First Ride BMW C400X Indonesia, Merasakan BeAT-nya Kaum Sultan

First Ride BMW C400X Indonesia

ElangJalanan.NET – Assalamu’alaikum sobat biker, sebuah kesempatan yang langka Elang dapatkan bisa melakukan daily test satu big scooter dari brand Eropa yang lagi hangat baru meluncur di tanah air. Dia adalah scooter BMW C400X yang telah resmi dijual BMW Motorrad Indonesia per Februari 2019.

Menyandang namanya “X” bisa Elang gambarkan sebagai adventure atau bisa juga sebagai matic crossover. Namun dari BMW Motorrad sendiri mendevelop scooter ini sebagai City Mobility scooter alias skutik yang diperuntukan untuk untuk mobilitas di dalam perkotaan.

Di awal launching, scooter ini dijual off the road sekitar 259 juta, atau berkisar 300 jutaan lebih dikit jika dibuat on the road. Melihat harganya untuk sebuah skutik besar berkapasitas mesin 350cc mungkin dianggap terlalu mahal buat sebagian besar orang, namun percayalah motor ini justru menjadi paling murah di deretan big bike BMW Motorrad, bagi siapa? Siapa lagi kalau bukan kaum borjuis aka sultan yang memang duitnya gak berseri πŸ˜€ makanya Elang sebut C400X ini layaknya motor BeATnya kaum borjuis.

Oke itu adalah sekilas overview dari big scooter ini, sekarang gimana impresi mengendarai skutik seharga 300 jutaan ini jika dipakai di jalanan kota seperti Jakarta dan sekitarnya, nyaman kah, enak kah? Yuk disimak ulasan khas Elang Jalanan.

Ergonomi BMW C400X

Motor skutik gambot ini memiliki bobot penuh 204kg dengan bbm terisi penuh, ini adalah skutik terberat dipakai riding yang pernah Elang coba setelah XMAX 250 yang punya bobot lebih ringan 179kg.

Dengan tinggi jok 775mm buat Elang yang memiliki tinggi 167cm kedua kaki masih lumayan jinjit. Jok yang diusung lumayan lebar khas big scooter, untungnya joknya empuk.

Gimana posisi ridingnya? Ergonomi saat riding cukup relax, kedua tangan cukup mudah meraih kedua setang. Dan posisi kaki-kaki tersedia posisi selonjor walau gak semaksimal NMAX, namun cukup berguna saat bosen dengan ergonomi riding sigap.

Walau bobot motor ini termasuk berat, namun urusan memundurkan motor terasa mudah karena posisi dek belakang desainnya slim, sehingga kaki tidak perlu agak keluar kesamping saat memundurkan, Elang suka bagian ini.

Mesin dan Handling

Saatnya kepoin gimana suara dan performa mesin skutik bermesin tunggal 350cc ini, bayangan big torque sudah melintas di benak saat Elang akan jajal motor ini. Skutik ini sudah menggunakan Keyless system untuk menghidupkan mesin, bedanya pengoperasiannya cukup dengan menekan tombol.

Saat pertama dinyalakan, suara putaran mesin terdengar agak kasar idlenya, dan ketika diajak mulai jalan sedikit Elang rasakan gejala gredek di CVT, suaranya itu mirip sabuk kevlar dikeplak, keplak..keplak..keplak… hahaha kurang lebih seperti itulah suaranya. Namun kalau sudah 4.000 rpm suara kasar tadi hilang dan menjadi halus.

Nah ternyata disinilah rasa nikmat itu mulai dirasa, ketika RPM sudah 4000 ke atas hingga 6000 rpm, sensasi jambakan big torque begitu nikmat dimain-mainkan sob. Tapi begitu kurangi kecepatan ketemu polisi tidur, suara mesin kasar seperti keplak..keplak..keplak itu kembali terdengar agak gredek, mungkin inilah salah satu khas suara mesin scooter Eropa, gak sehalus skutik Jepangers.

First Ride BMW C400X Indonesia

Lalu gimana kemampuan handlingnya? Bobot yang berat bukan masalah soal dipakai meliuk-liuk di tikungan, sepertinya BMW mendesain distribusi bobot skutik ini cukup balance depan belakang. Terbukti kemampuan handlingnya saat menikung baik tikungan cepat maupun putar balik cukup mudah, lagi-lagi feel Elang bandingkan hampir mirip dengan handling XMAX yang pernah Elang coba, nurut cuy.

Nah kurang lebih ini dulu sob sekilas impresi awal riding BMW C400X, nanti Elang akan review kupas tuntas fitur dan review big scooter ini dipakai riding agak jauhan. Sementara tonton dulu video first ride BMW C400X di channel Elang Jalanan, jangan lupa LIKE & SUBSCRIBE πŸ™‚

Baca juga artikel pilihan ElangJalanan.NET

  1. Masih belum dikatakan β€œkeren” jika bawa motornya masih seperti ini
  2. Catatan Perpanjang STNK 5 tahun dan Ganti Plat di SAMSAT Jakarta Timur
  3. Review Ban Corsa Platinum R99, memang ajib buat cornering
  4. Apresiasi untuk bengkel resmi yang buka hari Minggu
  5. Masih bingung dengan aki kering New Jupiter MX, awet bener..
  6. Cairan Anti Bocor di Ban Tubeless? Lebih baik enggak deh..
  7. Jawaban tentang kontra kenapa jari tidak boleh standby di rem depan
  8. Pilih-pilih Oli Buat Jupiter MX
  9. Mencoba belanja ban di PROBAN Motoparts, harganya lebih murah dari sebelah ternyata
  10. Biaya Service Fuel Injection Yamaha

2 Komentar

  1. E buset dibilang beat-nya kaum sultan….relatif banget itu mah sama aja kaya bilang kawak ninja 250 itu seperti vario-nya motor batangan πŸ˜€

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*