Inovasi keyless Entry dari Volvo, bisa diterima?

Volvo keyless entry

Halo Biker, kita lepas dulu dari roda dua sejenak, sekali-kali membahas dunia mobil, tapi tentu bukan dari Elang sendiri yang menulis karena kompetensi masih sangat minim di dunia permobilan. Adalah Om Saranto sobat Elang yang bersedia menjadi guest blog untuk nimbrung berkontribusi menambah khasanah konten di blog ini, simak tulisannya semoga bermanfaat.

Mobil-mobil yang keluar masa kini, sudah banyak yang sudah menggunakan model keyless entry. Kunci tidak lagi bergerigi seperti yang dikenal sebelumnya, untuk membuka kunci mobil, tapi jadi kotak saja. Cukup kantongi saja si “kunci”, berdiri dekat mobil dan menekan tombol pada pintu maka si mobil akan mengenali kunci tersebut dan membuka pintu. Setelah pengemudi masuk dan duduk di kursi, biasanya keyless entry di kombinasikan dengan tombol push start button, jadi pada posisi “P” (jika mobil matic) cukup menginjak rem dan menekan tombol pada dashboard, maka mesin mobil akan menyala.

Volvo kemudian mengembangkan lagi sistemnya dengan mencoba menggabungkan kunci dengan smartphone. Kunci keyless entry, diganti dengan handphone dengan app khusus. Cukup dekatkan smartphone dengan pintu mobil, tekan tombol, maka si mobil akan mengenali kalau itu adalah kunci si yang punya mobil dan pintu akan bisa membuka.

Lebih lanjut, ini yang saya kurang setuju, kunci tersebut bisa digandakan, di copy kan ke orang lain. Misalnya setelah mobil habis digunakan dan ditinggal pergi, kemudian mau digunakan orang lain, yang punya bisa memberikan previledge ke orang lain untuk masuk ke mobil. Konon pada tahun 2017, Volvo akan mulai menerapkan model kunci seperti ini.

Keyless entry Volvo

Canggih? Pastinya…

Tapi tentunya timbul pertanyaan-pertanyaan praktis, bagaimana kalau HPnya habis baterai? Volvo mengatakan jika sampai terjadi, maka hubungi dealer Volvo terdekat. Bagaimana kalau handphonenya dicuri? Apakah dengan mengambil handphone berarti mobil juga bisa diambil? Semoga handphonenya terprotect password ya? Dan yang terakhir, bagaimana kalau di hacked? Waduh … ngeri betul!

Canggih sih, tapi kemungkinan disalah gunakannya terlalu tinggi ya?

Contributor: Saranto

1 Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*