Halo Biker, jika ditanya kebanyakan pemotor kenapa mengganti kaca spion standarnya dengan kaca spion aftermarket yang berukuran mini/lebih kecil? Maka rata-rata menjawab karena dengan spion standar susah buat nyalip-nyalip mas di kemacetan. Oh begitu ya biar gampang nyalip, sepertinya ada yang perlu dirubah dari pola pikir demikian.
Elang setelah membaca berbagai literatur safety riding dan defensive riding, mencoba ingin menshare kembali ke pembaca blog, dengan maksud agar bisa membantu meluruskan mindset yang salah selama ini tentang penggunaan kaca spion.
Kaca spion punya dua fungsi yang perlu dipahami, pertama tentunya pembaca sudah mengerti benar kaca spion sebagai alat bantu untuk melihat objek di belakang kendaraan. Walau sudah paham betul akan fungsi namun kesadaran untuk melengkapi sepeda motornya dengan spion di kebanyakan masyarakat masih sangat minim, padahal keberadaan spion salah satu yang bisa menunjang ikhtiar keselamatan berkendara.
Fungsi kedua yang masih banyak terabaikan selama ini, selain sebagai alat membantu penglihatan objek di belakang, kaca spion juga punya fungsi lain yang tak kalah vitalnya. Kenapa semua pabrikan sepeda motor selalu mendesain kaca spionnya lebih lebar dari setang? Nah mungkin pertanyaan ini yang muncul di benak pembaca.
Pabrikan sengaja mendesain kaca spion lebih lebar dari setang motor karena untuk alasan safety. Kaca spion menjadi indikator bidang terluar dari kendaraan kita. Bayangkan ketika di kemacetan yang serba sempit, ketika pengendara kurang fokus hingga kaca spion menyentuh body kendaraan lain, kaca spion hanya tertekuk ke dalam (mengendur) dan pengendara masih bisa mengendalikan motor sehingga tidak sampai terjatuh. Nah pertanyaannya gimana kalau kaca spionnya diganti ke ukuran yang lebih kecil?
Otomatis indikator bidang terluar kendaraan pindah ke end grip (setang motor) atau tuas rem. Bayangkan dengan skenario yang sama saat di kemacetan, pengendara sedang tidak fokus, ketika terlalu mepet bermanuver sehingga setang motor atau tuas rem depan bersentuhan dengan body mobil, wis gak ada kesempatan ‘think’ lagi, motor langsung oleng terjatuh. Disinilah letak bahayanya.
Berikut Elang coba kutip opini dari perwakilan pabrikan motor ketika Elang tanya tentang alasan pabrikan mendesain kaca spion selalu lebih lebar.
Opini dari Pa Abidin dari YIMM:
Pada dasarnya sama semua pabrikan tujuannya safety untuk pengendara, jika bersentuhan dengan kendaraan di depannya tidak menyentuh end grip dari handle.
Dan Yamaha membuat ulir antara kaca spion kanan dan kiri berbeda arah agar ketika kita menyentuh atau tertabrak akan mengendur (bukan mengencangkan) sehingga pengendara tidak terjatuh!
Opini dari Pa Sarwono Edhi dari AHM:
Agar pengendara bisa melihat 2/3 pantulan gambar dari belakang sehingga lebih safety bagi pengendara.
Jadi yuk mulai dari sekarang sepakat kita rapikan kembali kaca spion masing-masing agar kembali ke standar. Hilangkan secara pelan-pelan mindset ‘kecil biar gampang nyalip’. Di balik prilaku agresif ‘gampang nyalip’ ada potensi kecelakaan yang lebih besar.
Semoga bermaanfaat.
kang kalo moto gp udah mulai jgn lupa posting videonya ya!! hehe
okey kang, stay tuned
klo aku emang sukanya yang gede kang, biar puas dan safety juga
sarwono edi sok2an ngomongi spion padahal spion motor honda itu burem, gampang sengkleh, susah diputer2, susah nyari sudut yg pas, gak presisi
ijin share yah mas.. 🙂
Monggo kang 🙂
o ceritane ngono yo
http://khsblog.net/2016/03/10/penangkapan-leax-di-bali-merupakan-hoax/
nah betul itu. saya sih mending spion motor yg lecet2 dari pada stang atau bodi motor ya
http://www.andarupratomo.blogspot.ca/2016/03/list-spare-part-er6-series.html?m=0
“Yamaha membuat ulir antara kaca spion kanan dan kiri berbeda arah agar ketika kita menyentuh atau tertabrak akan mengendur”
hoalaah.. baru mudeng..
ane kirain biar bongkar pasangnya gampang, bisa gampang puter dua2nya sekaligus bersamaan.. 😀
#pngalaman sering copot2 spion
bisa dilihat bobot komentar dari masing2 petinggi perusahan. Pak Abidin menjelaskan secara teknis dan masuk akal. sedangkan dari pihak AHM cuma sekedar “supaya “lebih safe” bagi pengendara”.
perasaan safety itu kata benda deh, kalo kata sifatnya itu safe.
Saya share ke FB ya kang, saya juga baru tau kalau desain kaca spion lebih lebar itu ada maksudnya
monggo kang 🙂
terimakasih mas atas tipsnya