Kenikmatan Riding Beraktivitas Ngantor ala EYD

Memang benar masing-masing orang punya cara tersendiri untuk mendapatkan suatu kenikmatan dalam menjalani aktivitas sehari-harinya. Karena kalau tidak dinikmati suatu rutinitas, yang ada malah menjadi beban asal ketemu hari Senin hingga Jumat. Bagi EYD mengisi hari-hari ngantor dari hari Senin hingga Jumat selain menjadi tanggung jawab pekerjaan, tanpa terasa EYD sudah mendapatkan kenikmatan tersendiri dalam menjalankannya.

Diawali dengan bangun pagi jam 4, mata masih belum terbuka lebar tapi sudah usil coba blogwalking ke blog-blog roda dua tanah air sambil menunggu azan Subuh dan berharap dapet ide untuk menulis artikel apa hari ini. Begitu azan, langsung bergegas mengenakan sarung dan baju koko untuk ke Mesjid, begitu keluar rumah biasanya Pa RT sudah menunggu di depan ngajak bareng. Sepulang dari Mesjid, mandi dan beres-beres, jam 5.45wib mulai memacu si MX Strada untuk berangkat ngantor.

Mulai dari hal perjalanan dari rumah menuju kantor, jarak bolehlah jauh dimana sekali PP bisa mencapai jarak 100km. Bagi sebagian orang mungkin menjadi beban jarak segitu harus menggunakan sepeda motor tiap hari. Namun justru EYD menemukan kenikmatan tersendiri melalui perjalanan pulang pergi sejauh itu. Tidak ada keluhan pinggang pegal, mata ngantuk, atau kepanasan, atau dingin kehujanan, mungkin sudah dasarnya ‘Born to Ride’ πŸ˜€ Bisa merasakan sensasi overtaking, rolling speed di tanjakan, turunan dan kelokan, sekali-kali test top speed di Halim Perdana Kusuma dan seterusnya merupakan beberapa point yang EYD rindukan jika riding berangkat maupun pulang kerja. Rasanya sudah pantas EYD bersyukur sama yang di-Atas atas nikmat ini, karena belum tentu semua orang bisa mendapatkan kenikmatan dalam aktivitas berangkat maupun pulang kerja bersepeda motor.

 

Begitu tiba di kantor, kenikmatan lain yang EYD rasakan adalah saat duduk di meja kerja ditemani secangkir teh manis atau kadang segelas susu sachet Bendera sambil jemari ini mengetik papan keyboard di console shell Linux Debian menangani berbagai permasalahan klien seputar layanan email, website, database server dan banyak lagi. Nikmat aja rasanya sewaktu masih di jalan pun sudah merindukan secangkir teh manis yang dibuat di pentri kantor Β atau segelas susu.

Mampu membantu mengatasi permasalahan klien hingga tuntas menjadi kepuasan tersendiri dalam EYD bekerja. Justru dengan pekerjaan ini EYD tidak ada beban sama sekali, yang ada malah ilmu semakin bertambah seiring banyaknya case-case yang dialami oleh klien seputar hosting. Alhamdulillah ditempat bekerja, EYD mendapat amanah untuk memanage semua staff technical support untuk memberikan pelayanan ke pelanggan. Dari sinilah EYD coba belajar point-point kepemimpinan, bagaimana menyatukan berbagai perbedaan diantara staff untuk kembali ke misi dan visi divisi support. Perbedaan itu wajar dan akan terus ada, namun bagaimana mengkolaborasikan perbedaan itu untuk mencapai tujuan disitulah seni keindahan bagaimana memimpin.

 

Sesekali tiap 6 bulan sekali EYD coba ajak rekan-rekan kerja untuk mini touring sekedar untuk melepas kepenatan dan untuk memupuk kekompakan tim. Maklum di divisi support yang EYD pimpin kerjanya adalah tim, dan alhamdulillah kekompakan antar staff masih begitu kental.

Perjalanan pulang biasanya lebih lama ketimbang berangkat, maklum harus dipotong waktu ridingnya dengan sholat Maghrib dan Isya berjamaah di perjalanan. Sesampainya dirumah biasa jam sudah menunjukkan jam 8 malam. Langsung mandi, berkumpul sambil nonton TV di rumah. Jam 9 kalau lagi mood biasa coba menulis artikel sambil blogwalking kembali. Tepat jam 11 sudah saatnya tidur karena besok harus diulang kembali rutinitas ngantor yang begitu nikmat EYD jalani.

Last dari nikmat yang EYD rasakan ini, timbul satu pertanyaan dalam hati, lah kalau sudah enak, diberikan kenyamanan dan kenikmatan next mau apalagi lo ndrik? Yo wis jawabannya cuman satu, berbuatlah lebih lagi apa-apa yang bisa bermanfaat untuk umat, banyak memberi dan terus mawas diri dari segala hal yang bisa menjerumuskan diri dari kekufuran, tidak bersyukur atas nikmat yang diberikan.Monggo dikomentari dan semoga bermanfaat.

21 Komentar

  1. Kebetulan rute berangkat saya kalimalang-cawang-pancoran-gatotsubroto.Sebenarnya saya juga menikmati setiap ke kantor (pp), akan tetapi untuk urusan speed motor, ane paling kenceng 80-90. Jadi sejak motor baru sampai skrg belum pernah naik ke atas 100. Pengen sih naik, tetapi apa daya, jalanan muacetnya luar biasa.

    Begitu cerita saya, kalau kamu, he he heh

  2. Alhamdulillah. Mantap. Baca artikel mas EYD bikin hati jadi adem. Riding PP enjoy karena udah hobi. Pekerjaan enjoy karena udah hobi. Ibadah pun tetap tegak di tengah segala kesibukan. Kayanya mas EYD udah menemukan jalan hidup yg pas. Memang pantas disyukuri πŸ™‚

  3. wlwpun sepadat apapun jadwal kerja tetap menikmatinya, keren dan sgt inspiring bgt buat saya yg rutinitas sehari2 riding dgn motor.

  4. Mas, di menu sebelah kanan kok tidak diberi menu seperti “Tulisan Terkini” atau
    “Tulisan yang sering dibaca”. Jadi kalau mau ngecek ada berita apa hari ini, biar enak ngeceknya..

    • Makasih masukannya mas.

      Sekedar overview kl tulisan paling banyak dibaca sudah ada di kolom kanan, namanya Popular Post. Tp untuk tulisan terkini memang sengaja gak ditaruh di kiri karena sudah sama dengan judul2 headline yang ada ditengah.makanya setiap artikel dibuat ‘Read more’ biar gak kepanjangan scrollnya ke bawah.

  5. O ya mas satu lagi. Artinya setiap kita click “continue reading” or “read more” dan sudah selesai membaca artikel tersebut, maka apabila kita ingin click artikel terbaru lainnya kita harus kembali ke menu utama / tampilan awal (sejutaumat.com).. Mohon maaf kalo terlalu banyak comment..

  6. Alhamdullilah Bro..ternyata kita hampir sama dalam menjalani rutinitas sehari-hari, cuma ane PP dari rumah menuju rumah 120 KM, ane bekerja di kota Palembang..tapi anak & isteri ada diluar kota Palembang…Keep Spirit Bro….!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*