Halo Biker bagi sobat sekalian, sebelum ganti tahun, ini ada sedikit oleh-oleh cerita touring di bulan Nopember kemarin yang bertajuk Road Warriors, alhamdulillah Elang adalah salah satu peserta yang terpilih untuk ikut touring duta keselamatan jalan dari Jakarta menuju kota Padang melewati jalur lintas barat Sumatera. Artikel ini akan berseri selama 6 hari ke depan sesuai dengan hari-hari yang Elang lalui dalam perjalanan touring ini hingga finah di kota Padang.
Acara ini diselenggarakan oleh DetikOto dan disponsori oleh Yamaha Indonesia, seru juga proses seleksinya mulai dari hampir 500 peminat yang mendaftar terpanggil 100 orang untuk mengikuti sesi interview, dari 100 orang tersebut hanya dipilih 10 orang finalis yang dianggap memenuhi kriteria oleh dewan juri Detik, kalau inget-inget momen tersebut ingin rasanya bersyukur. Peserta menggunakan motor masing-masing yang sudah diservice oke sebelum keberangkatan. Jadi motornya macem-macem bro sis, ada R15, NVL, Byson dan sisanya matic semua menggunakan Soul GT termasuk yang Elang gunakan. Sedangkan untuk tim konsultan perjalanan menggunakan motor milik YIMM yakni R25 dan R15, pokoknya seru deh bisa touring bareng motor-motor flagship Yamaha ini. Oke, langsung aja Elang tulis ceritanya dalam bentuk timeline, monggo dinikmati 🙂
(17/11/2014) Setelah mendapat briefing dari mas Andry selaku konsultan perjalanan kami pun memulai pemberangkatan dari kantor Detik mengenakan jaket spesial R15, helm HJC Lorenzo lengkap dengan knee protector dan sarung tangan. Sebagai duta keselamatan jalan, sudah wajib perabotan safety dikenakan.
Di SPBU terdekat kami diarahkan untuk melipir mengisi bbm full tank. Setelah semua motor terisi full tank perjalanan pun dilanjut menyisir jalan Mampang yang cukup padat di Senin pagi. Jaket R15 yang semi kulit ini sukses membuat kami semua serasa mandi sauna ditengah kemacetan jalanan Ibukota dimana hari kerja pula.
Sebagai road captain dalam etape pertama ini adalah dipimpin oleh bro Deni Asmara yang menggunakan unit R15 dari YIMM. Ritme kecepatan rata-rata hanya mampu 50-60kpj karena macetnya jalanan. Ohya bro Deni adalah mantan anggota RW 1 tahun lalu yang dicomot mas Andry untuk menjadi tim sapu-sapu 😀
Tak terasa jam sudah menunjukkan jam satu dan hujan mulai turun, kebetulan ada warung makan di lokasi jadi sang RC menginstruksikan kita break disini untuk makan siang sekalian ibadah. Hujan semakin deras tak terasa kita break disini sudah hampir 2 jam, kelamaan bo istirahatnya, dan kami pun langsung mengenakan jas hujan masing-masing untuk menerobos hujan alias wet race.
Tiba di Merak hampir senja, 2 mobil yang sudah lebih dulu tiba terlihat di ujung pintu masuk Pelabuhan Merak. Kami pun foto-foto narsis sebentar sebelum akhirnya masuk ke dalam kapal fery untuk menyeberang ke Bakauheni. Jika menaiki kapal ini saya langsung  teringat terakhir tahun 2003 kemarin saat menyeberang hendak solo touring ke Medan bersama motor Suzuki Smash. Kesan ketiga kali menaiki kapal Fery ini ya cukup nyaman tidak terlalu ramai seperti musim Lebaran. Selama di dalam kapal kami gunakan waktu untuk berfoto-foto narsis, sholat dan istirahat di bagian dalam kapal yang sudah disediakan, cukup nyaman suasana di dalam ruang istirahat kapal ini bro sis.
Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00wib, terlihat pelabuhan Bakauheni yang mulai terang benderang walau diselimuti hujan deras. Mas Andry menginstruksikan ke rombongan untuk segera bersiap-siap kembali ke motornya karena kapal sudah akan merapat.
Saat pintu kapal terbuka, hujan masih tetap deras, kebetulan barisan motor kami berada paling depan, satu per satu kamipun keluar meninggalkan kapal fery dan keluar dari pelabuhan Bakauheni menuju Bandar Lampung. Hujan tak kunjung reda, perjalanan pun dilanjut dengan suasana baru melewati lintas Sumatera yang boleh jadi diantara kami baru sekali ini melewati jalanan ini. Bagi Elang pribadi yang sudah pernah melahap jalanan ini dalam kondisi hujan dan gelap pekat pun masih terasa asing melewati jalanan ini.
Perjalanan menempuh jarak 83km terasa lambat hampir 2 jam setengah jam baru tiba di hotel Sheraton Bandar Lampung. Sesekali kami break ditengah perjalanan karena salah satu dari kami ada yang mengantuk, karena judulnya touring keselamatan jalan, ya kudu saling bantu dan toleran dengan kekurangan tim yang ada. Lambat asal selamat, begitu mottonya 🙂
Setelah sampai di hotel teringat ada sesuatu yang terlupakan, ternyata kami semua belum makan malam 😀 Yo wis buru-buru mandi dan keluar mencari makan masing-masing. Apesnya giliran Elang keluar ketoprak di depan sudah habis. Sambil ngelus-ngelus perut tak disangka ada tukang somay lewat yang masih menyisakan porsi yang cukup untuk kami berempat yang keluar malam itu.
Setelah acara makan ala anak jalanan selesai, Elang bersama Tyo dan Rey kembali ke hotel, tak ada acara lagi bro sis, langsung tidur karena besok perjalanan panjang masih menunggu.
Untuk catatan perjalanan hari ini Elang sudahi sampai disini dulu, berlanjut esoknya kita akan menuju etape kedua menuju Krui. Stay tuned.
nunggu traktiran nich