Apa saja yang ‘puas’ dari NJMX setelah 50.000km?

Well sebenarnya sudah dari beberapa waktu lalu EYD ingin share beberapa point yang boleh dibilang cukup ‘memuaskan’ bagi EYD pribadi mengendarai MX Strada setelah berjalan hampir memasuki 2 tahun dengan pencapaian kilometer sudah 50.000km lebih. Sebelumnya EYD pernah nyemplak old Jupiter MX hingga kilometer 66.000an tapi dicapai dalam 4 tahun, namun di NJMX ini ada beberapa hal yang boleh dibilang memuaskan bagi EYD ketimbang jaman old MX dulu, coba kita kupas satu per satu.

Dari yang ringan dulu dari kabel speedometer, EYD cukup puas dengan kekuatannya, sudah melewati 50.000km kabel belum putus-putus. Hal ini semakin terbukti setelah EYD iseng melakukan test akurasi speedometer ulang. Ternyata akurasinya masih sama seperti baru dulu dimana penunjukkan topspeed 110km/jam di Speedometer, di GPS Android menunjukkan angka fantastis 107kpj, wow beda tifis (cekidot di foto). Jika ingat-ingat punya old MX dulu di 30.000km kabel speedometer sudah putus dan harus diganti 😀

Yang kedua adalah rantai gear set, komponen yang satu ini termasuk yang EYD acungin jempol untuk NJMX. Ini rantai jarang dan gak pernah berisik, baru setelah melewati 50.000km kesini saja mulai ada indikasi suara-suara berisik, menurut EYD wajar lah wong angka pengatur ketegangan rantai sudah mentok habis di 12.5 alias harus diganti, cekidot fotonya 😀 Tapi untuk mata-mata gear belakang EYD lihat masih layak tidak terlihat tajam meruncing, tapi tetep kudu diganti.

Yang berikutnya adalah body secara keseluruhan, mungkin sudah menjadi bawaan dari bayi rata-rata produk YIMM minim getaran. MX Strada yang saban harinya kerja berat menghantarkan EYD bolak-balik Jakarta Cibinong -/+ 100km PP, sampai sekarang belum ada gejala body getar. Biasanya wilayah sensitif kalau di motor bebek adalah di batok headlamp depan dan buritan belakang. Dalam catatan MX Strada, baru sekali crash namun dasar rezeki motor, jatuhnya MX Strada tidak langsung mencium aspal, malah EYD yang nalangin tuh MX sehingga gak jadi cium aspal 😀 (EYD ketiban ceritanya) So sejauh ini tidak ada masalah di body dan segitiga MX Strada, lah wong jatuhnya kayak jatuh di matras 😀

Yang berikutnya dalam hal mesin, sejauh ini kanvas kopling masih dirasakan layak untuk dipakai, barometernya EYD sering riding minggu pagi ke daerah-daerah tanjakan, terlihat belum ada gejala loss akselerasi. Hal ini selaras dengan top speed MX Strada yang dari dulu sampai sekarang EYD rasakan belum ada perubahan. Sebagai catatan MX Strada sudah dibekali box Givi sejak 2 minggu motor turun dari dealer. Dengan kombinasi top box Givi E33 dan ban gambot 110/70-17 belakang dan 80/90-17 depan MX Strada masih sanggup lari 110kpj. Seandainya kondisi motor EYD kondisikan standar seperti NJMX lain tanpa box dan ukuran ban standar, pastilah topspeed bisa menyentuh 120kpj. Untuk hal ini EYD termasuk puas, karena yang dipentingkan untuk motor harian yang tangguh hanya akselerasi stop and go saja, kecepatan 100kpj cukuplah, bahkan untuk long touring > 200km kecepatan 110kpj hampir jarang EYD pakai.

Yang berikutnya mungkin masih berhubungan dengan chasis dan mesin, EYD cukup puas dengan kenyamaan dan kestabilan mengendarai MX di kecepatan tinggi 100kpj. Tidak ada gejala goyang motor digeber sekencang itu. Rasanya kok seperti kayak masih baru ya kalau ngomongin masalah kenyamanan dan kerigidan body MX ini di kecepatan tinggi, gak ada yang berubah. Lalu untuk kualitas cat juga EYD lihat masih kinclong, jika dijejerkan dengan motor-motor baru keluaran 2012 EYD lihat masih sama kualitas catnya, apalagi jika EYD lihat di tempat penyucian motor (steam) saat motor sudah bersih kinclongnya masih gak kalah ama motor-motor keluaran baru (khususnya sesama MX Hijau).

Bearing roda (laher) di MX Strada juga termasuk komponen yang awet,  padahal ini termasuk komponen fast moving. Tapi sampai sejauh ini belum pernah diganti dan belum ada indikasi oblak dan berisik baik bearing roda depan maupun belakang. Padahal 90% pemakaian MX Strada adalah berboncengan. Dari sekian point yang EYD sebutkan tadi muncul satu kesimpulan awal, apakah memang part yang dijejali ke NJMX sekarang memang good quality, atau apakah gaya riding EYD yang semakin baik  dan bisa menyatu dengan motornya 😀

Konsumsi BBM setelah beranjak 50.000km belum ada tanda-tanda keborosan, minggu kemarin sempat melakukan test ulang menggunakan Pertamax sekalian jadwal minum Yamalube Carbon Cleaner, ternyata masih sanggup  meraih angka 44km per liter. Angka ini berarti masih relatif sama dengan pengukuran EYD 3 bulan lalu seperti yang pernah EYD posting disini, saat kilometer MX masih 42.000km-an. Ternyata dengan kombinasi ban gambot sejak Maret lalu, konsumsi BBMnya berpengaruh signifikan selih 5km per liter, EYD pernah share test uji konsumsi saat belum memakai ban gambot seperti EYD posting disini dimana MX Strada masih mampu meraih angka 49km per liternya. Untuk kubikasi mesin 135cc yang masih karbu, EYD nilai NJMX termasuk motor yang irit dengan mampu meraih angka konsumsi BBM 44km setiap liternya.

Last sementara ini dulu yang bisa EYD share, berbicara kelebihan pasti ada sisi kekurangan dan ketidak puasan. Mengenai kekurangannya EYD akan coba bahas di artikel tersendiri nanti. Monggo dikomentari dan semoga bermanfaat.

30 Komentar

  1. om sy punya NJMX 2011 warna merah maroon…sampai saat ini stang depan msh aja kayak oblak,pdhl nih motor gak pernah jatuh. sdh males di bw ke bengkel resmi dibilang gpp….emang sih masih bisa lepas setang dalam kondisi berjalan…..ada solusi gak om…??

    • hampir sama dengan yang EYD rasakan awal-awal, apakah sudah minta dikencengin komstirnya, punya EYD sekarang posisinya dikencengi jadi agak berat tapi tetap antep

      • klo untuk setang komstir normal, coba cek standarin dua, jok belakang dudukin.lurusin setang klo setang mau nya ke arah kanan trs itu komstir normal, klo lurus terus kayanya komstir kekencengan. klo motor bekas jatuh cek segitiga pegang tabung shock depan dua2nya di gerak2in klo gejala oblak biasanya maju mundur2 tuh pas digoyangin.klo laher roda gampang klo rem depan serasa glodak itu laher yg dah aus

  2. busyet,MXku aja 6tahun baru 67000KM.Bener2 sadis

    kalau soal kabel speedometer,MXku blum pernah ganti bro,ya mungkin nasibnya berbeda.hehe

  3. mas kalo untuk air radiatornya NJMX itu , diganti kalo uda batas minim ataw sesuaian dengan kilometernya ,, meang berpa kilometer kalo mw ganti tu air radiator .. ????

    • kalau pemakaian tidak terlalu ekstrem (suhu panasnya) mestinya air radiator tidak akan berkurang signifikan, pemakaian normal disarankan diganti setiap 9.000-10.000km

  4. 44-49km/liter?? NJMX ane kok 50-55km/liter? Hehe 😀 NJMXku masih standar semua loh, aku juga pernah ngetestnya pake premium dan pertamax tapi tetep hasilnya diatas 50km/liter, weh weh weh

  5. om EYD NJMX ane baru ganti gear 1 set. ud km 32.000 km. Memang gear belakang ga keliatan tajam. Tp kondisi rantai udh rada melar dengan tibul suara kricik2.. Stelan rantai baru 11 pas. Berhubung tangan udh gatel.. Jadi ganti sendiri aja deh hehe

  6. om…njmx ane wktu ngangkat speed 120 an tunggang sndiri sih….t2 spdah agak goyang knapa yaa…apa emang gitu atau ada yg kendor om…. minta tips nya dong hihihi…kalo buat bonceng sich mantaff …anteng bangeet … 😀
    … salam mxers…

  7. Njmx sy setahun kira2 12rb km, wah klo udah naek mx pasti ga akan mau naek bebek laen deh heheh , motor keren emang pasti banyak dipuji.. 😀 kemaren pas banjir2an januari mx udah kerendem ampe semeter lebih eh masih jalan n gak mati,bahkan olinya ga kemasukan aer ama sekali

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*