Beberapa skenario prosedur aman berkendara yang bisa dipraktikkan sehari-hari (defensive riding)

Safe Riding Habits

Halo Biker, kadang safety riding saja tidak cukup untuk bisa membuat kita terhindar dari sebuah kecelakaan di jalanan. Perlu tau juga bahwa safety riding hanyalah upaya-upaya pencegahan di awal (preventif) sebelum memulai berkendara ditambah skill yang mumpuni dalam berkendara motor.

Contohnya pakai helm karena kesadaran untuk mencegah resiko benturan kepala jika terjadi crash, pakai glove untuk melindungi jari-jari tangan dari gesekan aspal, pakai sepatu riding untuk melindungi kaki utamanya bagian engkel dari cedera kaki ketika crash. Kesemuanya itu adalah masuk dalam wilayah safety riding. Kemudian skill bagaimana teknik berkedara yang baik seperti teknik mengerem, teknik menikung, menjaga keseimbangan berkendara, dll juga masih dalam wilayah safety riding.

Ketika sobat mulai bergerak (turun ke jalan raya) tidak cukup hanya safety riding tadi yang dikedepankan, namun naik satu level lagi merubah prilaku menjadi defensive. Apa itu defensive riding? Adalah prilaku berkendara yang mengedepankan prilaku antisipasi agar terhindar dari masalah/kecelakaan, kaca spion sobat bersenggolan dengan kendaraan lain saja itu sudah termasuk kecelakaan karena sudah masuk zona masalah. Nah biar mudah sobat memahami praktik defensive riding seperti apa, Elang coba buat beberapa skenario manuver di jalan raya dengan prosedur-prosedur aman yang perlu dilakukan untuk antisipasinya.

Monggo pelan-pelan disimak skenarionya.

  • Ketika akan masuk ke jalan raya dari pinggir jalan.
    Urutan prosedurnya:
    – cek spion
    – nyalakan sein
    – cek spion kembali
    – menoleh sekilas (headcheck)
    – pastikan aman (clear)
    – masuk ke jalan (lakukan)
  • Ketika menemukan perempatan tanpa lampu merah hendak lurus, skenario kecepatan 40 km/jam
    Secara naluri jika sobat menemukan perempatan pastinya adalah mengurangi kecepatan, namun apakah langsung mengurangi kecepatan? Berikut adalah urutan prosedurnya:
    – cek spion
    – kurangi kecepatan (tutup gas dan lakukan pengereman)
    – cek spion
    – berhenti sejenak jika kondisi perempatan tidak memungkinkan untuk langsung melaju lurus
    – menoleh sekilas kearah kanan dan kiri persimpangan untuk memastikan benar-benar aman (clear)
    – lakukan
  • Ketika akan pindah lajur untuk mendahului kendaraan lain
    Urutan prosedurnya:
    – cek spion
    – nyalakan sein (kanan)
    – cek spion kembali
    – menoleh sekilas (headcheck)
    – pastikan aman kondisi di depan kendaraan
    – beri klakson
    – lakukan
  • Ketika bertemu pertigaan “T” hendak berbelok
    Urutan prosedurnya:
    – cek spion
    – kurangi kecepatan (tutup gas dan lakukan pengereman)
    – cek spion kembali
    – berhenti sejenak jika kondisi tidak memungkinkan untuk berbelok
    – menoleh sekilas kearah kanan dan kiri pertigaan, pastikan aman
    – lakukan
  • Ketika mengikuti kendaraan di depan dengan kecepatan sama
    Urutan prosedurnya:
    – pandangan jauh ke depan
    – jaga jarak aman 3 detik dengan kendaraan di depan
    – posisikan kendaraan kita selalu terlihat di spion pengendara di depan
  • Ketika akan berhenti ke pinggir jalan
    Urutan prosedurnya:
    – cek spion
    – kurangi kecepatan (tutup gas dan lakukan pengereman)
    – cek spion kembali
    – menoleh sekilas (headcheck)
    – pindah lajur ke kiri
    – berhenti

Monggo perhatikan, dari beberapa skenario manuver berkendara di jalan raya, cek kaca spion adalah prosedur yang pertama dilakukan sebelum melakukan prosedur lainnya. Dalam kaidah defensive riding, apapun manuvernya pastikan selalu cek kaca spion terlebih dahulu untuk antisipasi kondisi di belakang yang tak terlihat.

Last kita bisa mulai membiasakan berkendara secara defensive dengan pakem-pakem praktis sebagai berikut:

  • selalu gunakan pandangan jauh ke depan
  • jaga jarak aman 3 detik dengan kendaraan di depan
  • lebih sering melirik spion 10 detik sekali untuk antisipasi arus dari belakang
  • menoleh sekilas untuk antisipasi blind spot ketika bermanuver
  • patuhi rambu-rambu lalu lintas
  • sesuaikan kecepatan kendaraan dengan kecepatan sekitar, lambat belum tentu aman
  • selalu beri signal dan klakson ketika akan pindah lajur/mendahului
  • selalu sabar, berpikir keluarga menanti di rumah

Semoga bermanfaat 🙂

4 Komentar

  1. tulisan yang bagus dan menarik, well done bro! hal hal seperti ini sangat harus diajarkan / diinfokan kepada pengendara motor yang baru belajar. tapi sayang di indonesia karena memang hampir tidak ada lembaga training sepeda motor resmi, dan jarangnya penyuluhan keselamatan berkendara jadi yg mau belajar ya belajar sendiri aja.
    lalu, menurut sy, kebanyakan pengendara motor itu cuma diajarkan teknik “ngegas, ngerem & manuver” (spt sy dulu) sisanya mereka belajar sendiri tanpa & jarang membaca pedoman / petunjuk / teknik berkendara yang benar. himbauan akan keselamatan dijalan juga byk diabaikan, contoh; menyepelekan penggunaan helm, nyalip & belok sembarangan, ga jaga jarak, nyetir sambil main hp, ngerokok & rambu2 jalan juga kurang, contoh: speed limit.

    ane mau tambahin juga, menekankan safety riding bkn hanya soal teknik berkendara tapi juga si motornya itu sendiri soalnya byk juga motor yg membahayakan karena pakai part bkn standar, contoh: pake ban cacing, meningkatkan resiko kecelakaan demi gaya semata. kurang tegasnya polisi dlm melakukan tilang, padahal setau ane ini termasuk pelanggaran (sama seperti knalpot bodong) lalu juga kurangnya kesadaran mengecek kondisi motor sebelum berkendara ke jalan.

    semoga info yg baik seperti ini bisa tersebar & dibaca banyak orang. terima kasih.

  2. Apik mas… Harusnya sudah masuk kurikulum sekolah yang begini ini. Sayang, hal sepenting ini masih dianggap hanya retorika. Mungkin karena penduduk Indonesia banyak kali ya, jadi hilang 1-100 nyawa per hari di jalanan it’s no problem

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*