Review Pemakaian Honda ADV150 Selama 6 Bulan, Puas?

Review Pemakaian Honda ADV150
Review Pemakaian Honda ADV150

ElangJalanan.NETReview Pemakaian Honda ADV150, tak terasa kebersamaan Linea ADV sudah 6 bulan digunakan sebagai motor kedua Elang. Honda ADV 150 ini lumayan impresif dipakai harian maupun dipakai touring.

Waktu enam bulan rasanya sudah lebih dari cukup untuk memberikan ulasan komprehensif untuk referensi pembaca yang sedang mencari review Honda ADV 150.

Maka dari itu Elang coba paparkan apa yang Elang rasakan bagaimana impresi berkendara dan kondisi motornya sendiri setelah dipakai setengah tahun ini.

Review Pemakaian Honda ADV150

Yang paling menonjol dari sensasi berkendara dari Linea ini adalah kehalusan mesin dan keiritannya sob. Dua hal yang belum pernah Elang rasakan di motor-motor sebelumnya (non Honda khususnya).

Sampai-sampai setiap kali Elang berkendara di atas Linea suka membathin “Begini harusnya Matic”. Lah gimana ini motor kok halusnya pol kebangetan, minim banget getaran termasuk di area setang.

Persoalan ADV katanya lemot alhamdulillah bagi Elang yang punya bobot pembalap 56kg gak ngefek, Linea tetap aja ngacir di tangan Elang 😁 Bahkan walau secara performa mesin 150cc ADV termasuk kategori cukup, namun kestabilan di kecepatan tinggi patut diacungi jempol buat Linea. Seperti apa contohnya?

Sobat akan merasakan nilai lebih ADV ini ketika melibas jalanan seperti jalur Pantura. Ketika banyak motor 150cc lain yang cenderung punya power dan akselerasi lebih cepat dari ADV, namun faktanya motor-motor tersebut jarang nyaman dipantengi kecepatan tinggi dalam durasi lama.

Berbeda dengan pengalaman berkendara di atas ADV, sangking halusnya getaran mesin, bejek gas non stop di atas 100kpj dalam durasi lama tidak ada kendala. Di saat motor lain mulai mengendorkan gasnya, ADV nyalip perlahan dalam kecepatan tinggi, begitulah kira-kira gambaran sensasi saat melibas Pantura.

Experience ini Elang rasa berkat kerja suspensi Showa dan aerodinamika fairing/windshield juga profil ban lebarnya turut andil menciptakan kestabilan ini.

Impresi kedua yang Elang rasakan luar biasa adalah dari sisi keiritan mesin 150 eSP ADV. Ternyata untuk ukuran matic 150cc konsumsi BBMnya tergolong irit buat pemakaian harian maupun touring.

Konsumsi BBM riding dalam kota, termasuk rute macet-macetan ADV mampu mengkonsumsi BBM 46km/liter. Sementara ketika dipakai touring luar kota sanggup 51km/liter. Dan pernah Elang niat coba riding sengaja eco riding untuk dapetin fc maksimal ketika melewati PSBB Jakarta yang lancar, Linea mampu meraih konsumsi BBM irit gilak, 58km/liter.

Konsumsi BBM ADV150
Konsumsi BBM ADV150 sanggup 58km/liter

Angka-angka ini kalau Elang hitung-hitung kok bisa ngimbangi keiritan matic 125cc lain, gila baru kali ini merasakan iritnya mesin Honda secara nyata.

Baca juga: Seberapa Irit Konsumsi BBM ADV150 dalam mode Eco Riding?

Itu soal impresi berkendara, gimana dengan kondisi motornya setelah 6 bulan pemakaian? Seperti yang Elang ulas disini, semua kembali tergantung perawatan sob. Linea 6 bulan pemakaian masih tetap kinclong bodynya, kiatnya cuman langsung cuci atau sekedar bilas saat habis terkena hujan.

Review Pemakaian Honda ADV150
Impresi Kenikmatan Berkendara saat Touring ada di ADV

Lalu kira-kira apa sih kekurangannya testimoni dari Elang selaku pemakai langsung? Tentu ada sob, yang paling terasa itu kenyamanan dari joknya kurang karena busanya keras. Soal ini nampaknya memang harus diupgrade dengan penambahan busa latex.

Kemudian masalah gredek, fix memang penyakit gredek PCX atau Vario tetep nurun ke generasi ADV ini. Lama-lama Elang jadi terbiasa dengan sensasi gredek ini, namun overall masih ditolerir karena sensasinya hanya sebentar. Ketika riding sudah agak jauhan dikit dan v-belt terasa udah panas gejala gredeknya mulai hilang.

Last kurang lebihnya ini pengalaman yang bisa Elang bagikan ke pembaca soal review ADV. Kesimpulannya ADV kalau buat harian gak akan keliatan valuenya, tapi ketika dipakai sebagai kendaraan touring disitulah value kenikmatan berkendaranya bisa dinikmati.

12 Komentar

  1. obat gredek mah cuma pakai mangkok ganda dibolongin sama kampas ganda diiris miring.
    semua udah dibuktiin di variem 150 th 2015 yg odonya aja udah balik ke nol lagi dan PCX 2020 yg sekarang jadi operasional saya (ojol marojol).
    malah di vario 150 cuma pakai kampas ganda yg diris miring tanpa pakai mangkok dibolongin tetap ga gredek. mangkoknya diambil si PCX

  2. Saya naksir sama motor ini…tapi masih ada angsuran motor Vario 150…Pakai yang ada saja…Alhamdulillah

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*