Halo Biker, di akhir liburan panjang akhir tahun Elang coba isi dengan aktivitas riding atau lebih pasnya ngukur jalan buat manasin MX Strada. Destinasi yang dipilih kali ini adalah Waduk Cirata, alasannya pengen refreshing ke tempat yang dekat-dekat saja dari akses rumah.
Loh bukannya Cirata itu lumayan jauh dari Cikeas Mas? Lah iya memang cukup jauh jaraknya, ukur di Google Maps sekitar 100km Cikeas – Waduk Cirata. Tapi karena pengennya mau ke tempat yang berair-air ya Waduk Cirata inilah paling dekat ketimbang destinasi lain.
Sudah agak lama juga gak melewati jalur Jonggol – Cariu, padahal ini masih kawasan kampung sendiri alias satu kabupaten Bogor. Makanya sebagai anak kampung sini gak afdol kalau gak kenal destinasi wisata di kampung tetangga.
Review singkat perjalanannya, berangkat jam 8 pagi tiba di tujuan wisata sekitar jam 10.30wib. Yap karena lalu lintas pagi itu tergolong lancar gak ada kemacetan jarak 90 km bisa ditempuh 2 jam setengah, lumayan. Range speed mayoritas lari 60-70kpj aja karena berboncengan ama nyonya.
Rute yang diambil adalah Cikeas -> Cileungsi -> Jonggol, lalu di pertigaan ambil kanan lewat Cariu. Setelah sampai di Cikalong ketemu pertigaan lagi, kalau ke kanan menuju Cianjur/Bandung, ambil ke kiri untuk menuju Waduk Cirata.
Walau rutenya mulus dan berkelok-kelok di daerah Cikalong – Cirata, namun belum seberapa ekstrem kalau dibanding jalur Cikidang Sukabumi kemarin. Jalur ini cocoklah buat sekedar manasin mesin dan melatih riding skill.
Ketika sampai di tujuan, icon yang utama Elang pengen abadikan buat difoto adalah bendungan pembangkit listrik Cirata, tapi karena ada rambu dilarang berhenti disitu yo wis gak bisa ambil foto kualitas HDR di spot, cukuplah dicapture via video action camera Lapara RD32 yang terpasang di helm.
Setelah berkeliling disepanjang jalanan pinggir waduk, kami pun melipir ke spot Wisata Kuliner khas Sunda, nasi liwet. Kami sepakat memesan menu sate Maranggi aja buat makan siang ini ditambah kelapa muda, kebetulan seumur-umur memang belum pernah nyantap sate sapi yang sudah lumayan terkenal ini khas Purwakarta, ndeso ih..kurang piknik 😀 Memang gak salah lagi, satenya memang enak dan cocok di lidah Elang.
Setelah kenyang, coba santai dulu meluruskan kaki-kaki biar kembali relax sambil menunggu adzan Zuhur. Begitu adzan berkumandang kami pun bergegas sholat Zuhur di mushola yang disediakan di tempat wisata kuliner ini.
Kira-kira jam 12.30wib kami putuskan untuk kembali pulang, yap riding kali ini memang temanya tek tok aja cuman ngukur jalan sekalian refreshing jalur Jonggol – Cariu yang sudah lama gak dijamah.
Monggo bagi Biker yang mau riding di akhir Minggu ke destinasi Waduk Cirata, apalagi yang hobi fotografi banyak spot-spot indah di kawasan ini. Jalanannya juga mulus dan berliuk-liuk, enak banget buat melatih skill counter steering di tikungan, jangan lupa keep Safe Riding.
ada hotel nggak disono
Ono Kang, cuman berjarak dari lokasi waduk
kelas melati kah
Boleh nih kapan2 kesono
Hhh… Jadi kepengen jalan2 kesitu.. Btw Mas elang, jalur yang di tunjukan di map diatas aman kan ya? Maksute aman dari ranjau paku dan jambret/penjahat gitu?
Kalau siang sih insyaallah selalu aman selama ini, tapi kalau malam kurang tau, jarang riding/touring malem soalnya saya kang
Wis jos lah, 1 lagi kang, pas kang Elang lwt situ, pp ya, ada keliatan / bau2 polisi kah? Klo iya usil kah mereka? Suwun kang Elang… hhhh
Polisi aman kang wilayah Jonggol
Baik kang Elang, info diterima, suwun sekali lagi kang 🙂 ditunggu artikel jalan2 selanjutnya. Sukses lah kang Elang.
mantab tuh kang kulinerannya khas sunda… yumy
Kalau dari loji karawang mau ke pt holcim jalan narogong, ada short cut nya gak kang Elang, tapi bukan via cikarang
maksudnya dari Karawang kang? ya paling lewat Loji Cibarusah -> Kelapa Nunggal -> Holcim
Artikelnya bermanfaat kang, rencana minggu depan mau ke bogor via jalan ini