Godaan Biker Menjelang Berbuka Puasa

Di tulisan ini EYD mau menggambarkan tentang fenomena biker yang EYD amati selama di bulan puasa saat berangkat kerja maupun pulang kerja . Kebetulan jam berangkat EYD selama bulan puasa tidak berubah yakni jam 5.30 pagi saat Jakarta masih gelap. Kalau diperhatikan lalu lintas biker di pagi hari cenderung disiplin dan teratur, ini EYD perhatikan di rute mulai dari Halim – Mt.Haryono, Pancoran, hingga Kuningan. Pengendara pun saya liat tidak banyak yang memacu kendaraannya dengan seruntulan dan kebut-kebutan.


foto: ilustrasi

Mungkin karena masih pagi, hawa udara sekitar masih dingin dan tingkat kepadatan kendaraan juga masih belum padat sehingga berpengaruh terhadap riding style dan tingkat emosi biker. Memang baiknya selama bulan puasa ini disarankan biker bisa berangkat lebih pagi dari jadwal biasa agar tidak terjebak kemacetan yang parah yang tentu bisa mengganggu aktivitas puasa yang dijalani.

Keadaan mulai berbeda pada saat jam pulang kerja, diperhatikan kemacetan Jakarta mulai terasa dari jam 4 sore hingga azan Maghrib. Nah EYD amati setiap pulang kerja tidak sedikit pengendara motor yang seruntulan dan kebut-kebutan, memang dimaklumi keinginan semua biker ingin bisa berbuka di rumah bersama keluarga. Tapi jangan sampai karena gaya berkendara kita yang semrawut ingin cepat malah merugikan orang lain. Pernah EYD lihat beberapa hari kemarin seorang Ibu di pinggir jalan marah-marah kurang jelas pasti dua motor itu meributkan apa, mungkin ada salah satu motor yang kesenggol atau apalah. Tapi satu hal yang EYD ambil saat itu adalah, sayang sekali puasa kedua orang itu harus batal karena keributan berdua tidak bisa menahan marah, padahal waktu berbuka tinggal beberapa menit lagi.

Lalu fenomena lain, banyak biker yang saya temukan di jam pulang kerja harus berurusan dengan polisi lalu lintas, sampe ada yang nekat adu mulut karena merasa kok dia aja yang distop, yang lain enggak. Duh puasa-puasa gini kok malah cari keributan. Ya bikernya juga sih salah nerobos jalur busway 😀 tapi tumben-tumbennya juga tuh polisi siaga di jalur itu padahal di hari biasa saat pulang kerja jalur busway MT. Haryono itu steril dari polisi lalu lintas.

Last, di moment bulan puasa ini godaan saat melaksanakan ibadah puasa bisa dari mana saja, di jalan raya apalagi jam pulang kerja dimana para pengendara saling berebutan celah di kemacetan untuk saling duluan. Kalau bisa bersabar saja dalam berkendara menuju pulang, kan rugi kalau puasa hari itu sia-sia hanya dapet haus dan laparnya saja, sementara pahalanya tidak ada karena kepancing emosi di jalan raya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*