Membaca artikel dari Kang Taufik hari ini, muncul rasa kecewa dengan Yamaha Eropa. Bagaimana gak pamor tim Yamaha saat ini di WSBK begitu kompetitif, apalagi di seri terakhir Silverstone baik Melandri dan Laverty sedang menunjukkan performa terbaik mereka. Datanglah Yamaha yang seperti meletakkan bom di tengah keramaian dengan mengumumkan kepergian tim pabrikan Yamaha di akhir musim 2011 nanti.
Berita ini tentu mempunyai efek secara langsung buat penggemar motorsport khususnya WSBK. Efek yang paling nyata pastinya rasa kecewa dari fansboy merek Yamaha yang selama ini mengidolakan motor jagoaanya untuk selalu podium. Bagi penggemar motorsport WSBK secara umum akan melihat gelaran motorsport WSBK jadi kurang seru karena absennya tim pabrikan besar Jepang seperti Yamaha.
Efeknya bagi Yamaha Global tentunya akan mempengaruhi penjualan line-up sport mereka khususnya R1. MotoGP dianggap konsumen selama ini adalah motor virtual/hayalan yang gengsinya gak bisa dibawa ke jalan raya. Sementara WSBK yang notabene berisi balapan motor produksi masal mempunyai nilai gengsi yang nyata bagi konsumen pemakai produk R1/R6. Negatifnya pamor R1 lama kelamaan akan hilang.
Gimana efeknya dengan YMKI, ini versi atau menurut pandangan EYD. Boleh dibilang musim ini WSBK cukup menaikkan pamor merek Yamaha di mata konsumen Indonesia. Di kala pada gelaran MotoGP motor Yamaha di beberapa seri dipecundangi tim Respsol Honda, tapi keadaan terbalik dengan yang terjadi di WSBK. Yamaha justru berhasil mempecundangi Castrol Honda. Bahkan Honda baru sekali podium di satu kali seri gelaran WSBK musim ini, CMIIW. Jika secara flagship motor sport Yamaha yang diwakili dalam gelaran WSBK tutup, sementara di MotoGP juga jadi nomor dua (secara motor) sudah tentu seiring dengan waktu image motor kencang dan raja balapan milik Yamaha akan berkurang. Lalu apa impactnya buat penjualan Yamaha di Indonesia? Sudah tentu konsumen segmented yang mencari motor sport akan berkiblat dengan motor-motor flagship yang berlaga di gelaran bergengsi produksi masal tak lain tak bukan yaitu WSBK.
Namun bagi YMKI masih ada kesempatan untuk menepis anggapan atau efek dari mundurnya Yamaha di ajang WSBK terhadap penjualannya nanti. Apa itu? cukup telorin motor sport fairing untuk mengisi line up 150cc atau 250cc sekalian. Yamaha jangan terlalu lama berdiam tanpa ada action untuk serius menghadirkan varian sport full fairing. Jika tetap diam, tidak menutup kemungkinan market share Vixion akan tergerus oleh pemain-pemain sport baru dan image raja sport akan mulai bergeser di konsumen.
Ini aja yang menjadi pangan EYD, silahkan bro komentari.
halah….,
unjung2nya minta R15 dan R250….
hahahahaha……
tim pabrikan yang mundur, tapi bukan berarti R1 gak bisa ikut balap kan..? mungkin aja yamaha akan hadir dengan tim privater seperti ducati…? atau YZF R6 yang malah hadir mendominasi lewat tim privater parkin go…
pembalapnya aja malah di perpanjang kontrak-nya….
dan di situs yamaha eropa juga di tulis kalau yamaha tetap akan mensupport dengan YEC racing part, tim-tim yang ikut kejuaraan2 dengan R6 dan R1
aduh…, lupa pertamax….