Tindakan apa yang dilakukan setelah terjadi crash bermotor?

Jupiter MX Crash

Salam sejuta umat, kali ini coba mengulas sedikit pengalaman saat mengalami kecelakaan atau crash dalam berkendara sepeda motor. Sebelumnya bagi EYD yang namanya jatuh dari motor atau mungkin nabrak bisa dikatakan sering sudah tidak bisa dihitung jari lagi jumlahnya sejak mulai bermotor tahun 2003. 2 tahun terakhir saja sejak menggunakan MX Strada boleh dikatakan sudah mulai jarang intensitasnya. Mungkin kapok, bosen atau tingkat konsentrasi EYD meningkat lebih baik, entahlah.

Saat kita mengalami suatu kecelakaan umumnya kita panik, shock, bingung apa yang harus dilakukan karena semua terjadi secara cepat tanpa terkendali. Tapi setelah membaca artikel ini mudah-mudahan bro sekalian bisa secara cepat dan reflek apa yang harus dilakukan untuk tindakan pertama 😀

OK kita bahas dulu untuk case mengalami kecelakaan tunggal entah itu crash, kepleset atau tergelincir di jalan raya. Coba secara reflek jika kuat untuk bangun langsung menghindar dari area tengah jalan, biarkan motor berada di TKP, yang penting kitanya menghindar dulu ke pinggir jalan yang aman. Khawatirnya ada kendaraan lain dari belakang atau lawan arah yang menyambar. Selanjutnya jika dirasa aman, bisa merecovery motor yang terjatuh untuk dipinggirkan dulu dari tengah jalan. Biasanya sih warga sekitar akan langsung mengerumuni datang membantu menolong mengangkat motor dan melihat kondisi ridernya. Namun tak kalah penting setelah memindahkan motor ke pinggir jalan coba pastikan dompet atau alat-alat komunikasi tidak tercecer di jalan. Kebanyakan saat crash entah itu dompet atau gadget pada buyar ke jalanan, karena itu segera amankan dari tangan-tangan jahil 😀

First Aid

Selanjutnya periksa kondisi fisik, apakah ada luka-luka yang mengenai badan entah itu sekedar lecet atau luka serius yang perlu segera mendapat penanganan cepat. Karena itu EYD selalu terbiasa membawa obat merah atau betadine di tas ransel untuk jaga-jaga sewaktu crash bisa dilakukan pertolongan pengobatan pertama untuk menseterilkan luka dari kuman. Jika dirasa mampu berjalan baiknya duduk sebentar di perumahan warga untuk meluruskan kaki-kaki, usahakan badan dibuat relax jangan tegang.

Kalau badan dirasa tidak ada yang serius dan sudah mampu bangkit, baru selanjutnya cek kondisi motor apakah bisa dinyalakan kembali. Dalam kondisi gigi netral coba nyalakan motor dengan menggunakan starter, biasanya motor sehabis jatuh agak susah distarter karena aliran bensin ke karburator kosong, karena itu cobalah starter berulang-ulang menggunakan elektrik starter. Setelah motor bisa menyala cek kondisi motor secara seksama, apakah ada yang rusak atau berubah bentuk. Biasanya sih pijakan footstep jadi bengkok atau spion pecah, jika memang ada cukup waktu bisa mampir ke bengkel terdekat untuk minta dibereskan.

Yang tidak kalah pentingnya selain check up di atas, sesampainya dirumah coba minta tukang urut di lingkungan sekitar untuk mengurut seluruh badan. Karena bisa jadi luka luar tidak signifikan terlihat, tapi ternyata luka dalam (memar) baru terasa beberapa hari kemudian. Karena itu untuk mencegah rasa sakit di kemudian hari yang berkelanjutan, disarankan segera diurut sesampainya di rumah.

Case kedua jika kita mengalami kecelakaan bertabrakan dengan pengendara lain entah itu motor dengan motor, motor dengan mobil, etc. Langkah reflek mengamankan diri dari area jalan tetap diprioritaskan, seperti pengalaman EYD saat dulu terjatuh entah kenapa otomatis reflek bangkit dan segera lompat ke pinggir jalan 😀 Jika dirasa sudah aman dan umumnya saat kejadian semua kendaraan akan berhenti, pastikan tadi dompet yang tercecer (kalau memang lepas dari kantong) diamankan terlebih dahulu, baru kemudian kendaraan kita singkirkan ke pinggir jalan. Setelah itu baru cek kondisi pengendara yang tertabrak atau menabrak untuk melihat kondisinya seperti apa.

Memang tak dipungkiri di banyak kejadian tabrakan 2 pengendara, selalu mengedepankan emosi merasa paling benar dan tidak mau disalahkan. Prinsip EYD jika ada api kita harus menjadi air, artinya kembali tanyakan ke hati nurani jika kecelakaan memang disebabkan kecerobohan dan kelalaian kita, monggo kita harus berani mengakui kesalahan dan meminta maaf. Permintaan maaf bisa ditranslasikan dengan itikad baik untuk mengganti kerusakan kendaraan atau jika ada luka serius yang membutuhkan pengobatan, harus ikhlas memberikan alokasi waktu atau biaya untuk membantu biaya pengobatannya. Berat memang, tapi itulah resiko yang harus ditanggung jika kita berkendara secara kurang hati-hati dan cenderung ceroboh. Lalu bagaimana jika kita yakin kita tidak bersalah karena si anu memang yang menabrak tapi kok malah dianya yang mencak-mencak. Seperti biasa tetap tenang jangan kepancing emosi, biarkan atau beri waktu lawan bicara menyampaikan semua unek-unek amarahnya, kita yang dimaki-maki cukup menonton saja dengan tersenyum dalam hati. Saat amarahnya mulai reda monggo diajak duduk dulu sembari dikasih air minum. Setelah nyess adem, baru deh keluarkan senjata pamungkas menjelaskan balik kronologi kecelakaan. Butuh keterampilan khusus memang untuk bisa memberi pengertian ke orang lain, tapi yakinlah jika kita memang di posisi benar, mas bro tidak sendiri, ada Allah yang membantu segala urusan kita lewat tutur kata yang halus nan lembut mengena ke hati lawan bicara kita.

Ups..artikelnya kepanjangan, intisari dari artikel ini adalah jika terjadi kecelakaan baik itu tunggal maupun dengan pengendara lain, prioritaskan dulu keselamatan jiwa pasca crash, lalu singkirkan kendaraan dari tengah jalan agar tidak mengganggu pengendara lain, pastikan dompet yang berisi surat-surat berharga aman tidak tercecer. Jika kecelakaan melibatkan pengendara lain, lebih baik diselesaikan secara kekeluargaan dengan penyampaian kronogis kecelakaan dengan lembut dan santun. Silahkan bro sis sekalian jika mo nambahin tindakan apa yang paling diprioritaskan saat setelah jatuh dari motor.

7 Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*