Impresi Riding Sekilas Suzuki Inazuma 250cc

Sabtu kemarin bertepatan dengan kunjungan ke arena Jakarta Motorcycle Show, EYD coba menyambangi arena test ride diluar JHCC yang digelar oleh beberapa Dealer seperti Yamaha, Suzuki dan KTM. Tadinya keblinger juga pengen nyobain KTM Duke 200, tapi panitia dealer tidak menyediakan helm untuk standar keamanan, EYD pun urung niat.

Walau lokasi test ride cukup sempit dan pendek yang gak mungkin merasakan sensasi mesin 2 silinder ini secara maksimal, tapi ora opo-opo pengen merasakan saja impresi duduk di jok motor yang memiliki panjang 2.145 mm dan berat hampir 182kg. Setelah sukses mendarat di jok, pegang stang, wah nyaman bener ergonomi posisi duduknya. Langsung kebayang pasti mantep nih buat touring Jakarta – Medan 😀 Langsung hidupkan kunci kontak, tahan tuas kopling lalu pencet starter suara mesin terdengar senyap dalam posisi idle, gak ketara bener suara 2 silinder jika dalam posisi idle, tapi begitu gas dibuka dikit baru deh suara merdu khas 2 silinder mulai keluar walau tetap senyap.

Masuk gigi 1 dan mulai buka throtle gas, terasa banget motor ini punya torsi besar di awal. Seandainya tracknya memungkinkan mungkin motor ini bisa mudah diajak wheely. Begitu jalan, kesan berat dari motor ini langsung hilang bro sis, seakan lagi ngebawa motor Scorpio. Begitu melibas beberapa gundukan di arena test ride, kerja suspensi EYD nilai cukup mumpuni empuknya, beda banget ama bantingan MX Strada di rumah 😀

Kekurangan impresi riding yang EYD rasakan dari motor dua silinder Suzuki ini adalah radius putarnya waktu berbelok kok dirasa jauh bener ya. Sudah kebayang nih kalau dipakai buat harian ngitari Jakarta kudu banyak bersabar dan ngalah dari motor-motor lain, lah wong kurang lincah diajak selap selip akibat radius putar motor yang kejauhan. Lihat spesifikasi resmi Inazuma ternyata memiliki jarak sumbu roda 1.430 mm, pantes lah.

Overall, secara desain fisik menurut EYD sudah cukup lumayan dari bagian depan hingga ke tangki, tinggal desain buritan belakang dirasa masih kurang sporty, jadi inget buritan Mega Pro lawas sebelum versi Mega Pro Primus. Tapi EYD yakin Inazuma punya kelasnya tersendiri buat yang hobi peturing sejati. Ini dulu laporan singkat impresi EYD menunggangi Baby B-King Suzuki, mas bro tertarik? Monggo siapken maharnya Rp. 46 juta, dan menurut info bisa juga melalui leasing. Silahkan dikomentari dan semoga bermanfaat.

6 Komentar

      • ngelirik blognya TMC jd rada misterius gini perangnya,new vixion cuma dproduksi 319 unit.Gak ngerti mw ada langkah/strategi apa dari YIMM bwt new vixion ini tp bisa jadi mw ada revisi produk krn banyak keluhan dr desain bagian depan new vixion-nya

        • Sama euy..bikin bingung, memang diakui desain new vixion yg perlu direvisi adalah bagian headlamp dan sroud serta penempatan plat nomor, jika YIMM mau merevisi 3 hal itu New Vixion bisa head to head dengan CB150R secara desain

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*