Assalamualaikum sobat biker, di penghujung tahun kemarin di Minggu pagi (31/12/17) akhirnya jadi juga agenda main offroad-an yang sudah lama diagendakan Mas Setyo dari YRA. Kalau diinget-inget hampir setengah tahun lalu saat ngobrol santai di Ancol, nah baru terealisasi begitu temen-temen YRA dapat jatah liburnya di akhir tahun ini. Apa aja sih keseruannya, yuk dilanjut.
Buat Elang pribadi ini pengalaman kedua bermain motor garuk tanah setelah yang perdana waktu jajal CRF150L di BSD beberapa waktu lalu. Pastinya ada beda dan ilmu baru yang didapat dari suhu safety riding Yamaha Riding Academy (YRA) Mas Setyo. Nah makanya biar ilmu gak keburu hilang wajib ditulis nih di blog, karena udah gak zaman nulis di diary 😀
Kalau waktu jajal Honda CRF150L di BSD kemarin kita dihadapkan dengan medan semi trabas menghadapi berbagai rintangan dengan slow speed kali ini Elang ketemu dengan trek model flat track yang lebih ke arah speeding. Walau kata Mas Setyo track seperti ini paling enak buat belajar basic offroad buat pemula, namun bagi Elang menyikapinya beda malah jadi lebih menantang untuk belajar ilmu baru yang gak didapat ditrack sebelumnya, apa itu?
Yap di trek model flat track ini dari model lintasannya terlihat mendukung untuk belajar speed cornering motocross dan belajar jumping, di trek yang berlokasi di Cikunir Bekasi ini setidaknya ada 3 gundukan buat jumping dan cukup banyak spot cornering yang mantap, salah satunya ada model tikungan tong setan kalau Elang boleh bilang. Dan dari info Mas Setyo dan bro Nico tiap sore khususnya weekend trek Cikunir ini ramai diisi balapan kompetisi motocross, campur aduk juga dengan rider yang sekedar latihan mengasah skill disini.
Oke langsung aja Elang cerita sedikit tentang 2 teknik yang Elang dapatkan dari Mas Setyo saat briefing di awal latihan. Yang pertama adalah soal teknik cornering di trek ini yang cenderung tipikalnya high speed cornering, posisi badan saat cornering adalah lean out atau berlawanan dengan arah tikungan. Jadi misal belok ke kanan badan agak dicondongkan ke kiri dengan setang kanan agak dicounter didorong ke kiri, jadi berlawanan bro. Itu masalah riding posture, nah teknik bukaan gasnya pun sedikit beda, biar mendapatkan efek ban belakang slide waktu cornering maka bukaan gas digantung atau kalau mau lebih agresif dibuka gede. Jujur teknik gantung gas yang model begini kemarin Elang belum mendapatkan feelnya alias belum pede cornering sambil slide, jadi masih buka tutup gas tiap tikungan, duh pengen balik lagi rasanya jajal ulang teknik yang satu ini.
Ohya untuk mempermudah belok tekniknya adalah tangki yang didorong paha kedalam, jadi kalau menikung ke kanan paha kiri menekan tangki ke dalam. Kedua tangan usahakan tetap terbuka untuk mempermudah kontrol setang. Kaki boleh turun untuk mendapatkan feel saat roda belakang mulai slide, tapi bukan bergelantungan kesamping namun lurus arahkan kedepan kakinya.
Yang kedua adalah teknik jumping atau melompat, kalau di BSD kemarin belum kesampaian main lompat-lompatan so di trek ini bisa puas-puasin melompat sebatas nyali ? Untuk tekniknya adalah jangan ragu, pas ketemu spot jump langsung buka gas. Ketika melayang jika posisi roda depan menukik bisa tekan rem belakang maka roda belakang akan turun, sebaliknya jika roda depan terlalu naik pindahkan bobot badan kedepan.
Nah semua teknik itu dilakukan tergantung mau turunnya seperti apa, idealnya ban belakang dan depan turun barengan, begitu turun ke tanah langsung gas agar motor terasa smooth mendaratnya gak terasa gedebuknya.
Nah kurang lebih 2 teknik itu yang bisa Elang share dari latihan bareng YRA kemarin. Impresi Elang diajak main garuk tanah gini, jujur ini yang paling menguras tenaga dibanding main di sirkuit aspal, baru ngitari 5 lap aja sudah langsung dehidrasi pengen break dulu ambil minum..wkwkwk Belum lagi kemarin itu Elang dkk lupa pemanasan dan perenggangan otot dulu, sangking excitenya langsung main hajar aja. Imbasnya besoknya badan dan otot pegal-pegal semua 2 hari gak kelar..wkwkwk
Ohya motor yang kita gunakan kemarin adalah motor special edition dari Yamaha TTR 125, menurut Om Setyo motor ini paling enak kalau buat belajar main garuk tanah offroad buat pemula. Tinggi seat heightnya cukup bersahabat bro gak beda jauh dengan tinggi jok motor-motor sport 150cc kebanyakan jadi kedua kaki bisa menapak sempurna untuk tinggi 165cm. Infonya Elang lupa ini motor edisi tahun berapa, antara 2010-an atau tahun dibawahnya. Secara performa karena sudah banyak part yang sudah harus diganti namun belum pernah diganti maka performanya hanya sekitar 70% Namun impresi dipake mainan offroad begini masih ngejambak dan suspensinya juga masih ok, cuma rem aja yang memang sudah minta ganti.
Oke bro sekian artikel sharing basic offroad Elang Jalanan bersama Yamaha Riding Academy, mudah-mudahan latihannya berlanjut ke level berikutnya yang lebih menantang.
Baca juga artikel pilihan ElangJalanan.NET
- Masih belum dikatakan “keren” jika bawa motornya masih seperti ini
- Catatan Perpanjang STNK 5 tahun dan Ganti Plat di SAMSAT Jakarta Timur
- Review Ban Corsa Platinum R99, memang ajib buat cornering
- Apresiasi untuk bengkel resmi yang buka hari Minggu
- Masih bingung dengan aki kering New Jupiter MX, awet bener..
- Cairan Anti Bocor di Ban Tubeless? Lebih baik enggak deh..
- Jawaban tentang kontra kenapa jari tidak boleh standby di rem depan
- New Honda BeAT Street eSP hadir, cocok nih buat anak muda yang ekspresif
- Mencoba belanja ban di PROBAN Motoparts, harganya lebih murah dari sebelah ternyata
- Pembenaran kebiasaan melipat kaca spion di motor fairing? Bisa jadi karena…
Yamaha TTR 125 vs KLX vs CRF gimana?
TTR 125 ini spek mesinnya SE kang