Mencicipi Honda Revo FI di kawasan Rainbow Hills Bogor

Test Ride Revo FI

Sabtu, 11 Januari 2014 kali EYD bersama rekan blogger lain mendapat kesempatan untuk mencicipi riding experience dari produk ke-11 motor injeksi AHM, Honda Revo FI. Motor ini bermain di kelas entry level mencoba menghadirkan sebuah value baru yakni sudah injeksi yang tentu lebih ramah lingkungan dan lebih irit bahan bakar dari versi sebelumnya. PGM-FI yang dicangkokkan sudah step 4 mengadopsi injeksi yang sama dengan mesin Supra X 125.

Apa-apa aja sih yang berbeda dari Abosulute Revo sebelumnya, sebenarnya banyak tapi disini hanya ingin sajikan data spesifikasi yang gampang dilihat perbedaannya. Pertama secara desain kasat mata ukuran Revo FI cenderung lebih gemuk dari sebelumnya, desain knalpot lebih sporty dan menarik, kesan knalpot kaleng sudah tidak ada di Revo FI ini 😀 Kemudian desain tebeng yang saat bocoran spyshot beberapa waktu lalu dikira lebih mirip ke desain NJMX setelah dilihat langsung ternyata jauh mas bro, gak ada kemiripan desainnya dengan MX Strada dari sisi manapun. Secara umum EYD menilai desain sein yang menyatu di tebeng milik Revo FI ini yang tercantik di varian bebek AHM saat ini (compare dengan Supra X 125 dan Supra X Helm-in) karena lebih tajam dan proporsional.

Lanjut ke sektor belakang, tail light belakang lebih lebar dari versi sebelumnya, nah sektor ini juga EYD ingin beri penilaian desain tail light paling cantik di jajaran bebek AHM (compare dengan Supra X 125, Helm-in, Blade) desainnya sporty dan proporsional. Sisanya untuk spek-spek yang gak keliatan kasat mata antara lain volume tangki BBM lebih besar dari semula 3.7 liter menjadi 4 liter, otomatis sudah injeksi kapasitas tangki lebih besar jelas daya tempuh jelajahnya semakin jauh. Lalu sistem injeksi Revo FI sudah menggunakan O2 sensor yang memastikan hasil gas buang lebih bersahabat dengan lingkungan.

Ohya biar begitu AHM meracik sedikit bentuk piston Revo FI agar kompresi bisa ditinggikan menjadi 9,3:1, dengan kompresi ini masih tetap amanlah menggunakan BBM premium, ya iyalah wong masih kelas entry lepel ini mosok kudu pertamax 😀 Sistem kelistrikan juga sudah full transistor ternyata.

Ukuran bagasi tidak ada perbedaan mas bro, tetap 7 liter, masih mumpuni buat menaruh jas hujan dan beberapa barang bawaan. OK itulah sekilas spesifikasi hasil pandangan mata dan presentasi yang disampaikan petinggi AHM Sabtu kemarin di Desa Gumati, sekarang yuk lanjut bagaimana impresi numpak Revo FI ini diajak bermanuver di kawasan Rainbow Hills, sejujurnya kawasan ini EYD sangat hapal karena sering dipakai untuk riding Minggu pagi bersama MX Strada, jadi kalau ada rekan blogger yang sempat ngeluh angkot sini ganas ya EYD senyum-senyum aja. Ganas disini bukan apa-apa mas bro, tapi disebabkan jalanan banyak berlobang jadi ya maklum saja kalau ada angkot yang belok kiri dan ke kanan tanpa sein menghindari lobang.

OK putar kunci kontak ke posisi ON, pencet starter dan greng mesin Revo FI mulai menyala. Terdengar suara mesin/knalpotnya agak kasar, kurang bulet kalau dibanding versi karburator sebelumnya. Kebetulan kemarin di lokasi ada unit Absolute Revo sebagai pembanding. Hal ini diamini rekan blogger lain mas Didik yang ikut mendengarkan suara idle mesin Revo FI ini. EYD termasuk rombongan pertama dari 5 unit Revo FI yang diisi oleh bro Satar, Mazped, Pa Rahman (baru kenalan), dan mas Didik. Coba masuk gigi 1 menekan pedal persneling terasa butuh agak dalam menekannya mas bro, begitu juga saat pindah ke gigi 2 dan seterusnya terasa agak dalam. Rata-rata bebek Honda memang begini yang pernah EYD coba. Saat 1km pertama dicoba track boleh dibilang berpasir dan sedikit berbatuan jalanan tak rata, disini EYD coba gunakan untuk test bantingan suspensi. Dapat dinilai suspensi Revo FI ini agak keras mas bro.

Masuk ke jalanan umum yang belum terlalu padat sekitar jam 10.30wib sekali-kali coba test pengereman, untuk sektor ini bisa dinilai cukup pakem rem Revo FI. Lalu saat ketemu tikungan lambat, coba menekuk tikungan tersebut dengan kecepatan rendah 40km/j kok terasa kurang pede ya, feeling agak ngebuang jadi takut untuk merebah lebih di kecepatan 40-50kpj. Tapi mendekati area Rainbow Hills yang notabene banyak tikungan cepat EYD coba beranikan tebas tikungan dengan kecepatan 70kpj, nah disini Revo FI terasa pede diajak sedikit rebah. Jadi kesimpulannya dengan kecepatan range 60-70kpj Revo FI enak diajak rebahan di tikungan cepat.

Bagaimana menghadapi medan tanjakan, Revo FI terasa tetap nendang menggunakan gigi 3 maupun 4 saat di tanjakan. Ini nampaknya sudah menjadi ciri khas Revo yang memang banter kalau diajak nanjak, makanya jangan heran kalau melihat tukang-tukang ojek di kawasan Puncak pada lincah menggeber Revo-nya di Puncak 😀 Untuk test top speed hampir gak memungkinkan tracknya, tapi saat arah balik ketemu jalanan panjang yang agak turun dan sepi EYD coba geber Revo FI menyentuh 100kpj. Cukuplah untuk ukuran bebek entry level 110cc, gak ngarep banget buat lebih.

Sisanya untuk getaran mesin dan body EYD rasa masih belum ada perbedaan signifikan dengan bebek-bebek Honda lainnya. Last untuk para pemula yang menginginkan sebuah motor fungsional yang irit, bandel dan kuat di tanjakan Revo FI menurut EYD pilihan yang pas. Unsur trendy dan desain yang lebih sporty dari sebelumnya juga cukup menarik untuk menjadi nilai “pede” memboyong motor ini. Sekian review test ride Revo FI dari kota Buitenzorg, kotanya wak haji Taufik.

Test Ride Honda Revo FI

8 Komentar

  1. Salam knl bos…rasio sproket gir dpn & belakang revo fi bro….? apa sm dgn revo absolute? sistim pengapian ada limiternya ga? pd rpm brp cuttoff-nya? power brp? torsinya brp?..maaf lho byk ty….

2 Trackbacks / Pingbacks

  1. Uji Kendara Sepeda Motor Honda Revo FI Bersama Para Blogger | Makan Lagi - Lagi Makan
  2. Apa kata blogger tentang Honda Revo Fuel Injection? | MotoBikerz.com

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*