Antisipasi bahaya dan resiko berkendara dengan prilaku defensive

bahaya dan resiko berkendara
pic: dapurpacu.com

Halo Biker, berkendara sepeda motor adalah salah satu aktivitas yang menyenangkan bagi sebagian orang juga merupakan kebutuhan mutlak bagi sebagian masyarakat Indonesia sebagai sarana transportasi yang murah, cepat dan efisien. Bagi pehobi travelling dengan motor, bermotor mempunyai kenikmatan tersendiri yang tidak didapat di kendaraan lain. Namun taukah anda bahwa mengendarai sepeda motor adalah sebuah aktivitas yang memiliki resiko tinggi?

Sebelumnya harus kenalan dulu dengan apa itu bahaya dan resiko. Bahaya adalah segala sesuatu yang memiliki potensi menyebabkan kerugian, kerusakan bahkan kehilangan nyawa. Ingat bahaya ini belum kejadian, masih berupa potensi, sedangkan resiko adalah konsekwensi dari sebuah aktivitas. Semakin tinggi aktivitasnya, semakin besar resikonya.

Resiko berkendara sepeda motor itu banyak macemnya, bisa nabrak angkot, terpleset jalanan licin, ditabrak dari belakang, ban bocor, kehabisan bensin, adu kambing, terserempet, nabrak gerobak, dll.

Contoh bahaya paling gampang adalah lampu rem mati, ini berpotensi anda ditabrak dari belakang. Main hp berpotensi anda nabrak karena kehilangan fokus. Gak pake helm, sudah kebayang resikonya seperti apa. Pake sendal jepit, hm..betapa ngilunya membayangkan mata kaki jika keparut aspal. Ban gundul, siap-siap untuk resiko ban sering mengalami selip. Dan masih banyak lagi kondisi-kondisi bahaya yang banyak sebagian pengendara tidak mengenalinya.

Kalau ditanya, biar gak jatuh dari motor harus bagaimana? Ya jangan naik motor. Kalau gak mau kecelakaan di jalan gimana? Ya jangan turun ke jalan raya. So simple, tapi kan gak mungkin kita seperti itu. Motor adalah sarana yang sangat membantu untuk kebutuhan transportasi, disinilah peran dan prilaku defensive (antisipasi) berguna untuk bisa lebih smart dalam menyikapi bahaya dan resiko di jalan raya.

Contoh sikap antisipasi paling mudah untuk dilatih yakni membiasakan pandangan jauh kedepan, lebih rajin cek spion 10 detik sekali dan selalu menoleh sekilas ketika akan bermanuver untuk menjaga lingkar aman kendaraan. Apapun manuver yang akan anda lakukan di jalan pastikan yang pertama anda lakukan adalah cek kaca spion. Pertanyannya, di motornya punya kaca spion yang mumpuni gak? Rata-rata sudah diganti dengan spion-spion kecil aftermarket 🙂

Monggo dilatih untuk menjadi kebiasaan demi kualitas berkendara yang lebih baik lagi.

8 Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*