Persekongkolan atau persaingan natural?

IMG_3831Foto diatas saya ambil dari booth Sym di PRJ 2016. Apakah ada kesempatan bagi Sym untuk menjadi besar di Indonesia?

Ini petikan dari situs resmi KPPU, sumber:

Ketua KPPU, M. Syarkawi Rauf menyebutkan bahwa dugaan adanya pelanggaran tersebut berdasarkan adanya koordinasi atau persekongkolan dalam menetapkan harga jual sepeda motor jenis skuter matic 110-125 CC di Indonesia.

Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), terdapat Honda (AHM), Yamaha (YMMI), dan PT Suzuki Indomobil Motor (Suzuki) dan PT TVS Motor Company Indonesia (TVS). Dari keempat pabrikan tersebut, Honda dan Yamaha menguasai kurang lebih 97 persen pasar motor skutik. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, Honda memimpin pasar motor skutik di tanah air.

Highlights:

  1. Kecurigaan KPPU pada penguasaan pasar skuter matic 110 – 125 cc.
  2. Langkah Honda dan Yamaha selalu terlihat berbarengan dan ada dugaan koordinasi disitu.
  3. Penguasaan pasar Honda dan Yamaha kurang lebih 97%

IMG_3832Sym SB Racer dengan bentuk retro di PRJ 2016

Saya setuju kalau KPPU harus masuk untuk membatasi market share yang terlau dominan di kuasai oleh Honda & Yamaha. Tapi, masuk melalui dugaan setup harga, bisa jadi malah kontra produktif. Langkah KPPU yang baru masuk sekarang untuk menghambat dominasi market share pun sudah sangat terlambat.

Kalau saya lebih percaya kalau langkah Honda dan Yamaha itu sebatas saling melirik satu sama lain. Ketika Honda sukses mengeluarkan Scoopy, Yamaha akhirnya mengeluarkan Fino yang tidak sesukses Scoopy. Padahal Yamaha punya Fino lebih duluan.

Baru-baru ini pun terdengar kalau akhirnya Honda kapok juga bermain 250 CC 1 silinder, melihat saingannya yang begitu OK di 2 silinder, akhirnya Honda mengikuti langkah Kawasaki dan Yamaha untuk masuk sports fairing 2 silinder. Apakah ada koordinasi?

Ada juga langkah Honda yang dimatikan oleh Yamaha, Honda dengan PCX, akhirnya dimatikan NMax dari Yamaha, langkah Yamaha bisa disebut mengekor karena melihat sebetulnya ada demand tapi barangnya belum pas. Bisa jadi pun langkah Yamaha akan diikuti lagi oleh PCX dengan menghadirkan skutik sekelas. Bisa jadi.

Atau ada juga CS1, yang dibuat dari Sonic, langkah ini tidak diikuti oleh Yamaha, ya tahu sendiri kenapa lah.

Di luar motor juga langkah seperti ini terjadi sangat umum, ditahun ini Pajero dan Fortuner baru keluar hampir bersamaan, dengan harga yang juga hampir sama. Belum lagi kalau kita lihat timing dan harga Nissan Serena, Biante dan Noah (Nav1).

Di console juga begitu, XBOX One dan Playstation 4 (PS4)dikeluarkan hampir berbarengan di tahun 2013 dan 2014. Harga XBOX One dan PS4 pun hampir sama, satu pabrikan potong harga, sebelah ngikut, yang satu berinovasi, saingannya juga harus ikut. Ini namanya perang.

Ya kalau mau tanya kenapa, ya sangat natural, sebelah bikin, dan kemudian laku … Berikutnya tinggal ikuti saja dengan modifikasi sedikit supaya lebih laku dan diikuti lagi seterusnya supaya lebih laku…

Gimana kalau nggak ngikut? Ya resiko, bisa jadi untung bisa jadi buntung, ngekor lebih aman toh. Tidak selamanya langkah Yamaha diikuti Honda dan sebaliknya, bisa terjadi juga langkah Honda dimatikan Yamaha.

5 Komentar

  1. gw penasaran sama yang katanya email petinggi yamaha yang konon isinya “berdasar rapat dengan pimpinan honda di golf course, kita akan menaikkan harga skutik menyesuaikan dengan harga honda” nah…ini yang gw pengen liat langsung

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*