Salam sejuta umat, mas bro sekalian di gelaran Yamaha Asean Cup Race kemarin Yamaha membuat booth khusus untuk menampilkan motor-motor yang berprestasi di sejarah balapan MotoGP dari pabrikan Yamaha. Lumayan juga untuk bisa melihat langsung koleksi motor-motor lama ini tidak perlu datang langsung ke museum aslinya nan jauh disana, di Sentul kemarin sudah dapat melihatnya secara langsung. EYD mendokumentasikan secara khusus foto-foto motor Phil Read, Giacomo Agostini, Kenny Roberts, Eddie Lawson dan Wayne Rainey.
SENTUL – Atmosfer MotoGP memenuhi Sentul International Circuit dalam suasana penyelenggaraan Yamaha Asean Cup Race, 30 November – 1 Desember. Selain hadirnya pembalap Yamaha MotoGP Jorge Lorenzo, Museum MotoGP juga jadi saksi kejayaan pabrikan Garpu Tala di motorsport dunia.
Yamaha Champions Museum namanya, mewakili kedigdayaan Yamaha di balap motor dunia dari era 1960’an sampai abad 21. Enam motor juara dunia dipajang, yang pernah melintas di trek dan menorehkan sejarah kebesaran Yamaha, bisa dilihat langsung di Indonesia. Deretannya Yamaha RD054 juara dunia 1968 yang ditunggangi Phil Read, Yamaha 0W23 juara dunia 1974 oleh Giacomo Agostini, Yamaha 0W5K (Kenny Roberts 1978,1979,1980), Yamaha 0W81 Eddi Lawson 1984,1986), Yamaha 0WC1 (Wayne Rainey 1990,1991,1992), M1 Fiat Jorge Lorenzo 2010, 2012).
Museum MotoGP ini membekaskan sejarah manis bagi Yamaha. Bisa melihat langsung motor-motor juara dunia merupakan kesempatan langka yang diberikan Yamaha. Ini pun jadi semangat buat pembalap-pembalap Yamaha Asean Cup Race agar selalu termotivasi ke tingkat dunia dan jadi juara, ujar M.Abidin, General Manager Service and Motorsport Yamaha Indonesia.
Yamaha RD054 memberikan gelar juara dunia perdana bagi Yamaha di tahun 1968 dengan rider Phil Read. Lelaki asal Inggris itu dijuluki “Prince of Speed”, layak dengan prestasinya sebagai pembalap pertama yg menang di kelas 125 cc, 250 cc, 500 cc. Sebagai rider privateer Yamaha di 1971, dia jadi juara dunia kelas 250 cc.
Giacomo Agostini pembalap legendaris Italia yang memenangkan 122 Grand Prix dan 15 gelar juara dunia. Karenanya dia dijuluki the greatest motorcycle rider all the time. Gelarnya buat Yamaha di kelas 350 cc tahun 1974 dan 500 cc tahun 1975.
Lalu dengan Yamaha 0W5K, Kenny Roberts juara kelas 500 cc tahun 1978, 1979, 1980. Gelarnya di 1978 menjadikannya sebagai pembalap Amerika Serikat pertama yang juara dunia balap motor. Di tahun 2000 dia dianugerahi predikat Grand Prix Legend oleh FIM.
Eddie Lawson pun disematkan predikat Grand Prix Legend oleh FIM di tahun 2005. “Steady Eddie”, julukannya, pernah jadi team partner Kenny Roberts tahun 1983. Lawson juara dunia bersama Yamaha di kelas 500 cc tahun 1984, 1986, 1988, 1989.
Di akhir tahun 1980 dan awal 1990-an, Wayne Rainey muncul sebagai sosok menakutkan di balap motor dunia. Rainey mempersembahkan gelar bagi Yamaha di kelas 500 cc tahun 1990, 1991, 1992.
Dan di era paling terkini, Jorge Lorenzo adalah pahlawan Yamaha. X-Fuera, julukannya, bergabung dengan Yamaha di tahun 2008 langsung di kelas MotoGP. Pembalap Spanyol itu jadi juara dunia MotoGP tahun 2010 dan 2012.
Pertamax
Sekali-sekali
keren, masih 2 tak
http://sarikurnia980.wordpress.com/2013/12/02/biography-wayne-gardner/
byee rosssss
jozzz
http://chozinahmad.wordpress.com/2013/11/09/pengin-bisnis-dengan-modal-kecil-hasil-yang-besar-yuk-ikut-bisnis-vsinetwork-ust-yusuf-mansur/
yg punya rossi kagak dipajang?