Budayakan “klik” tali helm, tak lebih dari tiga detik untuk keselamatan berkendara

tidak klik tali helm

Halo Biker, setiap harinya Elang wira-wiri di jalanan pinggir ibukota Jakarta, pemandangan yang satu ini cukup membuat berdehem sambil elus dada. Betapa masih banyaknya pengendara sepeda motor yang memakai helm tapi seperti tidak memakai helm. Sangking banyaknya dan menjadi pemandangan biasa, jika diambil angka-angka estimasi, dari 10 pemotor yang lalu lalang 6 pemotor lupa atau memang sengaja tidak mengklik tali helmnya, miris.

Entah apa yang ada di benak mereka, sampai bisa begitu nyaman dan telah menjadi kebiasaan memakai helm dengan budaya seperti itu. Boleh jadi mereka belum mendapatkan pemahaman tentang betapa bahayanya prilaku kebiasaan seperti itu, seolah kurang menyadari pentingnya bagian kepala untuk mendapatkan perlindungan maksimal dikala berkendara. Hampir di semua kalangan usia Elang perhatikan kesadaran untuk memakai helm dengan benar masih sangat minim, anak-anak remaja, orang dewasa, hingga kakek-kakek juga menjadi pemandangan sehari-hari.

klik tali helm

Coba berpikir sejenak, kalau pakai helm hanya asal pakai tidak diklik, ketika anda terjatuh, gimana nasib kepala setelah helm terlepas? Elang gak bisa membayangkan betapa ngerinya efek sistemik kecelakaan fatal hanya gara-gara helm terlepas.

Walau belum observasi dan interview secara langsung ke mereka, mungkin inilah beberapa alasan yang menjadi sanggahan bagi mereka jika ditanya kenapa tidak klik tali helmnya. Tali helm sudah rusaklah, karena lupa, alasan buru-buru, biar cepat dan praktis, dan beberapa alasan lain. Alasan-alasan seperti ini cukup klasik, berarti ada yang salah di pola pikir selama ini.

klik tali helm

Memang belajar motor hampir rata-rata semuanya dulu adalah otodidak, beda dengan belajar mobil yang ada tempat sekolah kursus mobil yang setidaknya mendapat sedikit materi keselamatan mengemudi. Nah kalau motor? Sama sekali 0 tidak pernah mendapatkan materi tentang pakem-pakem keselamatan berkendara, terjadi kekosongan informasi hampir bagi setiap pengendara tentang pemahaman-pemahaman keselamatan berkendara. Maka wajar sejak dari awal bisa menggunakan sepeda motor, muncul berbagai asumsi pribadi, bahwa apa yang dianggap nyaman dan telah menjadi kebiasaan selama ini sudah benar adanya, padahal belum tentu demikian. Disini Elang coba mengisi kekosongan informasi tersebut, bahwa hal-hal sekecil apapun seperti berkendara sepeda motor contohnya, semua ada ilmunya tidak asal lakoni.

Seperti dalam konteks tulisan ini, sebelum mulai berkendara sepeda motor harus lakukan langkah-langkah safety (pencegahan) di awal, kenakan safety gear yang cukup, salah satunya adalah helm. Pakai helmpun tidak asal nempel di kepala, tapi pastikan sudah ‘klik’ tali pengikatnya. Sayangilah aset termahal yang ada di dalam kepala kita, lindungi dengan helm yang baik dan juga cara penggunaannya tepat. Yuk tanamkan mindset yang benar, pakai helm karena kebutuhan akan keselamatan, bukan karena takut polisi.

2 Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*