Apa yang terjadi andai motor Honda dan Yamaha lebih murah?

Apa yang kamu lakukan itu … Jahat!

Mungkin sudah banyak yang dengar kalau Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menduga ada praktek setup harga yang dilakukan oleh Honda dan Yamaha dengan tujuan agar kedua pabrikan itu bisa sama-sama (lebih) untung.

Tanggal 26 Juli 2016, atau hari Selasa minggu depan, Honda dan Yamaha akan diberikan kesempatan untuk membela diri di pengadilan. Kita tinggal ikuti saja.

Saat ini soal kartel sebatas baru dugaan saja yang harus dibuktikan di pengadilan.

So, apakah setup harga itu jahat?

Tergantung dari sisi pandang

Ithrow

Obiwan pun bisa terlihat jahat …

Kasus ini menjadi menarik bagi saya, karena saat ini khususnya AHM sudah seperti Empire dalam film Star Wars, kue yang di pegang sungguh besar, pemegang pasar sampai 70% lebih. Sebetulnya andai mau melakukan setup harga, AHM bisa melakukan sendirian tanpa melakukan aliansi dengan pabrikan manapun.

Emperor dengan Palpatine atau Darth Sidious, dalam Star Wars di posisikan sebagai tokoh jahat, si besar akan selalu terlihat lebih mudah sebagai tokoh jahat lah. Padahal belum tentu juga.

Bisa jadi banyak yang mengeluh karena motor dari Honda kelihatannya lebih mahal dari pabrikan lainnya. Tapi gimana kalau AHM banting harga murah? Semua pabrikan pasti harus terpaksa lebih murah lagi. Salah lagi?

Salahkah setup harga?

Pada bentuk yang lain setup harga atau kontrol harga sebetulnya sudah biasa dilakukan untuk menjaga margin, agar tercipta kondisi berbisnis yang sehat, tapi harus dijaga agar barangnya tetap terjangkau juga. Tidak banting-bantingan harga. Jalur distribusi dengan jaringan sampai ke daerah menerapkan apa yang dikenal dengan usulan harga jual minimum, misalnya sebuah toko, harus menjual sebuah ban motor dengan harga sekian. Jangan sampai malah ada price war di kalangan toko yang menjual barang sama. Kalaupun ada tawar menawar, paling tidak base price sama. Beda antar toko bisa cuman 100 ribu maksimum untuk barang seharga 600 ribuan. Ini diperbolehkan.

Pemerintahpun juga ikut turun tangan melakukan setup harga, pernah dengar operasi pasar kan? Ketika terjadi lonjakan harga barang di pasar, biasanya pemerintah melakukan aksi jual murah barang tersebut di pasar, tujuannya supaya masyarakat tetap bisa membeli barang tersebut dengan harga wajar atau lebih murah.

Kalau di perbankan dan industri keuangan lebih ketat lagi, pengaturan dan pengawasan harga bukan hanya dilakukan secara insidentil, tapi lewat mekanisme dan proses kontrol yang ketat dengan sanksi yang jelas. Bunga bank, asuransi, ada aturan-aturannya. Dalam konteks otomotif kita tahu ada aturan untuk minimum presentase down payment, yang harusnya diikuti demi kesehatan industri keuangannya sendiri. Kalau sampai macet, siapa juga yang susah?

So …  setup harga, apakah itu baik atau buruk? Mungkin lihat-lihat dulu per case, apa yang terjadi jika harga motor menjadi lebih murah? Apakah keadaan akan lebih baik dengan jumlah motor yang lebih banyak (lagi)? Apakah memang tujuannya itu?

Atau jangan-jangan tuduhannya setup harganya justru menjual terlalu murah? Jadi seharusnya harga motor lebih mahal?

Kalau mau iseng-iseng, coba googling juga waktu KPPU berhasil membuktikan para operator melakukan setup harga. Sampai ada bukti perjanjian kerjasama yang dilakukan para operator dan ditanda tangani bersama. Harusnya tarif berkomunikasi bisa lebih murah! Kebutuhan berkomunikasi sudah seperti kebutuhan primer.

Tapi untuk harga motor bukan soal itu, jika harga motor lebih murah (lagi) dan kemudian volume pertambahan motor lebih meningkat siapa yang bakal untung ya?

Pabrikan atau industri? Kalau harga turun (margin menipis), volume penjualan naik ya pendapatan pabrikan akan sama-sama saja. Pemerintah? Apakah penghasilan daerah dari pajak kendaraan akan lebih tinggi? Rakyat? (jika yang dimaksud rakyat adalah calon pengguna roda dua) Mungkin saja, jadi demi rakyat happy, harga motor harus dibuat lebih murah lagi! Demi rakyat!

Saya juga bertanya, kita ini arahnya ke pemakaian kendaraan pribadi atau umum ya? Maunya kemana?

2 Komentar

  1. kan udah dibilang kartel, ya kartel, bandel banget sih.
    tapi ya udah lah, ga usah dibahas lg, tetep aja ga bisa bendung berita cbr250rr.
    SO kita cari bahan rame2an berikutnya, CIAOOO…..

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*