Review singkat impresi riding Yamaha YZF R25

Yamaha YZF R25

Salam sejutaumat, mas bro sekalian masih melanjutkan artikel seri R25 kemarin, EYD ingin mengulas review singkat mencoba impresi riding Yamaha R25. Yap memang cukup singkat waktu maupun kondisi trek yang digunakan untuk test ride Sabtu kemarin, jadi tidak terlalu banyaklah yang bisa digali.

Ok langsung aja kita ulas satu per satu, pertama untuk sektor ergonomi duduk di atas jok R25 terasa nyaman, didukung posisi stang yang dekat jaraknya sehingga posisi badan lebih tegak. Feeling EYD kenyamanannya seperti lagi duduk di motor-motor naked seperti NVL. Efeknya sudah pasti R25 akan tetap nyaman dipakai riding jarak jauh, asalkan badan tidak diberikan beban tambahan semisal membawa tas ransel.

Test Ride YZF R25

Lanjut coba merasakan raungan mesinnya, ternyata dalam kondisi idle suara R25 cenderung senyap. Raungan suara mesin baru terasa gahar saat rentang RPM 8000an ke atas. Ohya R25 ini memang betul limiter rpmnya bisa meraih 14.000, edann. Dan wownya lagi gak seperti yang pernah EYD rasakan di motor-motor lain, dari RPM 7000-14.000 di R25 gampang banget naiknya. Kesimpulan sementara putaran atasnya pasti galak banget nih motor.

Test Ride YZF R25

Puas menggeber-geber RPM (peserta lain juga nampaknya melakukan hal sama) EYD coba rasakan sensasi tuas koplingnya, sangat enteng mas bro narik kopling R25 ini. Gak terasa kalau ini lagi narik kopling motor cc gede, feeling EYD entengnya seperti kopling NJMX lah. Begitu juga sewaktu pindah giginya, enteng tenan.

Masuk gigi satu, rombongan mulai jalan beriringan. Tarikan bawahnya sudah mulai ngisi, cukup plintir gas sedikit tendangan mesin 2 silinder segaris R25 sudah sangat terasa. R25 cukup pas dipakai stop n go di kemacetan kota jika dari RPM bawahnya sudah nendang.

Saat riding feeling yang EYD coba rasakan ini motor terasa light kalau sudah jalan, bobot 166kg hampir tak terasa seberat motor-motor sekelasnya. Terbukti saat bermanuver zig-zag melewati cone motor ringan banget ditekuk-tekuk. R25 pasti okelah dipakai harian buat menebas kemacetan Jakarta.

Bagaimana performa mesinnya?asem lek gigi 1 lumayan panjang nafasnya kalau digeber terus. Tapi karena gaya riding EYD cenderung smooth gak doyan putar sampai redline, gigi 1 cukup sampai 50kpj, langsung pindah gigi 2. Di gigi 2 pun EYD cukupkan sampai kecepatan 70, lintasan conblock kurang pas buat sesi test ride kali ini.

Coba mereview bagian suspensi, peredaman shock depan dan belakang cukup empuk melibas lintasan yang bumpy, gak terlalu keras. Sudahlah, pastinya nyaman banget nih motor kalau dipakai touring jarak jauh, feeling EYD selalu berkata demikian. Sektor pengereman juga sangat pakem, tapi belum tau kalau dipakai di kecepatan tinggi, rata-rata motor Yamaha lumayan pakemlah.

Last slogan “superbike that can be driven every day” memang betul adanya, bener-bener nyaman dan lincah mas bro. So bagi mas bro yang sudah inden bersabar aja tinggal satu bulan lagi unit motor akan didistribusikan, monggo dikomentari.

5 Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*