigaru pokoknya lurus terus ikuti plang hijau kemana arah Ujung Genteng, gak bakal nyasar.
Ketika sudah sampai di Surade, kira-kira 10 km sebelum tujuan pantai ada gerbang wisata Ujung Genteng, kita masuk lalu bayar 8 ribu per motor. Lanjut jalan ke dalam wis pemandangan khas pinggiran laut sudah mulai kental disini, salah satunya terlihat gak terlalu jauh disana ada pantai yang dinamakan pantai Teletubies, kenapa dinamakan Teletubies, next artikel Elang akan ceritakan pengalaman refreshing disini.
Akhirnya tepat pukul 07.38 wib kita sampai juga di pantai Kura-Kura atau Turtle Beach, wis istirahat sejenak di pinggir pantai sementara Glendy dan Puput pergi mencari penginapan yang akan kita singgahi buat bermalam disini. Gak terasa 7 jam waktu perjalanan dari Mampang Jakarta hingga sampai ke Ujung Genteng, raihan jarak di speedometer NJMX telah menempuh 208 km, termasuk cepat karena estimasi Elang sebelumnya sempat berpikir bakal 8-9 jam-an, mungkin kalau riding siang bisa jadi.
Overall kekhawatiran SPBU pada tutup di tengah malam ternyata gak terbukti sob, kami tidak ada kesulitan mencari SPBU ketika bensin mulai setengah, namun si Glendy yang motornya masih Vario karbu dan Puput masih Scoopy karbu adalah yang paling boros, sehingga terpaksa ngisi di bensin eceran.
Akhirnya Glendy dan Puput sudah ketemu homestay yang cocok, ya sudah kita beres-beres menuju homestay untuk mengistirahatkan badan setelah 7 jam berkendara, istirahat hanya 2x di SPBU sebelum Cikidang dan Masjid pas sholat Subuh di Pelabuhan Ratu. Next artikel Elang akan cerita aktivitas refreshing disini, moga bisa menambah referensi bagi sobat yang mau wisata ke Ujung Genteng.
Mantap mas
lebih seru kalau kemarin si Winarso ikut mas 😀
Perlu dicoba nih………. 😀
Enak kok jalanannya skrg, yang gak enak paling macetnya jalanan Caringin Sukabumi kalau siang hari
Tengkyu om tips-nya, Salam kenal.
sami-sami kang, salam kenal juga 🙂