Panasnya Jakarta, memaksa aktivitas riding ngantor butuh transit

image

Halo Biker, sobat sekalian kali ini Elang mo mengulas tentang gambaran rutinitas aktivitas riding setiap pagi dari rumah ke kantor. Memang diakui makin kesini Jakarta semakin padat kendaraan, semakin macet dan berbanding lurus pula dengan semakin panasnya hawa di jalanan walau jam baru menunjukkan pukul 7.30 pagi. Yup inilah kondisi jalanan ibukota sekarang, panas, macet dan tetap semrawut mayoritas pemakai jalannya.

Bagi Elang pribadi, berjibaku dengan macetnya Jakarta beserta kesemrawutannya di jam-jam peak pagi dan sore hari sudah menjadi menu santapan sehari-hari, sama kondisinya dengan kebanyakan mas bro pembaca blog ini semuanya 🙂 Kemacetan okelah Elang sudah terbiasa tapi bukan berarti sudah nyaman loh, ya mungkin karena dipaksa dengan kondisi environment lalu lintas seperti ini ya dibuat nyaman saja, mosok ya harus stress. Tapi ada satu hal yang bikin Elang kurang nyaman dalam menghadapi kemacetan, yakni suhu panas dikala harus berhenti di terik matahari.

mx strada

Kurang nyamannya bukan terhadap suhu panasnya mas bro, melainkan efeknya yang secara otomatis bakalan bikin tubuh mengucur keringat yang deras membasahi badan. Seandainya hanya aktivitas riding biasa ke suatu tempat dimana gak perlu berinteraksi dengan teman-teman atau relasi sih gak masalah (misal ke pasar, mall) tapi akan berbeda tingkat kenyamanannya jika harus menghadapi rutinitas ngantor bertemu dengan teman, bos maupun klien dengan kondisi badan sudah basah kuyup oleh keringat. Ini ini satu hal yang selama ini menjadi concern bagi Elang bagaimana mensetting gaya riding dan management riding untuk meminimalkan efek keluar keringat yang berlebihan.

Start dari rumah biasanya Elang sudah lengkap menggunakan pelindung dada di bagian dalam jaket untuk pelindung angin. Memakai pelindung dada memang dianjurkan untuk para biker, tapi konsekuensinya hawa panas akan mudah dirasakan apalagi di saat melewati kemacetan. So riding 36km saban hari rute Cikeas – Kuningan Elang mengakalinya dengan cabut dulu pelindung dada sebelum memasuki zona merah kemacetan di Pancoran. Yup SPBU Shell Cawang adalah tempat favorit Elang untuk transit sebentar.  Sediakan waktu kurang lebih 3 menit untuk membuka pelindung dada, sekalian minum air putih dulu untuk mengobati dahaga.
image

Dengan istirahat transit sebentar seperti ini, alhamdulillah melewati area kemacetan mulai dari Pancoran hingga sampai di Kuningan tidak perlu menderita lagi karena badan sudah fresh lagi dan angine semriwing. Tapi tetap baju bagian dalam (kaos) sudah basah kuyup duluan mas bro, untuk mensiasati ini sesampainya di kantor Elang membawa baju pengganti untuk bagian dalam (singlet). So dengan begini tunai sudah aktivitas riding ke kantor yang nyaman dan fresh. Mungkin mas bro punya pengalaman atau trik sendiri mensiasati riding jarak jauh ngantor supaya gak mandi keringat 😀 Monggo dishare kalau ada.

3 Komentar

  1. berat juga riding di ibukota ya om……..sy aja denpasar – kuta sdh stress…menghadapi kemacetan…..apalagi tinggal di ibukota hehehheheh

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*