Teknik menikung Counter Weight, objektifnya di jalan raya

Counter Weight
figure: sport-touring.net

Halo Biker, pernahkah anda ketika melakukan putar balik di jalanan (menikung ke kanan) motor terlalu ngeloyor lebar hingga ke trotoar kiri jalan? Atau pasti sering melihat manuver motor yang putar balik path putarannya benar ke dalam tidak melebar namun kaki harus terpaksa turun untuk mengimbangi bobot kendaraanya? Pemandangan ini sering banget ditemukan di jalan raya, nah Elang coba share salah satu teknik dalam safety riding bagaimana cara menaklukan tikungan lambat ketika putar balik lebih efisien dan benar.

Teknik ini dinamakan counter weight, teknik dimana kita bisa melewati tikungan lambat atau kecil seperti halnya saat kita melakukan manuver putar balik di jalan raya. Teknik ini hampir seragam bisa diaplikasikan di semua motor, baik motor kecil maupun motor gede, motor matic maupun motor sport berfairing. Kenapa dikatakan tikungan lambat? Karena umumnya tikungannya sempit, kecepatan hanya dibawah 20km/jam.

Sesuai dengan namanya, karena tikungan lambat kecepatan lebih rendah maka kemiringan motor harus dilawan dengan bobot badan anda untuk mengimbangi. Maksudnya jika arah putaran motor ke kanan, maka bobot badan kita pindahkan ke kiri. Caranya adalah geser pantat/bokong kita ke kiri ketika motor menikung ke kanan. Pandangan mata arahkan ke sudut tikungan terjauh, bukan ke bawah. Buka gas sedikit dan jaga tetap konstan dengan bantuan rem belakang.

Dan ingat untuk melakukan teknik ini jari tangan kanan tidak boleh standby di tuas rem depan. Untuk motor sport posisi kaki tetap menjempit tangki, sedangkan untuk motor matic atau bebek jika kaki mentok ke setang bisa dikeluarkan salah satu namun tapak kaki tidak keluar dari dek atau footstep.

Jika dilist point-point dasar teknik counter weight adalah sebagai berikut:

  • pandangan menoleh ke sudut terjauh arah tikungan, tidak menunduk ke bawah
  • posisi tangan dibuka dengan jari tangan kanan tidak boleh standby di rem depan, sambil dorong setang ke dalam tikungan (tekuk)
  • jaga putaran gas konstan dengan dibantu rem belakang
  • geser posisi pantat ke kiri untuk mengcounter kemiringan bobot motor (jika menikung ke kanan)
  • posisi kaki tetap rapat ke dalam atau mengempit tangki/jok, namun jika mentok ke setang boleh salah satu keluar namun tapak kaki tetap di dalam dek atau footstep.
  • posisi badan agak kedepan dengan kaki kiri menekan bobot motor ke dalam tikungan

Nah gimana aplikasinya di jalan raya, jangan karena sudah tau tekniknya bukan berarti bisa mempraktikan sempurna di jalan raya. Seperti contoh pandangan harus jauh ke sudut tikungan, jangan langsung main menoleh saja sementara kendaraan dari arah berlawanan tidak diantisipasi. Jadi pastikan clear bener kalau melakukan counter weight di putar balik.

Teknik dasar counter weight ini juga bisa diaplikasikan saat manuver di jalanan sempit seperti kemacetan. Namun sekali lagi ingat ini jalan raya, jangan main manuver ala counter weight padahal celah kendaraan terlalu sempit akhirnya bersinggungan dengan kendaraan lain.

Monggo perhatikan posture badan pengendara terhadap kemiringan motor di video berikut.

3 Komentar

  1. Makasih banyak sudah berbagi Tips yang sangat berguna bangets buat sehari2 masbro … saya sudah coba praktekkan di tikungan2 (corner ke kanan – panjang) memang sangat2 berguna sekali … arus motor jadi lebih stabil & motor lebih nurut sama kita jadi-nya, kita belok juga jadi lebih percaya diri, se-akan2 di belokan itu ada “garis bantu rel imajiner” …. jadi kita tinggal ikutin aza. … Masih coba berlatih yang di tikungan letter “U” sih masbro … belum sempet nyoba

1 Trackback / Pingback

  1. Teknik Slalom dan objektifnya di jalan raya (safety riding course) | Elang Jalanan

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*