Menjajal New Megapro FI, minim getaran, pastinya nyaman buat touring

New Megapro FI

Salam sejutaumat, mas bro sekalian cuaca kemarin sore (Kamis, 30/01/2014) alhamdulillah mendukung untuk melakukan test ride motor sportnya AHM terbaru New Megapro FI yang baru dilaunching beberapa hari lalu. Bertempat di Taman Mini Indonesia Indah di anjungan Jawa Tengah, beberapa blogger  cukup anthusias walau di weekday untuk menyempatkan datang memenuhi undangan AHM. Namanya blogger yang sudah kadung enthusiast dengan dunia permotoran kesempatan event begini ya jarang yang mau menyia-nyiakan untuk bisa menjajal motor keluaran terbaru 😀

Ok, hal pertama yang EYD perhatikan adalah desain secara keseluruhan, secara sekilas mata memandang gak ada perbedaan signifikan tampilan NMP FI dengan NMP karburator. Hanya mungkin shroud lebih mengecil dan footstep boncenger yang berubah desainnya menjadi menggantung terikat ke chasis. Selain itu ya podo wae tampilannya mas bro, tapi jika kita coba lihat dari dekat baru kelihatan beberapa perbedaan yang juga sebenarnya tidak terlalu signifikan, seperti coakan di rangka sudah tidak ada, nampaknya kedudukan lubang exhaust telah digeser/dibelokkan. Lalu desain saklar pass beam juga berbeda, nampaknya desain saklarnya keluar dari pakem kebiasaan motor-motor sport mas bro.

Lanjut ke sesi test ride, EYD ikut di kloter ketiga karena unit motor yang disediakan AHM terbatas hanya 4 unit, itu pun hanya 3 yang bisa dipakai. Rombongan diisi oleh staff safety riding AHM (lupa namanya), lalu posisi kedua lek IWB, ketiga bro Andry Berlianto, dan terakhir EYD menggunakan NMP FI berwarna merah marun.  Sebelum mulai start, nyalakan dulu engine, dan coba putar throttle, raungan mesin masih sama ngebasnya mas bro. Lanjut masuk gigi 1 dan coba bejek gas sampai limit, wow disini EYD merasakan getaran mesin cukup minim padahal posisi lagi digeber. Bah 2 motor terdepan sudah main gas poll aja (staff AHM, IWB) menyisakan gap yang cukup jauh dengan 2 motor terakhir 😀 Jujur track di dalam Taman Mini walau sering main kesini tapi tetap aja gak hafal setiap detail tikungan dan arah, jadi ya coba ikuti racing line motor terdepan saja biar gak ketinggalan.

Gimana impresinya, kalau di NJMX EYD sudah terbiasa berani cornering agak ekstrem karena motor sendiri, di NMP FI kemarin EYD coba perlakukan sama (padahal aselinya takut) ternyata mau ngikut aja nih motor. Biar pas sempurna corneringnya coba gunakan gigi 2 dan tarik throttle secara lembut. Kesimpulan EYD memang rata-rata motor batangan yang sudah menganut monoshock lebih enak diajak miring-miring ketimbang motor bebek 😀

Lanjut ditengah trek ada jalanan gak rata karena lintasan rel kereta keliling TMII, coba turunkan kedua kaki sambil rasakan bantingan suspensinya. Hasilnya cukup nyaman, dari point ini EYD berasumsi kenyamanan NMP memang beginilah rasanya, cocok kalau dipakai buat touring jarak jauh, dari segi kenyamanan tentunya. Bagaimana dari segi power, menurut feeling mengendarai NMP FI ini gak jauh beda dengan impresi menggali power Honda Verza, di trek TMII yang gak terlalu terdapat trek panjang top speed yang berhasil EYD raih adalah 90kpj di gigi 5, wis pokoknya powernya 11-12 dengan Verzalah. Melihat spesifikasi di brosur memang tertera muntahan power NMP FI mengalami sedikit penurunan menjadi 13,3PS tapi gak begitu terasa kalau sudah dikendarai. Mungkin baru akan terasa kalau dipakai riding jarak jauh dimana bisa untuk menggali top speed secara maksimal.

Blogger Roda Dua

Di sesi tanya jawab setelah presentasi materi NMP FI ada yang menarik buat EYD, disini para rekan blogger sangat pedas dan tajam mempertanyakan sekaligus memberikan masukkan, kenapa AHM hingga kini masih kekeuh serba tanggung bermain di segment sportnya, seperti masih pede dengan tangki jendul gak rata, termasuk bentuk headlamp NMP FI ini mendapat kritikan kenapa masih pede menggunakan model lama, secara subjektif banyak blogger berujar desain headlamp masih kebesaran dan cenderung kurang proporsional. Padahal kalau AHM mau ambil common part-nya headlamp Honda Verza dijamin NMP FI sekarang lebih ganteng, ya gak bro.

Kritikan lainnya juga meliputi tombol klakson yang ketuker dan model tombol passbeam yang gak lazim. So EYD rasa semua unek-unek, kritikan mayoritas rekan blogger kemarin sudah sangat gamblang disampaikan ke petinggi AHM yang hadir, kita lihat saja next apakah masukan-masukan ini didengar dan diaplikasikan di motor-motor mid-end sportnya kedepan. Kalau gak juga nampaknya AHM memang gak niat jualan motor sport yang memenuhi ekspetasi biker enthusiast disini. Monggo diisi kolom komentarnya mas bro, semoga bermanfaat.


POPULER

16 Komentar

  1. menurut saya, minus injeksi dan model sepeda motor bebek, njmx lebih value for money jika dibandingkan dgn nmp pgm-fi. mengingat teknologi yg disematkan pada njmx lebih advanced drpd nmp pgm-fi. sebut saja liquid cooled, silinder yg menggunakan bahan aluminium campuran yg minim gesekan dan lebih tahan panas plus forged piston. sementara nmp pgm-fi hanya bermodalkan model sport touring bike dan injeksi. jadi njmx adalah best choice. meski tidak bisa dipungkiri juga gengsi-kharisma yg dirasakan penunggang motor sport lebih dari penunggang motor bebek. 😀

    • Setuju mas, secara overall EYD pun menilai kalau engine NJMX ini adalah generasi mesin advance bukan mesin biasa. Sudah pernah memiliki dua generasi MX terasa bener puasnya menggunakan mesin advance SOHC ini, apalagi di musim banjir seperti sekarang gak gampang mogok, gampang menghidupkan dipagi hari, kontras dengan pemandangan bebek2 lain yang dikit2 mogok, dikit2 buka busi ditengah jln..dikit-dikit brebet susah langsam..so NJMX memang puas dibikinnya

  2. ya jelas minim getaran. wong rpm sebelum mentok sudah dipatok di angka yang dibawah dari pada NMP karbu. itu ide brilian.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*