Mencoba impresi Riding Yamaha Xabre 150, feel ergonominya lebih mirip Supermoto

Review Yamaha Xabre

Halo Biker, ada kesempatan menjajal Yamaha Xabre bersama lek Ari Elang coba ajak jalan-jalan si Xabre keliling komplek perumahan Citra Indah Cileungsi untuk bisa merasakan impresi berkendara dari motor terbaru Yamaha ini. Gimana kesan-kesannya setelah melibas 2 putaran yang total tripnya sepanjang 5km?

Review Yamaha Xabre

Pertama kita bahas dulu sisi ergonomi mengendarai motor ini, dengan tinggi 164cm posisi kaki-kaki belum bisa menapak sempurna agak jinjit sedikit. Posisi footstep agak ke belakang layaknya motor sport dikombinasi dengan setang baplang yang lebar membuat riding posisi pengendara lebih condong maju ke depan namun tetap tegak. Kalau boleh dibilang riding posisinya mirip-mirip mengendarai Supermoto, beda banget dengan ergonomi New Vixion, dengan Byson pun sedikit berbeda rasanya, makanya pertama mengendarai Xabre perlu sedikit adaptasi.

Review Yamaha Xabre

Setelah ergonomi di dapat lanjut putar kunci kotak untuk menyalakan mesin. Cara menghidupkan starter motor ini agak berbeda model geser. Geser ke bawah untuk menyalakan mesin, geser ke atas untuk engine cut off. Mencoba mendengarkan raungan suara mesin, terdengar sama plek dengan suara R15, wajar knalpot yang dipakai Xabre juga common part dengan punya R15.

yamaha xabre 150

Okey coba mulai pindah ke gigi 1, proses pindah gigi masuk kategori smooth, coba geber tarikan akselerasi torsi si Xabre ini bisa dikatakan gak beda jauh ama NVL. Shifting ke gigi-gigi lebih tinggi terasa smooth, begitu juga ketika mencoba pindah ke Netral terasa mudah. Wislah kalau performa mesin gak usah punya ekspetasi tinggi-tinggi, feelnya sama persis dengan performa NVL/NVA/R15, gak ada yang move on dari sektor ini. Xabre hanya menawarkan value riding posturenya yang berbeda + suspensi USD.

yamaha xabre 150

Nah gimana impresi suspensi USD ketika mencoba melewati polisi tidur dan jalanan tidak rata? Feel suspensi USD si Xabre masuk kategori lembut, karakternya kalau digambarkan seperti ini; ketika melewati lubang, tabung bawah turunnya lebih cepat ketimbang kembali naiknya. Dengan karakter USD yang khas ini, Elang sempat coba melakukan sedikit cornering melewati putaran perumahan yang menggunakan paving block, terasa oke-oke aja gak ada gejala limbung. Suspensi belakang feel Elang rasakan sedikit lebih keras dari suspensi depan, karakternya masih sama dengan punya NVL/R15. Kesimpulannya untuk suspensi USD Xabre, nampaknya ini diproduksi khusus untuk sport 150cc, jadi karakternya jauh berbeda dengan USD hasil limbah moge misalnya yang cenderung berkarakter keras.

Review Yamaha Xabre

Untuk sektor pengereman, Elang mencoba beberapa kali melakukan hard braking dan hasilnya tetap pakem khas Yamaha, namun sangking pakemnya ban belakang gampang selip ketika dilakukan hard braking di bagian belakang.

yamaha xabre 150

Selama riding kurang lebih 5km ini ada sesuatu yang janggal dan jujur Elang merasa butuh penyesuaian lagi. Itu loh posisi tombol klakson yang berpindah ke atas, hm..gak Yamaha banget. Beberapa kali Elang kesulitan ketika akan klakson kendaraan lain, letak masalahnya bukan hanya letaknya yang di atas tombol sein, tapi karena posisinya yang agak ke dalam dengan ukuran tombol kecil pula. Untuk melakukan klakson jari jempol dipaksa untuk meregang memanjang untuk bisa meraih tombol klakson. Menurut Elang ini sisi minus dari Xabre yang mempengaruhi riding quality, asli gak nyaman, bisa jadi butuh seminggu untuk membiasakan pengoperasian tombol klakson yang telah berpindah ini.

Review Yamaha Xabre

Di artikel terpisah nanti Elang akan share video riding bersama Yamaha Xabre ini. Kesimpulan yang bisa Elang ambil dari impresi riding ini adalah Xabre hanya menawarkan riding posture yang sama sekali berbeda dengan naked sport Yamaha lainnya, duduk di atas joknya sembar melihat console dashboard ada sedikit aura big-bikenya. Untuk sektor performa mesin gak usah berharap lebih, masih podo wae dengan karakter mesin NVA/R15, jadi motor ini cocoknya lebih buat gaya, gymkhana paling pas.

Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*