Cerita etape terakhir Road Warriors 2014, Mukomuko – kota Padang

Road Warriors 2014

Halo Biker bro sis sekalian, ini adalah catatan cerita etape terakhir di hari kelima perjalanan tim Road Warriors dari Mukomuko menuju kota Padang. Kalau dilihat di peta, awal keluar dari hotel masih daerah perkebunan, jalanan berkelok-kelok dan turun naik, baru setelah itu kembali perjalanan kami disuguhi pemandangan tepi pantai yang tak kalah indah dengan hari-hari sebelumnya.

Jalanan menuju Padang juga masih kita temukan banyak hewan ternak penduduk yakni sapi-sapi yang lalu lalang di jalanan, terkadang ada juga yang menyeberang tiba-tiba, hadeuh jadi kami harus selalu waspada gak boleh main gaspolaja apalagi jika melewati area blind spot.

Road Warriors 2014

Saat pagi menjelang siang cuaca yang kami hadapi masih hujan rintik-rintik kecil, namun setelah sholat Jumat dan makan siang cuaca mulai tak bersahabat. Ya sudah menjadi khas daerah lintas Sumatera kalau menjelang sore pasti sering hujan. Setelan jas hujan terus dikenakan walau kadang cuaca kering sebentar namun kemudian hujan lagi.

Kita sholat Jumat di sebuah masjid berdekatan sungai, seluruh tim yang laki-laki langsung berganti kostum ada yang sudah menyiapkan perangkat sarung dan kopiah untuk menunaikan sholat Jumat. Setelah sholat kita melanjutkan perjalanan mencari tempat makan, namanya sudah di Padang, maka akan sulit menemukan rumah makan berlabel masakan Padang 😀 adanya warung nasi atau warung sederhana, menunya ya masakan Padang tentunya, hihihi.

Road Warriors 2014

Memasuki provinsi Sumatera Barat sekitar pukul lima sore, dari sini mulai terlihat pemandangan yang bagus, dari mulai bentuk rumah-rumah Padang yang khas, tebing-tebing dan perbukitan yang hijau bikin mata seger. Entah mengapa saat melintasi sepanjang jalanan Padang, Elang selalu terbayang dengan Datuk Maringgi, Siti Nurbaya dan Sengsara Membawa Nikmat yang kesemuanya itu adalah film-film hebat menjadi favorit Elang di masa kecil.

Cuma sepanjang jalan ini kita belum bertemu dengan danau-danau seperti Danau Singkarak dan Maninjau, ya karena jalurnya berbeda bro sis, tapi rencana esoknya kita pasti akan kunjungi sekalian city tour ke Bukit Tinggi.

Sekitar pukul 20.30wib akhirnya kita tiba di hotel, seluruh tim dan peserta finalis Road Warriors terlihat puas dan bersyukur bisa sampai di kota tujuan dengan selamat tak kurang satu apapun. Berikut adalah cuplikan testimoni beberapa peserta yang Elang ambil dari kolom DetikOto.

“Perjalanannya secara keseluruhan sangat lancar meski sedikit lama itu pun dikarenakan kondisi cuaca dan istirahat dan kita selalu mengutamakan aspek keselamatan,” beber Andry di Padang, Jumat (21/11/2014).

Road Captain Road Warriors 2014 Deny Asmara Jaya menambahkan, dari Mukomuko sampai ke Padang menempuh perjalanan kurang lebih sekitar 11 jam dan jalannya lebih lumayan dibanding etape sebelumnya.

“Akhirnya kita tiba juga di Padang dengan selamat kepada para finalis telah berhasil sampai ke Padang,” kata Deny.

Lalu bagaimana tanggapan dari para finalis?

“Bersyukur sampai di Padang tanpa kurang satupun, sangat bahagia kita bisa finish tepat waktu,” ujar Sodikin

“Rasanya cape, pegel, stres, tapi terbayar setelah sampai di Padang. Road Warriors mantap,” kata Erry dengan menggebu-gebu.

Selama di perjalanan, para finalis tetap berkendara aman. Mereka baru diguyur hujan sekitar pukul 14.44 WIB. Sejenak mereka berhenti untuk menggunakan jas hujan dan kembali melanjutkan perjalanan.

Kontur jalannya tak beda jauh dengan etape ke 4, jalanan berliku, turun, naik, kebun kelapa sawit dan pesisir masih mendominasi.

Yang menarik lagi adalah, dibeberapa wilayah, finalis harus berhadapan dengan Spi yang ada di pinggir jalan, bahkan sempat ada yang nyebrang begitu saja. Tapi semua itu bisa diatasi oleh mereka.

Dengan berakhirnya touring Road Warriors 2014 ini, berarti para finalis sudah berhasil melibat jalanan sejauh 1.330 km. Pertama mereka menempuh jarak 232 km, etap kedua 230 km, etape ke-3 sejauh 325 km, etape ke-4 sejauh 261 km dan etape terakhir 282 km.

Setibanya di Padang, para finalis Road Warriors 2014 akan melakukan kegiatan city touring ke Bukit Tinggi dan menikmati sajian kuliner khas Padang.

Dari pengalaman touring bersama rekan-rekan dan tim Road Warriors ini, Elang ingin sharing sekaligus mengajak bahwa touring bersepeda motor itu tidak perlu menggunakan strobo, TOAdan pakai acara blok jalan segala untuk meminta prioritas di jalanan umum. Touring berkelompok itu bisa tetap tertib dan teratur dengan berbaur dengan pengguna jalan setempat. Ini sudah kami buktikan dengan touring ribuan kilometer (1.300km) bisa mendapatkan pengalaman touring yang menyenangkan,enjoy dan yang paling penting perjalanan panjang kamizero accident, alhamdulillah.

So biker pecinta touring yang membaca artikel ini, semoga punya rasa malu jika motornya masih mengenakan atribut-atribut aneh tak layak seperti itu, touringlah dengan sopan dan sewajarnya, maka alam akan bersahabat dengan bro sis semua.

Semoga di kegiatan Road Warriors tahun-tahun mendatang bisa lebih banyak lagi cerita tim duta keselamatan jalan mensosialisasikan safety ride ke penjuru Indonesia sekaligus cerita-cerita menelusuri keindahan alam Indonesia. Terima kasih buat DetiOto dan Yamaha Indonesia atas terselenggaranya acara ini. Road Warriors 2014, mantap…

4 Komentar

  1. wah masih maen motor2an rupanya masbro… kapan hari baca yang naek bus dan udah males motor2an… karena baca itu ane jadi jarang mampir blog sini, hehehe

    • wkwkwk..kemarin bosen naik motor boleh jadi karena efek habis touring Jakarta – Padang mas, ya bayangin aja 7 hari berturut-turut geber motor 12 jam sehari, piye ra bosen, bosene puoll

      sekarang sudah balik lagi mood bermotor, seiring kembalinya performa MX Strada pasca service bear 😀

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*