Review All New R15 V3 dipakai harian
Assalamualaikum sobat biker, setelah puas wira wiri walau hanya 4 hari bersama All New R15 V3 di bulan puasa, namun kesan dan feel keseluruhan motor ini alhamdulillah sudah bisa Elang gambarkan. Mengusung tampilan yang berubah drastis lebih besar dari sebelumnya, motor ini juga hadir dengan banyak fitur-fitur baru yang kekinian, begitu juga dengan performa ada peningkatan.
Untuk memudahkan pembaca menikmati ulasan dari review New R15 V3 ini, Elang akan ulas per sisi secara lengkap. Yuk kita simak..
Desain All New R15 V3
Secara kasat mata bisa dibilang kesan pertama melihat wujud New R15 V3 adalah ganteng maksimal, mau dilihat dari berbagai sudut manapun penampilan baru motor ini begitu menawan tak ada yang bikin mengerutkan dahi.
Motor ini punya ukuran yang terbesar dikelasnya, bahkan disandingkan dengan motor-motor sport fairing 250cc ukurannya nyaris 11-12. Kesan ini akan semakin tajam saat kita duduk di atas jok, memperhatikan tangki yang besar dan pemandangan area cockpit yang luas membuat kita terasa di atas motor 250cc. Tak berlebihan kalau sebutan moge look pun melekat pada dirinya oleh sebab perpaduan desain dan ukuran yang menyiratkan akan hal itu.
Ergonomi All New R15 V3
All New R15 V3 punya seat height 81.5cm yang artinya lebih tinggi dari versi sebelumnya, buat Elang yang punya tinggi 165cm kedua kaki harus jinjit gak bisa menapak sempurna. Jangkauan setang dari posisi duduk di jok tergolong jauh, ini memaksa rider yang gak tinggi-tinggi amat harus meraih setang dengan posisi nunduk abis alias tengkurap. Ergonomi seperti ini punya kekurangan akan gampang pegal kalau dipakai harian apalagi jika ketambahan beban boncengan akan semakin menyiksa perjalanan.
Namun keuntungannya, ergonomi racy dari New R15 V3 seperti ini bikin gampang banget saat mencoba handling motor melewati tikungan. Perkara yang mudah menekuk New R15 V3 ini saat harus melibas berbagai tikungan.
Handling All New R15 V3
Seperti yang baru Elang sebutkan sebelumnya, kombinasi 4 hal dari New R15 yakni suspensi USD, frame deltabox, aluminium arm belakang dan aplikasi ban tapak lebar bikin feel handling terasa superb saat Elang coba di berbagai tikungan menuju Puncak Pas. Motor begitu firm dan nurut abis diajak rebah kesana kemari, Elang pikir tinggal skill dan keberanian saja yang bisa bikin motor ini rebah abis di speed cornering.
Saat lari 120 kpj ditrek lurus stabilitas dari motor ini masih terasa antep gak melayang, sudah menjadi keunggulan dari motor berfairing untuk urusan ini selalu juara dah.
Performa All New R15 V3
Nah ini yang menjadi variabel kekepoan Elang sejak awal New R15 V3 diperkenalkan, kayak apa sih sensasi VVA dalam hal performa. Untuk mudah menggambarkannya Elang sebut VVA ini beda banget sensasinya dengan konfigurasi mesin lain model DOHC Overbore yang notabene bisa melengking di atas 12.000an rpm. Sebagai contoh, di DOHC overbore untuk harian untuk meraih putaran10.000rpm sangatlah mudah diraih, sementara di mesin VVA dari R15 ini, cukup susah meraih 10.000 rpm kalau hanya modal tarik gas secara linier/urut (layaknya berkendara harian normal) jadi harus main betot gas cepat untuk bisa meraih 10.000rpm. Bahasa lainnya kalau mau mendapatkan power tambahan dari VVA ini throttle harus dibetot cepat seperti orang ngoyo, walaupun VVA bekerja mulai 7.100 rpm hingga terkena limiter di sekitar 11.600 rpm.
Begitulah perbedaan sensasinya sob kalau di harian, VVA ini ibarat tenaga tambahan untuk putaran atas, dulu di R15 V2 10.000rpm rasanya motor sudah kecekik mau nangis, namun dengan aplikasi VVA tarikan atasnya masih diberi nafas tambahan hingga 11.600rpm, hanya saja untuk menikmati sensasinya harus main betot gas cepat gak bisa urut linier.
Kesimpulannya, karakter VVA di New R15 V3 ini trahnya adalah disirkuit yang lebih sering main gas poll rem poll. Tinggal ganti knalpot dan ban slick nampaknya New R15 V3 akan menjadi mainan yang mengasyikkan buat track day. Tapi kalau buat harian, sensasi lengkingan atas VVA akan jarang bisa dinikmati sob, setidaknya inilah yang bisa Elang rasakan dan gambarkan.
Coba iseng jajal top speed sehabis sholat tarawih di jalan baru akses tol Cikeas, di gigi 5 dapat 126 kpj @10.000rpm masih ada sisa nafas 1500an rpm lagi namun karena kondisi jalan habis cukuplah untuk mengetahui potensi power New R15 ini.
Pengereman All New R15 V3
Untuk urusan memperlambat putaran roda, sisi pengereman baik depan maupun belakang cukup kuat karakternya, pakem banget. Kalau Elang mau komparasikan dengan kompetitor, maka New R15 V3 ini jauh paling pakem dikelasnya.
Bagaimana impresi dipakai boncengan?
Walau jok belakang pembonceng di versi ini sudah ada perbaikan lebih rendah posisinya, namun tetap saja nyonya saat Elang mintai pendapatnya merasa kurang nyaman karena jok pembonceng yang keras. Ini terbalik dengan jok pengendara yang empuk bin lebar, nyaman banget. Menurut nyonya masih lebih nyaman bonceng di R25 beberapa waktu lalu.
Last, kurang lebih ini yang bisa Elang rasakan dari feel riding All New R15 dipake harian selama 4 hari. Impresinya cukup positip gak ada yang menjadi PR bagi Yamaha, hanya sensasi VVAnya saja yang menurut Elang kurang greget, ekspetasi awal dikira gampang banget raih lentingan 10.000 rpm, nyatanya harus sedikit ngoyo narik throttlenya baru bisa merasakan sensasi putaran atas yang tidak ada di versi sebelumnya.
brati kalo mau lebih nendang putaran atasnya, noken as yg high cam profile bisa dikorek ulang demi mendapatkan profil yg high lift dan durasi angkatan klepnya lebih lama, buat low cam nya ngga perlu biar masih tetap irit BBM (karena VVA kan baru aktif di 7.400RPM).
ada harga ada rupa lah ya
berarti setelah rpm 7100 keatas nafas terasa linear gitu ya om meski naik tp pelan?
Kira-kira VVA ini bakal ada di MX gak ya? Penasaran banget nyobain VVA ini kalau ada di MX
Mudah-mudah YIMM baca komennya