Ditabrak mobil Box

Hari Senin 29 Februari 2016, saat break makan siang isteri nelpon, ini suatu yang jarang sekali karena biasanya kami berkomunikasi lewat whatsapp. “Mobil ditabrak…” kata isteri, “Kamu OK semua? Nggak kenapa-kenapa?” saya tanya, untungnya OK semua, anak saya saat itu yang di dalam mobil hanya satu orang SD kelas 6 duduk di kursi belakang juga OK, isteri dan driver duduk di depan menggunakan seatbelt. Anak saya yang kelas 10 (SMA 1), sedang di sekolah.

Menurut cerita isteri, mobil di tabrak dari belakang waktu jalan lampu hijau waktu mau masuk ke komplek rumah, pas lagi jalan pelan-pelan, mendadak dari belakang di hantam keras. Ditabrak mobil box yang drivernya merokok, entah bagaimana caranya rokok si driver  terjatuh ke selangkangan driver, dia terkejut kehilangan konsentrasi dan menabrak mobil kami dengan sukses.

Isteri telepon maksudnya mau lapor, mau diapakan si driver? Mobil terproteksi asuransi all risk, malah dengan perluasan banjir dan huru hara. Ya saya bilang ambil duit sebisanya untuk cover own risk, paling itu saja. Karena pilihan lainnya akan berpotensi resiko dan menyulitkan ke kami, pilihan itu seperti rusakan mobil si boxnya, patahin spion, rusak ban, pecahkan kaca? Atau bawa ke polisi, mobil box minta disuruh menginap, punya effort untuk panjangin sampai kesitu? Akhirnya si mobil box hanya bisa mengganti sampai 150 ribu atas alasan tidak punya uang, drivernya juga konon adalah “supir tembak”, ah sudahlah. Pintu belakang saat ini tidak bisa dibuka, menyulitkan untuk operasional harian.

Pihak asuransi dalam hal ini Raksa sudah ditelpon untuk laporan, kami diminta untuk buat laporan kejadian. Hubungan Raksa dan Honda sangat baik, jadi bisa buat survey laporan kejadian di bengkel resmi Mugen Puri, janjian di rumah atau tempat lain, aturable lah pokoknya. Saat ini laporan sudah dibuat di mobile service Raksa, SPK dari asuransi untuk claim ke bengkel resmi sudah di dapat. Di tulis di SPK kami kemungkinan sampai harus ganti pintu belakang baru, karena hasil tabrakan sudah kena rangka pintu. Masa dari keluar SPK sampai perbaikan di berikan tenggang waktu 30 hari, jadi kami bisa mengatur jadwal ke bengkel. (Saranto)