Jarak Tempuh Ideal Mudik Bersepeda Motor

Menarik menyimak tulisan Mbah Dukun pagi ini, cekidot disini, Elang punya tanggapan lain dan mungkin menjadi tambahan info buat pemudik yang minggu-minggu ini berencana akan melakukan mudik Lebaran menggunakan sepeda motor.

Mudik sebagai aktivitas pulang kampung sekaligus merupakan tradisi tahunan memiliki satu kebahagiaan tersendiri bagi biker. Walau dalam praktiknya adalah sama dengan kegiatan touring antar kota namun mudik dengan bersepeda motor berbeda moodnya dengan touring biasa. Boleh dibilang mudik memiliki unsur kesenangan atau Elang sebut dengan istilah kenikmatan dalam berkendara. Gimana enggak, lah wong touring dalam rangka menuju kampung halamannya yang sudah setahun (minimal) ditinggalkan, tentunya ada banyak spirit dan kegembiraan yang dibawa menuju kampung halamannya. Nah kebahagiaan inilah yang mengiringi sepanjang perjalanan pemudik yang menggunakan sepeda motor.

Back to the topik, dari pengalaman touring jarak jauh yang pernah Elang lakoni, jarak maksimal yang bisa ditempuh saat melakukan mudik/touring dengan solo riding selama 12 jam hanya bisa menempuk jarak maksimal 500km. Itu pun sudah Elang lakoni dengan style riding ngebut.

Buat gambaran, catatan sewaktu Elang touring mudik ke Medan dengan solo riding saya perhatikan rata-rata jarak tempuh yang bisa diraih bagaimanapun ngebutnya (kecepatan motor waktu itu Suzuki Smash saya pantengin konstan di 100kpj kalau ketemu jalur kosong) 1 jam hanya dapet 50km. Pernah Elang coba merubah kecepatan untuk bisa lebih cepat lagi di hari kedua, ketiga dan keempat sewaktu melibas jalur Sumatera, namun tetap gak merubah data sebelum-sebelumnya. Jadi Elang memiliki gambaran seandainya mas bro punya motor dengan kecepatan maks. 100kpj, kalau diajak touring jarak jauh pastinya cuman dapet jarak 50km per jam rata-ratanya.

Kenapa Elang ambil 12 jam sebagai waktu ideal maksimal melakukan mudik bersepeda motor, yaa rentang waktu yang Elang skemakan di atas (jam 6 pagi – jam 6 sore) itu adalah kondisi optimal dan maksimal yang bisa diraih. Karena umumnya kalau sudah di atas itu, saya yakin kondisi pemudik sudah tidak akan fit lagi alias maksa. Kalau ternyata mas bro melakukan mudik > 12 jam disarankan mas bro menginap atau istirahat tidur di posko-posko mudik yang ada, pertimbangkan untuk melanjutkan perjalanan esok harinya. Karena selain kondisi sudah kurang fit, penerangan yang minim di malam hari dapat menambah resiko kecelakaan.

Tips riding menempuh jarak jauh salah satunya adalah istirahat setiap menempuh 2 jam sekali, biasanya Elang mencari pom bensin sebagai tempat peristirahatan selama 15 menit. Bisa meluruskan badan di sekitar teras mushola untuk beberapa saat, melakukan gerakan senam kecil untuk mengendorkan otot-otot, setelah itu baru deh lanjutkan perjalanan.

Nah itu jika solo riding, gimana kalau dengan membawa boncenger+bawaan. Diyakini jarak tempuh yang diraih akan lebih lambat ketimbang solo riding, karena bukan hanya faktor beban saja, kenyamanan boncenger dan juga rider yang didepan juga ikut berpengaruh. Boleh dibilang terasa lebih capek kalau kita bawa boncengan, so sudah pasti akan lebih banyak istirahatnya. Dengan kondisi demikian menurut Elang jarak tempuh maksimal ideal yang dapat ditempuh jika riding berboncengan adalah kurang lebih 300km. Di atas itu disarankan untuk istirahat tidur di posko atau menginap.

Last, yang paling penting gak usah terlalu berpatokan ama angka-angka yang harus diraih, yang paling penting adalah kedepankan keselamatan jalan dalam menggunakan sepeda motor. Di atas kesenangan kenikmatan berkendara di atas motor selama touring masih ada lagi kebahagiaan yang lebih utama, yakni bisa selamat sampai tujuan dan bersilaturahim dengan sanak famili di kampung halaman.

Silahkan dikomentari dan semoga berguna.

10 Komentar

  1. betul masbro apalagi bonceng buah hati kita… keselamatan yang utama…saya rencana juga mudik naik R2… ma istri …saya usahakan sering mampir cari tempat yang relax..itung2 rekreasi… perjalanan sih cuma 4jam kalau nyantai… Pasuruan-Madiun 😀

  2. betul banget mazbro, pengalaman pribadi saat touring mo kencang ataw sedang tetep aj 1 jam dapet 50 km..
    malahan jarang banget konstan di 100km/jam.

      • Kalau udah mulai masuk daerah Jambi – Medan, siap2 pilih lintas barat atau timur. Dekat tapi gak terlalu mulus, atau sedikit lebih jauh tapi mulus. Hehehe

  3. saya kalau keluar kota santai, mak kecepatan 70km/jam, paling lambat 50km/jam (memang agak terlambat sedikit dari target waktu, tp badan masih fit dan aman dari kecelakaan, sambil menikmati perjalanan). jarak tarjauh surabaya-purwokerto dan surabaya-bali(denpasar). kalau touring lebih suka sendirian, sambil test sepeda motor.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*