Para ATPM berbondong-bondong mengeluarkan sport 250cc, tapi..

Bro Rial dengan P220
Bro Rial dengan P220

Halo Biker, sobat sekalian seminggu ini di ranah blogsphere dan pemberitaan roda dua tanah air lagi pada hot membahas kehadiran Ninja 250 RR Mono. Yup seperti biasa Kawasaki kembali menggedor pasar segmen sport dengan produk yang hampir relatif memenuhi ekspetasi biker. Hampir banyak pihak yang puas dengan penampilan maupun spesifikasi performance motorsport pengganti Ninja 2 tak ini. Walau untuk harga masih belum dapat informasi official (CMIIW) ada yang mengatakan 39,9 jeti, ada yang bilang di orde 40 koma sekian jeti, tapi tetaplah Ninja RR Mono ini benar-benar memiliki daya tarik sebagian besar biker untuk meminangnya.

Diluar berita yang lagi hot membahas si Mono, seperti informasi bocoran-bocoran timeline motor sport lain yang akan hadir di 2014 ini diantaranya R15, R25, maybe New Tiger, Yamaha Naked 250cc, etc ada yang mengganjal bagi Elang menganalisa gerak ATPM merilis produk-produk sport untuk biker di tanah air. Ada satu pertanyaan yang mengusik dan mungkin menggambarkan salah satu keinginan seorang biker pecinta road adventure. Kenapa ATPM pada berbondong-bondong riuh ingin menghadirkan motor sport 250cc baik itu versi fairing maupun naked, tapi ada satu segmen yang tak satupun ATPM maupun menggarap. Segmen apa itu? Yakni motor sport aliran Motard alias dual purpose untuk kebutuhan road adventure (bukan offroad ya). Singkatnya motor sport yang diciptakan memang peruntukannya untuk real touring.

Bro Andri adventure Kalimantan bersama TVS Apache
Bro Andri adventure Kalimantan bersama TVS Apache

Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya, pesona keindahan alam yang terbentang luas dari ujung Sabang hingga Papua menawarkan potensi hobi bagi warga negaranya untuk melakukan perjalanan adventure dari satu tempat ke tempat lain menggunakan sepeda motor. Elang adalah salah satu biker yang terpesona dan ingin sekali merouting banyak tempat di tanah air ini sejak  pengalaman perdana touring Jakarta – Medan melintasi jalur lintas Sumatera. Dari hamparan keindahan Bukit Barisan dan luasnya mata memandang di lintas Sumatera, wawasan Elang jadi terbuka lebar akan keindahan Indonesia. So diluar sana pasti masih banyak penduduk khususnya biker yang memiliki wawasan sama dengan  Elang.

Mas Didik dengan Pulsar 200
Mas Didik dengan Pulsar 200

Dari pengalaman itulah sejak lama Elang berpikir membayangkan “enak kali ya kalau next touring kesini menggunakan motor sport model touring”. Memang untuk motor model motard ini sudah ada di pasar tapi sayang masih segmen moge, mungkin mas bro sudah mengenal Kawasaki Versys atau yang lebih mahal juga ada BMW R 1200 GS. Tapi untuk opini Elang menyalurkan hobi adventure dengan motor-motor Moge rasanya berlebihan. Sedangkan esensi dari kegiatan road adventure yang mau diambil itu untuk lebih ingin mengenal berbagai budaya, silaturahim, pengalaman bathin dan tantangan perjalanan untuk mengenal kebesaran Tuhan yang telah menciptakan Indonesia seindah ini. So hanya untuk road adventure di jalanan seluruh Indonesia mesin 250cc sudah lebih dari cukup, karena gak mungkin juga touring lari di atas 150kpj, gak akan nikmat.

Kawasaki Versys 650
Kawasaki Versys 650

Disini Elang punya pengharapan besar kepada ATPM-ATPM besar seperti Kawasaki, Honda maupun Yamaha mau melirik segmen ini. Rakyat Indonesia hampir 200 juta lebih, sekian persennya punya hobi melakukan perjalanan adventure antar kota antar provinsi loh (AKAP) ya mbok mau menghadirkan 1 line upnya untuk motor sport aliran motard. Kawasaki bisa bikin Versys versi 250cc, Honda bisa bikin versi kecil dari CB500X cukup 250cc, Yamaha juga demikian bisa bikin versi kecil Super Tenere (mungkin gak ya) dengan cc 250. Nampaknya 2 pabrikan yang disebut pertama yang paling mungkin untuk masuk ke segmen ini karena sudah punya basis 650cc/500cc 2 silinder yang lebih mudah untuk RnD ke versi kecil 250cc.

Honda CB500X
Honda CB500X

Harapan ini mudah-mudahan didengar ATPM bahwa ceruk pasar segmen motard ini ada dan akan tumbuh. Potensi segmen ini sangat didukung dengan geografi Indonesia yang menggoda siapapun untuk menjelajahi negeri khatulistiwa dengan sepeda motor. Rekan blogger seperti Mas Andri Berlianto dan Rial Hamzah adalah salah satu contoh biker yang kental dengan aktivitas hobi melakukan road adventure. Sayang karena disini belum ada motorsport 250cc aliran motard tadi, sementara temen-temen memakai motor apa adanya (baca: TVS Apache & Pulsar 220cc). Beruntung Bro Rial sudah bisa naik kelas ke Versys 650. Berharap New Tiger atau next Scorpio bisa memenuhi ekspetasi biker yang satu ini. Bagaimana pendapat sobat sekalian tentang harus ada segmen baru aliran motard di 250cc? Monggo komentarnya.

MX Strada umurmu tergantung lahirnya motard 250cc..
MX Strada umurmu tergantung lahirnya motard 250cc..
TVS Apache RTR
TVS Apache RTR
Suzuki Inazuma
Suzuki Inazuma
TVS Apache RTR
TVS Apache RTR

10 Komentar

  1. Saya rasa para produsen motor sudah melakukan riset market terhadap sekian jumlah responden tentang sepeda motor seperti apa (peruntukannya), bagaimana modelnya + dimensinya dan apa yg mereka harapkan tapi belum mereka dapatkan dari semua jenis sepeda motor yg sudah beredar. Hasil riset tersebut akan jd dasar pertimbangan para produsen dalam menentukan model dan jenis sepedamotor yg akan mereka produksi. Kembali ke topik utama tentang jenis touring bike yg bisa dikatakan tidak sedikit pecintanya namun tentunya dari kacamata industri yg selalu berhitung soal trend market, besaran investasi, daya saing, potensi laba dan juga rugi maka terlihat mereka sangat hati2 bahkan terkesan tidak berani melakukan terobosan. Mereka cenderung fokus menggarap trend pasar yg sedang berkembang. Kecuali Yamaha dan kawasaki yg bisa di bilang berani dalam melakukan terobosan. Misal ketika yamaha mendobrak market yg saat itu subur dgn model moped dan sport dgn meluncurkan skutik mio. Yamaha berhasil menciptakan trend baru/gaya baru dlm berkendara. Sementara kawasaki mendobrak pasar dgn ninja 250 yg sangat segmented dan sukses sebagai pionir di kelasnya. Semua itu pasti bukan tanpa sengaja. Mereka pasti sudah melakukan riset dan kalkulasi matang. Semoga unek-unek kita ini diperhatikan oleh mereka dan mereka sudi melakukan riset market untuk mengukur minat pasar akan model touring bike. Dan semoga hasil riset market tersebut positif sehingga para produsen punya alasan ekonomis untuk berinvestasi dan mengembangkan model touring bike. Dan akhirnya keinginan kita untuk bisa menjelajah negri dgn sepeda motor yg handal dan mumpuni bisa terwujud. Amin ya robbal al amin. Salam untuk sesama umat.

  2. mungkin motor dual purpose prospeknya kurang bagus. selera kebanyakan orang lebih ke sport dan naked sport. tengok saja yamaha scorpio yang karakternya dual purpose penjualannya memprihatinkan jika dibanding byson apalagi vixion.

  3. kalau segmen motor Enduro, motard, dan sebangsanya… kurang begitu menggiurkan saat ini, ya mungkin sekedar pelengkap saja (mungkin Kawasaki mau melengkapinya, motor classic aja mau d tembak juga)

  4. IMHO bkn cm dual purpose bang,tp model2 american cruiser juga hoho minimal balikin lah si phantom biar dirakit lg ditanah air
    Anyway nice thread bang

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*