Manajemen Solo Touring Seharian ala Elang Jalanan

ElangJalanan.NET – Assalamu’aaikum sobat biker, sudah lama Elang pengen ulas yang satu ini namun kelewat terus dengan artikel-artikel lainnya. Kebetulan akhir tahun kemarin Elang baru saja ngadain touring sendiri dalam jarak yang lumayan PP 1400 kilometer jadi bisa menjadi data teraktual untuk melengkapi ulasan artikel ini.

Ngomongin touring atau berkendara jarak jauh menjadi hal menarik bagi Elang, walau bagi sebagian orang menganggap touring itu aktivitas yang melelahkan, capek dan bahaya. Namun jika dilakukan dengan fun dan manajemen touring yang baik Insyaallah riding jarak jauh akan menyenangkan dan bikin ketagihan 😊

Nah sudah umum dalam kaidah safety riding juga bahwa untuk ritme perjalanan jauh, sebaiknya setiap 2 jam sekali istirahat. Istirahat 15 menit sudah cukup dan jika dirasa mengalami kantuk yang sangat maka tidur sejenak 15 menit itu sudah cukup untuk mengembalikan kebugaran, istilahnya power nap. Ibarat komputer kalau lagi penat/hang dengan tidur 15 menit itu sama dengan me-restart kembali kesegaran badan.

Bisa cari lokasi yang aman untuk istirahat semisal SPBU, Masjid atau tempat lainnya yang dirasa aman.

Disini Elang mau sedikit berbagi tips manajemen waktu dalam solo touring untuk jarak jauh ala Elang Jalanan.

Manajemen Solo Touring
Manajemen Solo Touring

Kalau Elang mahzabnya adalah prefer riding di siang hari, dari mulai matahari terbit hingga disudahi saat matahari tenggelam. Alasannya Elang lebih nyaman disaat terang benderang ketimbang gelap, kalau soal panas terik dan macet-macetan bagi Elang no complaint.

Sebagai contoh ingin riding ke Semarang dari Jakarta yang berjarak 470 kilometer maka Elang akan agendakan riding dari jam 6 pagi dan berharap sampai di tujuan maksimal jam 6 sore, molor-molor 1 jam ya finish jam 7 malam lah (13 jam)

Nah ada 13 jam rentang waktu yang ada, kira-kira jam efektif riding setelah dikurangi istirahat bisa dapat berapa jam? Dan berapa jarak efektif yang bisa ditempuh dalam waktu riding efektif tadi? Berikut Elang jabarkan sob.

Manajemen Solo Touring

Start dimulai jam 6, biasa di hari pertama diset sarapan di rumah dulu sebelum start, jadi kondisi fisik sudah siap tempur saat berangkat.

  • 06.00 – 08.00wib riding 2 jam jarak tempuh 90km
  • 08.00 – 08.15wib istirahat 15 menit
  • 08.15 – 10.15wib riding 2 jam jarak tempuh bertambah 180km
  • 10.15 – 10.30wib istirahat 15 menit
  • 10.30 – 12.00wib riding 1.5 jam jarak tempuh bertambah 247km
  • 12.00 – 13.00wib isoma (sholat+makan) 1 jam
  • 13.00 – 15.30wib riding 2.5 jam jarak tempuh bertambah 360km
  • 15.30 – 16.00wib istirahat sholat Asar 30 menit
  • 16.00 – 18.00wib riding 2 jam jarak tempuh bertambah 450km
  • 18.00 – 18.30wib istirahat sholat Maghrib 30 menit
  • 18.30 – 19.00wib menuju penginapan/hotel/tujuan, jarak total 470km
  • Total waktu efektif riding adalah 10.5 jam dengan waktu istirahat total 2.5 jam

Nah dari data aktual kemarin di Pantura, dengan lalu lintas termasuk lancar Elang bisa meraih jarak tempuh rata-rata 1 jam 45 kilometer. Untuk ukuran ini bagi Elang termasuk kenceng, karena kalau dibanding riding dalam kota apalagi Jakarta, 1 jam paling banter hanya bisa 20 kilometer kalau macet, sementara kalau lancar malam hari di Jakarta bisa 1 jam 30 kilometer.

Manajemen Solo Touring

Wajar aja di Pantura bisa lebih kencang, selain jalanan lebar dan cenderung sepi di beberapa spot, kecepatan motor bisa dipantengi 100km/jam dalam durasi lama. Nah hasil ini akan berbeda jika rutenya melewat jalur Selatan apalagi jalur pegunungan kemungkinan laptime akan sedikit lebih lambat.

Sehari bisa raih 475km dengan skutik 150cc bagi Elang termasuk kencang nih. Bahkan kalau ritmenya mau dibikin cepat lagi gak menutup kemungkinan dalam 10,5 jam riding efektif bisa menempuh 500km dengan motor yang sama.

Last kurang lebih inilah gambaran manajemen touring seharian ala Elang Jalanan. Intinya jangan memaksakan diri, ketika sudah riding selama 2 jam hendaknya disiplin istirahat sebentar walau badan dirasa masih enak. Bagi yang punya pengalaman memanage waktu ridingnya saat touring monggo ditambahin di kolom komentar ya sob, semoga bisa menjadi rujukan rekan-rekan yang mau solo riding jarak jauh.

35 Komentar

  1. Tambahin lagi bang, di jalan santai saja tidak usah gampang terpancing emosi kebut kebutan malah bikin tambah capek dan berbahaya.
    Ikut riding pace yang sebelumnya saja

  2. Jalan Pantura yang relatif panjang lurus justru membuat terlena, apalagi dengan jalan yg bergelombang, sungguh berbahaya bagi matik dibawah 150cc atau kelasnya vario kebawah. ane hampir tiap 2 minggu ke jogja, atau semarang. pakai vario 125. dan terkadang lewat pantura…. dan hal lainnya yang membahayakan lewat pantura adalah banyaknya kendaraan besar, apalagi bis Pantura yg ngeblong banyak yg lari diatas 100kpj, tau tau sudah dibelakang kita karena ingin mendahului truck yg rata rata selalu ambil jalur kanan. bukan karena pingin cepat, cuma karena jenuh lewat selatan, petualangan bahaya (kecelakaan) di jalur utara jauh lebih banyak dibanding jalur selatan yg berkelok kelok. terutama daerah wangon sampai bogor

    • Betul kang, berdasarkan pengalaman selama ini bawa motor kecil dibawah 150cc di Pantura lebih menyiksa, baik karena faktor angin dan juga itu tadi faktor truk2 ugal-ugalan

      Lewat Pantura direkomendasikan memang pakai motor minimal 150cc untuk mengimbangi

  3. Kalo geber langsam di 100 km /jam udah g berani om.. kek gimana gt rasanya.. mungkin kelamaan di Jakarta, yg notabene debit arusnya padat merayap..hahaha.. kapan2 mudik bareng om..mampir Djogja yuk..hehehe..

    • Ada mas di Cirebon seperti biasa, tapi disuruh lanjut begitu tau saya pake action cam, videonya saya share di IG @endrikelang 😊

  4. kalau siang biasanya juga gitu, riding maksimal sekitar 2 jam lah terus istirahat… dan tempat favorit memang masjid atau spbu…
    tapi kemarin nyoba riding malem malah ketagihan… wkwkwk…

  5. Iyaa betul max 2 jam sebaiknya keren ngasi dulu.. tapi kalo buat mudik saya biasanya habis solat tarawih start dari Cileungsi sampe Cirebon tidur dulu sampe subuh baru dilanjut lagi sampe Temanggung..
    Sebaliknya kalo arus balik saya suka pagi dari temanggung sampe Cileungsi malam..

  6. jam2 paling rewan adalah sebelum dan setelah magrib, peralihan siang ke malam, efeknya, mata kadang tidak cepat menyesuaikan kondisi cahaya. wajib berhenti istirhat magrib smpai betul-betul gelap

  7. keren banget lah touring 400 km lebih dalam satu siang
    malemnya bisa buat ngelencer di kota transit semarang
    jadi kangen solo touring

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*