Masing-masing orang tentu punya jawaban sendiri-sendiri apakah lebih aman touring sendirian atau berkelompok atau sebaliknya, ini bicara mini touring ya.
Tapi baru-baru ini saya ditanya. “Mas, kesana sendiri? Ngeri amat? Nanti kalau kenapa-kenapa siapa yang nolongin?”
Di hari Sabtu ini saya baru dengar kalau ada komunitas yang mengalami kecekaan di sekitar Puncak, tiga motor terjatuh dan nubruk dalam 2 kejadian terpisah, tidak termasuk ada motor lagi yang jatuh waktu standard sewaktu menolong temannya yang jatuh, akhirnya sebagian rombongan urung meneruskan perjalan alis putar balik. Kecelakaan beruntun, tragisnya ditabrak atau menabrak teman sendiri.
Resiko riding berkelompok adalah keputusan individual akan terkena dampak keputusan berkelompok. Kalau sedang riding berkelompok dan teman Anda di depan ngebut, kemungkinan seluruh barisan akan jadi ikut ngebut. Alasan klasiknya takut ketinggalan, nggak tahu jalan, juga demi solidaritas nggak mau bikin teman terpaksa menunggu temannya yang paling belakang atau yang paling parah nggak mau kalau dibilang rider paling newbie, cupu, tercecer di paling blakang. Juga ada perhitungan depan masuk, barisan sampai blakang semua harus masuk. Ini semua tergantung komunitasnya tentu seperti apa.
Kalau riding sendirian, rider jadi pengambil keputusan sendirian, mau stop kapan saja atas alasan apa saja, entah mau foto-foto, membetulkan spion, sekedar buka helm, atau minum semuanya jadi keputusan Anda sendiri. Sampai nyasar pun, ya nyasar sendiri lah.
Bagi saya, riding berkelompok lebih berbahaya, walau tentunya riding sendirian pun bukan pasti aman, namanya di jalan baik di dalam atau di luar kota tidak bisa dipastikan 100% aman. Bahkan bahayanya kalau riding sendirian memang kalau sampai terjadi musibah… you are on your own!
Gimana supaya riding dalam group tapi tetap aman? Ya setup rules dulu, kalau ketinggalan gimana? Kalau mau berhenti gimana? Pastikan dulu titik kumpul kalau ketinggalan ya pastinya ada cara-caranya lah. Juga mungkin jangan terpancing, ya?
Kontributor: Arantan
nahhh ini tergantung lokasi touring nya.
klo touring kota ke kota aja ya aman lah jalan sendirian.
klo touring ke desa terpencil atau menembus hutan, ya jangan sendirian, misalnya klo kecelakaaan, atau motor ngadat, atau ketemu orang jahat
Saya sering bolak balik jakarta sendirian,,,, saya rasa lebih aman…
Pernah turing kecil2an ke puncak, 4 motor. Berangkat dari jakarta sudah saya peringati jalan santai, jangan terpisah, patuhi rambu lalu lintas… tapi kenyataannya, alay juga anak2nya… dpuncak kecelakaan satu motor… saya sndiri dbelakang hampir nabrak yg celaka ddepan untung bisa banting setir… masuk ke parit2 hampir jatuh… penyebabnya mobil sedan rem mendadak ada lobang dblkng motor kawan saya yg trlalu mepet sama mobil trsebut.
Yg ddepan sudah jauh, motor kawan saya yg satunya telp mnta tlng dtilang polisi krn belok ga kasih sen d daerah taman safari..
Pengalaman yg tidak menyenangkan turing sama anak2 yg tidak berpikir dewasa untuk safety riding…haha
wah, om arantan.. kangen tulisannyaa… balik nulis lagi dong om..
touring sendirian atau berkelompok lihat2 dulu tujuannya. kalau jarak dekat dan kondisi jalan cukup ramai misalnya jakarta-puncak-bandung-sumedang sendirian mah bolehlah. tapi alangkah baiknya ya minim berdua atau 2 kendaraan lebih enak karena ada teman untuk ngobrol, jadi nggak sepi2 amat.
Kalaopun berkelompok, ana ga mau lebih dr 5 motor…..
Lebih dr itu arogannya muncul….
lebih suka touring sendirian.kita bebas memilih kecepatan.tidak grusa grusu. kalau masalah trouble motor jaman sekarang lebih mudah.bengkel banyak dijalanan.dan masjid juga banyak.banyak orang mau menolong.intinya dalam touring klo saya jangan merasa kita orang jauh.anggap ini masih wilayak tinggal kita jadi lebih rileks.
Kalau saya touring sama komunitas mx saat berkelompok itu pertama formasi dlu, formasi bentuk zigzag, saat ngerem usahakan ke arah kiri insyaallah aman, saat mau menyalip gunakan klakson dan aba aba tangan buat isyarat ke kendaraan lain kalau lagi rombongan, mau ketik lbh lanjut tkt kepanjangan :3