Beginilah tingkatan rasa ketika berada di atas motor dengan berbagai kapasitas cc

Yamaha YZF-R1 2014

Halo Biker, sebagai Blogger roda dua sejak 2012 yang intens ikut beberapa acara test ride motor pabrikan maupun sekedar kopdar dengan sesama rekan Blogger, dari interaksi itu sudah cukup banyak impresi mencoba berbagai jenis motor walaupun kadang hanya sebatas icip-icip. Jika dilist memang basih banyakan motor sejuta umat under 250cc, di kelas Big Bike atau Moge alhamdulillah karena aktivitas ngeblog menjadi wasilah Elang bisa merasakan motor-motor di kelas 650cc bahkan 1000 cc. Okey artikel ini bukan untuk membahas itu, ada satu pesan yang ingin Elang sampaikan, yuk monggo dilanjut.

Tulisan ini murni adalah artikel opini versi Elang Jalanan, bagi sebagian rider yang memiliki jam terbang dan skill lebih tinggi bisa jadi cara pandangnya akan berbeda terhadap motor-motor dengan berbagai kapasitas yang ada. Nah Elang coba share singkat gimana sih feel atau tingkatan rasa ketika mengendarai motor-motor yang bermacam-macam kelasnya? Ini adalah versi Elang ya sebagai Biker dengan jam terbang dan skill yang “terbatas” kalau gak mau dibilang pas-pasan 🙂

Di kelas motor 110 – 125 cc di tingkat ini Biker menjadikan motor benar-benar sebagai kebutuhan transportasi seadanya, motornya paling gampang digunakan bahkan oleh emak-emak sekalipun. Memperlakukan motor di kelas ini ya kadang gak terlalu istimewa, karena motor dianggap sebagai pekerja atau alat bantu transportasi.

Test Ride All New CBR150R

Di kelas 150 cc Elang menganggap naik di atas motor ini khususnya sport 150cc penuh dengan fun, motor mudah dikendalikan dan performanya paling bisa diprediksi, makanya gak heran secara market motor sport di kelas ini paling gede peminatnya, performanya pas, iritnya juga dapat, bener-bener fun naik motor ini.

250 cc Biker mulai menaruh respect terhadap motornya, karena memang motor di kelas ini kadang mulai terasa overkill bagi sebagian orang dan agak sedikit sulit dikendalikan motornya. Mulai ada rasa prestige mengendarai motor di kelas ini, apalagi kalau 2 silinder, sensasi suaranya itu loh.

Safety Riding Honda

650 cc moge entry level, Biker mulai memasang sikap responsibility yang tinggi untuk mengendalikan motor jenis ini. Di jalanan wis gak usah ditanya, tingkat prestigenya langsung naik 180 derajat. Yang namanya jambakan setan Elang mulai merasakan di kelas ini.

Kelas 1000 cc, nah di kelas ini Biker dituntut untuk mempunyai responsibility yang penuh ketika berkendara di atasnya. Perbandingan antara prestige dan control hampir sebanding di jalanan. Naik di atas motor 1 liter hampir gak ada kesempatan untuk berpikir alay atau ngasal cara bawa motornya. Jangan sampai kejadian sindiran Casey Stoner; “your ambition outweighs your talent“, jangan anggap remeh mesin overkill yang bisa membunuhmu.

Yamaha YZF R25

Dari paparan yang Elang sajikan tadi, semestinya biker yang bijak adalah bukan semakin tinggi cc malah semakin arogan, justru harus semakin bertanggung jawab dan respect terhadap motornya. Nah kalau menurut sobat pembaca, paling enak naik motor di kelas yang mana untuk saat ini?

6 Komentar

  1. “Dari paparan yang Elang sajikan tadi, semestinya biker yang bijak adalah bukan semakin tinggi cc malah semakin arogan, justru harus semakin bertanggung jawab dan respect terhadap motornya.” penyakit EGO kang, biasalah klo blm pernah ngalamin “kejadian”. Mantab kang nasihatnya, moga byk yg sadar.

    “Nah kalau menurut sobat pembaca, paling enak naik motor di kelas yang mana untuk saat ini?” naik MoCil 125cc kang, tapi jgn di modif2, biar keliatan low profile n humble … Hhh.

    Oya kang Elang, sbg pro instructor safety riding, sering2 lah sharing tips berkendara, karena sy yakin msh byk yg hrs belajar n nambah pengetahuan berkendara spd motor, spt sy. Suwun kang… Hhh

  2. paling enak kelas diatas 1000cc kang, ane sih milih midalu fgr 2500cc v6, udah gak mikir prestige & arogan lagi tapi mikir berapa cicilan nya perbulan 😀

  3. sekarang baru punya 150 cc … memang kelas ini perawatan mudah, sparepart juga ngga terlalu mahal …(ada bbrp part yg lumayan mahal tapi bukan fast moving, blok mesin contohnya) … aksesoris banyak. Pengen naik kelas jadi 250 cc tapi ada kebutuhan lain yang lebih diutamakan. Mungkin kalaw di usahakan … bisa belinya, tapi belum tentu bisa ngerawatnya (biasanya part 250 cc lebih mahal dr 150 cc … apalagi kalaw sampai terjadi crash -> pengalaman di 150 cc) cukup memakan biaya yang tidak sedikit … menjadi pertimbangan besar saya masih memakai 150 cc untuk harian sekaligus hobby. Mungkin ke depannya kalaw ada rezeki lebih pengennya sih bisa naik kelas ke 250 cc … insya Allah …. =)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*