Halo Biker, intro dulu, sobat sekalian kalau ditanya aliran dalam bermotor, Elang boleh dibilang penganut aliran standar alias kurang doyan melakukan modifikasi tetek bengek komponen di motor dengan produk aftermarket. Pokoknya di mindset Elang standar is the bestlah buat kebutuhan harian. Kalaupun mas bro lihat itu ada magic jar terpasang di MX Strada itu lebih dikarenakan kebutuhan akan bagasi, tau sendirilah MX gak punya bagasi.
Mulai dari mesin, kelistrikan dan aksesoris lainnya selama kurang lebih 4 tahunan tetap dipertahankan. Begitu juga dengan komponen shockbreaker terhitung sudah 2x ganti tetap pakenya standar pabrikan.
Sampailah masa itupun datang, yang namanya manusia wajar bisa muncul rasa bosan menghampiri. Saat umur tunggangan hampir memasuki 5 tahun (Februari besok) muncul berbagai opsi-opsi yang mana harus dipilih, apakah ganti tunggangan ataukah upgrade performa dan riding quality motor lama? Nampaknya di masa yang masih serba sulit seperti sekarang opsi terakhir adalah pilihan yang paling bijak menurut Elang.
Oke sekian intronya mas bro, nah terkait judul artikel modifikasi ini Elang akan share bagaimana review penggunaan shock YSS Hybrid DTG Gas yang sudah 2 minggu ini terpasang dipakai wira-wiri.
Ohya shock YSS ini Elang beli di toko MBS Motor Otista Kp. Melayu seharga 700rb, ongkos pasang disana 50rb. Jujur awalnya mau cari YSS tipe Z series tapi sudah hunting 2 hari kok nampaknya seri ini udah langka banget.
Ketika proses pemasangan di toko, Elang baru tau kalau ternyata ganti shock itu gak perlu lepas ban, yang dilepas cukup spakbor kolong saja. Padahal Elang ingat waktu penggantian shock di beres tahun lalu mekanik kudu lepas ban, weleh canggih juga ini orang.
Setelah terpasang gimana impresinya, waladah dari segi ukuran shock memang YSS lebih panjang hampir 1 cm dibanding shock standar. Hasilnya setelah terpasang otomatis motor jadi lebih nungging sekitar 2-3 cm estimasi Elang, saat distandar tengah ban langsung napak ke tanah. Otomatis ergonomi juga berubah karena jok jadi lebih tinggi 2 cm. Nampaknya Elang akan buatkan artikel tersendiri buat pengalaman merasakan ergonomi MX Strada yang baru ini.
Nah gimana saat dipakai jalan, okey sepertinya shock YSS ini lebih keras bantingannya dari shock standar. Tapi justru memang ini yang Elang cari, ketika pulangnya coba lari 100kpj di Halim Perdana Kusuma, ajib ban belakang terasa menapak sempurna ke aspal, beda banget dengan shock standarnya. Begitu juga waktu Elang pakai agak merebah di tikungan, ajib motor jadi nurut gak limbung lagi seperti sebelumnya.
Karakter shock keras ini memang sengaja Elang pilih karena buat setting boncengan dengan nyonya. Saat dipakai berboncengan terasa banget karakter shock YSS ini pas banget. Nyonya pun berkomentar tunggangan serasa lebih nyaman, tiap melewati jalanan bergelombang dan polisi tidur bantingan shock terasa pas gak terlalu ngayun.
Last semoga shock YSS ini bisa awet dipakai buat harian kedepannya. Sebagai perbandingan shock standar MX mampu awet hingga 3 tahun pemakaian di MX Strada. Ohya untuk mengakali motor yang nungging Elang lakukan penambahan plat dilas di standar tengah dan standar samping. Overall tampilan MX Strada kini memang terlihat lebih gagah dengan kesan nungging dipadu dengan warna shock berwarna merah.
Ane juga udah ganti sama YSS kang, harganya 550 yg hybrid, tinggi makin nambah, malahan ane harus nambahin tinggi buat standar tengahnya gara2 ganti pake yss.
Ndak bisa di adjust bro?
Tipe DTG Gas Hybrid ini bisa diadjust Om, dapet kunci L dari paketnya pas beli
Mx king vz nvl enak mana buat harian om? Oya getaran mesin saat di rpm 5000 kerasa di nvl ato mx king?
Saya sudah ganti pke yss, lumayan manuper nya mantep, standart 2 nya mepet kena rantai,,? Kalau di ganti Gear ke ukuran 37 nyaman gk ya,,?